EtIndonesia. Menurut laporan terbaru, Iran diam-diam tengah mengembangkan rudal nuklir yang dapat mencapai Eropa berdasarkan rancangan Korea Utara.
Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) menuduh Teheran mempercepat program senjata nuklirnya, dengan dua fasilitas bergegas menyelesaikan hulu ledak yang mampu menempuh jarak lebih dari 1.800 mil, menurut laporan terbaru mereka.
Soona Samsami, perwakilan NCRI di AS, mengatakan Teheran berupaya keras untuk menjauhkan masyarakat internasional dari Iran dan mempertahankan status quo sebagai sarana untuk mengulur waktu guna memenuhi ambisi nuklirnya.
Salah satu fasilitas yang ditandai NCRI sebagai lokasi senjata nuklir adalah fasilitas rudal Shahrud, yang dikelola oleh Organisasi Riset Pertahanan Tingkat Lanjut dan Korps Garda Revolusi Islam Iran.
NCRI memperkirakan bahwa hulu ledak nuklir yang dikembangkan di lokasi tersebut akan dipasang pada rudal Ghaem-100 dan mampu menjangkau hingga Yunani, dengan setidaknya tiga peluncur roket yang berhasil dilaporkan di fasilitas Shahrud.
Peluncuran roket tersebut diduga disembunyikan sebagai bagian dari peluncuran satelit, klaim NCRI, dengan IRGC berencana untuk menguji peluncuran roket Ghaem yang lebih canggih dalam beberapa bulan mendatang.
Fasilitas pengujian kedua dilaporkan terletak lebih dari 43 mil di tenggara Semnan, tempat Teheran mengembangkan rudal Simorgh berdasarkan desain Korea Utara.
Bagian dari lokasi Semnan tersembunyi di bawah tanah, dengan Teheran terus memperluas lokasi tersebut sejak 2005, menurut citra satelit yang disediakan oleh NCRI.
Program di Semnan diduga dirahasiakan dengan menghubungkannya dengan program luar angkasa Iran dan membangun Terminal Peluncuran Luar Angkasa Khomeini, menurut NCRI.
Samsami mengatakan bahwa meskipun Iran mengalami kemajuan, serangan Israel terhadap sistem pertahanan udara Teheran telah menciptakan peluang sempurna bagi Barat untuk mengakhiri ambisi nuklir Iran.
Israel melancarkan dua serangan udara balasan terhadap Iran tahun lalu, dengan serangan yang menghancurkan peluncur rudal pencegat Iran, membuat republik Islam itu rentan terhadap serangan yang menghancurkan jika memilih untuk menyerang negara Yahudi itu lagi.
“Teheran tidak pernah selemah dan serapuh seperti sekarang ini. Rezim Iran yang putus asa dengan demikian mempercepat pengembangan senjata nuklir,” kata Samsami kepada The Telegraph.
“Sekaranglah saatnya untuk meminta pertanggungjawaban rezim atas pembunuhan internal, hasutan perang regional, dan pengembangan senjata nuklir,” tambahnya. (yn)
Sumber: nypost