Serial Tanggapan para Ibu tentang Serangan The New York Times kepada Shen Yun
Sejak Agustus 2024, The New York Times (NYT) menerbitkan serangkaian artikel yang menyerang Shen Yun Performing Arts dan praktik Falun Gong. Namun, penelitian menunjukkan bahwa artikel tersebut hampir sepenuhnya didasarkan pada pernyataan tujuh mantan pemain, mengabaikan ribuan suara positif dari pemain aktif, mantan pemain, dan orangtua mereka. Laporan ini mengungkapkan lebih banyak tanggapan dari para ibu
ETIndonesia. Sejak Agustus 2024, NYT secara terus-menerus menerbitkan artikel yang menggambarkan Shen Yun sebagai lingkungan penuh eksploitasi, di mana para pemain dianggap sebagai “komoditas sekali pakai,” sementara pihak lain mendapatkan keuntungan finansial.
Pusat Informasi Falun Dafa (Falun Dafa Information Center, FDIC) meneliti laporan NYT tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel yang diterbitkan pada Agustus 2024, jurnalis NYT mengklaim mewawancarai 80 orang, termasuk 25 mantan pemain Shen Yun. Namun, artikel tersebut hampir sepenuhnya didasarkan pada pernyataan tujuh mantan pemain.
BACA JUGA : [Laporan Khusus] Kisah di Balik Dana Shenyun Sebesar US$ 266 Juta
BACA JUGA : 【Laporan Khusus】Kisah Kehidupan dan Pengajaran Pendiri Falun Gong
Di sisi lain, lebih dari 650 pemain Shen Yun, baik aktif maupun mantan, menandatangani petisi yang menyatakan bahwa artikel NYT “secara serius mendistorsi dan salah menggambarkan pekerjaan, keyakinan, dan gaya hidup kami.” Lebih dari 570 anggota keluarga pemain Shen Yun, sebagian besar adalah orang tua, juga menandatangani petisi serupa.
Seorang ibu pemain magang, Mona, yang juga seorang pekerja media profesional berkata:
“Saya merasa penulis laporan itu sangat tidak memahami situasi sebenarnya. Anak saya, setelah belajar di Fei Tian Academy, tidak hanya menjadi lebih sehat, tetapi juga menjadi sangat sopan, rendah hati, dan berkomunikasi dengan sangat baik. Pendidikan yang dia dapatkan di sana bahkan melampaui apa yang bisa saya ajarkan sendiri.”
Sophia, ibu dari pemain magang yang juga seorang produser: “Setelah anak saya bergabung dengan Shen Yun, dia merasa memiliki dua rumah. Dia senang saat kembali ke rumahnya sendiri, tetapi juga sangat bahagia berada di lingkungan keluarga besar di Fei Tian Academy. Di kedua tempat tersebut, tidak ada konflik, intrik, atau persaingan licik. Lingkungan seperti ini sangat mendukung perkembangan kepribadian mereka yang sehat dan pertumbuhan mereka di masyarakat kelak.”
BACA JUGA : The New York Times Mengandalkan Distorsi dan Penyangkalan Fakta Demi Mencemarkan Shen Yun
BACA JUGA : Praktisi Media Kanada : Shen Yun Memberikan Anak-anak Kesempatan yang Tak Ternilai
BACA JUGA : Mantan Fotografer : Putrinya yang Dianiaya Sejak Usia 3 Tahun Kini Menjadi Seorang Seniman
Berbeda dengan segelintir mantan pemain yang tidak puas, lebih banyak ibu dari pemain aktif menceritakan betapa anak-anak mereka mencintai Shen Yun.
Yujin Kim, mantan guru senior di Korea Selatan dan ibu dari pemain Shen Yun: “Shen Yun pernah mengadakan pertunjukan ‘Christmas Spectacular’ di Radio City Music Hall. Anak saya sangat terinspirasi setelah menontonnya. Sebagai seorang penari, dia merasa itu adalah karya terbaik yang ingin dia tampilkan. Dia pun memutuskan untuk bergabung dengan Shen Yun setelah kami kembali ke Korea Selatan dan dia tetap tinggal di New York.”
Sophia: “Anak saya bergabung dengan Shen Yun karena keinginannya sendiri. Dia merasa ini adalah caranya menjadi orang yang baik dan menyebarkan nilai-nilai universal kepada orang-orang di sekitarnya, termasuk para penonton. Mereka hidup di lingkungan yang penuh cinta dan niat baik, jadi saya tidak mengerti bagaimana NYT bisa menggambarkan kami seperti itu.”
Shen Yun dalam pernyataannya menegaskan bahwa artikel NYT didasarkan pada pernyataan segelintir mantan pemain yang tidak puas dan menyimpang dari fakta.
Sebanyak 85% seniman Shen Yun adalah orang dewasa, sementara sisanya adalah siswa berbakat dari Fei Tian College dan Fei Tian Academy of the Arts. Partisipasi mereka dalam Shen Yun adalah bagian dari kurikulum yang disetujui oleh Departemen Pendidikan Negara Bagian New York.
Shen Yun juga menekankan bahwa semua siswa di Fei Tian mendapatkan beasiswa penuh, termasuk akomodasi senilai sekitar 50.000 dolar AS per tahun. Selama tur, semua biaya, termasuk hotel mewah, makanan, dan sebagian besar aktivitas hiburan, ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
Mona: “Para profesional musik yang saya temui mengatakan bahwa anak-anak sangat beruntung memiliki kesempatan seperti ini. Mereka bisa menjelajahi dunia dan merasakan kehidupan seorang musisi profesional sejak usia sekolah menengah. Ini adalah pengalaman yang tidak ternilai harganya.”
NYT juga menuduh Shen Yun memanfaatkan kesetiaan keyakinan untuk meminta pengikutnya bekerja secara sukarela. Para ibu menyatakan bahwa semangat kerja sukarela adalah hal yang umum di masyarakat Barat maupun Timur.
Mona: “Menjadi sukarelawan adalah bagian dari budaya Barat. Ketika kita mampu, kita memberikan kembali kepada masyarakat. Dalam budaya Tiongkok, ada pepatah: ‘Balaslah setetes kebaikan dengan mata air.’ Anak-anak kami mendapatkan beasiswa penuh, dan sebagai orang tua, wajar bagi kami untuk memberikan sedikit waktu luang untuk mendukung sekolah.”
Shen Yun juga menyoroti bahwa selama 25 tahun terakhir, NYT terus melanjutkan propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT) terhadap Falun Gong, mengabaikan pelanggaran hak asasi manusia PKT, dan menunjukkan sikap bermusuhan terhadap kelompok-kelompok yang didirikan oleh praktisi Falun Gong. Meski menghadapi tekanan selama lebih dari dua dekade, Shen Yun tetap berkomitmen menjalankan misinya untuk menampilkan keindahan, keagungan, dan nilai-nilai spiritual dari peradaban Tiongkok yang berusia 5.000 tahun.
Mona: “Amerika Serikat didirikan oleh kelompok Puritan yang dianiaya lebih dari dua abad yang lalu. Kebebasan beragama adalah fondasi negara ini. Tanpa kebebasan beragama, Amerika tidak akan menjadi Amerika. Jadi, sangat mengejutkan melihat media utama seperti NYT menyerang keyakinan seseorang.”
Sophia: “Sebagai orang bijak, kita bisa setuju untuk tidak sepakat. Kita tidak perlu memaksakan pendapat pada orang lain, tetapi kita harus menghormati cara hidup dan keyakinan orang lain. Saya berharap para jurnalis NYT dapat mencoba memahami kami, mungkin datang dan menyaksikan Shen Yun, berbicara langsung dengan para orang tua dan anak-anak, dan mendengar apa yang sebenarnya kami pikirkan. Mereka akan melihat niat baik kami dan cinta yang ingin kami berikan kepada masyarakat.” (Hui)