EtIndonesia. Pada Kamis (23/1) , Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyerukan kepada Amerika Serikat untuk terus memberikan dukungan kepada Ukraina dan menyatakan bahwa Eropa akan menanggung biaya terkait. Dalam diskusi panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rutte menyatakan bahwa NATO harus meningkatkan investasi dalam pertahanan, meningkatkan produksi industri pertahanan, dan mengambil lebih banyak tanggung jawab atas bantuan kepada Ukraina.
Dia mengatakan: “Untuk Ukraina, kami membutuhkan Amerika Serikat untuk terus terlibat. Jika pemerintah baru di bawah Trump bersedia terus mendukung Ukraina melalui basis industri pertahanannya, biaya tersebut akan ditanggung oleh Eropa. Saya benar-benar yakin akan hal ini, dan kami harus siap untuk melakukannya.”
Rutte menegaskan bahwa para pendukung Ukraina di Barat harus “meningkatkan dukungannya, bukan mengurangi dukungan mereka.” Dia menyebutkan bahwa saat ini sangat penting untuk “mengubah jalannya perang,” karena situasi di Ukraina kini sedang tidak menguntungkan, “garis depan sedang bergerak ke arah yang salah — itu sedang bergerak ke timur.”
Menurut Rutte, negara-negara Barat “tidak bisa membiarkan satu negara menyerang negara lain dan berusaha menjajahnya pada abad ke-21.”
Setelah diskusi panel, ketika diminta untuk memperjelas komentarnya, Rutte menyatakan kepada Reuters bahwa jika Amerika Serikat terus memberikan senjata kepada Ukraina, “maka Eropa harus menanggung beban keuangan terbesar untuk pengiriman tersebut, karena itu adalah hal yang adil.”
Namun, dia tidak mengungkapkan berapa banyak Eropa akan membiayai atau apakah sudah mendapat persetujuan dari para pemimpin Eropa lainnya.
Sementara itu, Presiden Trump, yang baru kembali ke Gedung Putih, berjanji untuk segera menyelesaikan perang Ukraina-Rusia. Dia menyatakan bahwa Uni Eropa harus memberikan lebih banyak dukungan untuk Ukraina.
Trump juga mengatakan bahwa Moskow harus segera mencapai kesepakatan terkait perang Ukraina, dan meminta Rusia untuk “menghentikan perang konyol ini,” atau dia akan memberlakukan tarif tinggi dan sanksi lainnya terhadap Rusia.
Selama diskusi di Davos, Rutte juga memperingatkan bahwa jika ada upaya tergesa-gesa untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan Putin yang merugikan Ukraina, maka akibatnya akan “melihat Presiden Rusia merayakan bersama pemimpin Korea Utara, Iran, dan Tiongkok (Komunis).”
Mark Rutte menambahkan, hasil seperti itu tidak bisa diterima, karena “itu akan menjadi kesalahan geopolitik yang besar.”
Saat ini, NATO sedang memperkuat pasukan di perbatasan timur yang berbatasan dengan Rusia, Belarus, dan Ukraina, dengan mengerahkan ribuan tentara dan peralatan militer untuk mencegah Rusia memperluas perang ke wilayah 32 negara anggota NATO. (jhn/yn)