Wabah  Melanda Tiongkok, Krematorium Penuh, Pemerintah Menyembunyikan Fakta Kebenaran

Pada Tahun Baru ini, pandemi di daratan Tiongkok semakin menyebar, bahkan beberapa artis terkenal pun tidak luput dari dampaknya. Jumlah pasien kritis dan kasus kematian mendadak meningkat drastis. Seberapa parah kondisinya? Banyak krematorium di berbagai daerah kewalahan dan harus menerapkan sistem antrian untuk kremasi. Sementara itu, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) terus menyembunyikan fakta ini dari publik. Warga Tiongkok berkata: “Flu bukan sekadar pilek, pneumonia bisa mengancam nyawa!”

ETIndonesia. Selama liburan Tahun Baru, wabah penyakit di Tiongkok meningkat tajam. Banyak rumah sakit penuh sesak, baik pasien dewasa maupun anak-anak yang menderita pneumonia mengalami lonjakan drastis.

Pada 4 Februari, Pusat Pengendalian Penyakit Beijing mengklaim bahwa kota tersebut masih berada dalam periode puncak infeksi penyakit pernapasan, termasuk virus flu A H1N1 dan H3N2 yang mudah bermutasi dan menyebar dengan cepat.

Namun, warga mengungkapkan bahwa wabah kali ini lebih ganas dibanding COVID-19. Baik selebritas maupun masyarakat umum mengalami lonjakan kasus kematian mendadak.

Aktor Tiongkok berusia 27 tahun, Liang Youcheng, yang pernah membintangi beberapa drama sejarah, meninggal dunia pada hari kedua Tahun Baru Imlek akibat infeksi sistem saraf pusat. Penyanyi berusia 38 tahun, Mi Wanhong, tiba-tiba meninggal di rumah pada 31 Januari.

Warga Tiongkok berkata: “Hari ini, begitu sampai di rumah sakit, saya mendengar kabar yang sangat mengejutkan. Rekan kerja yang saya temui sebelum Tahun Baru ternyata telah meninggal dunia. Padahal usianya baru 30-an tahun.”

Liu, warga Jinan, Shandong: “Rumah sakit penuh sesak. Banyak anak-anak dan orang tua yang terkena penyakit ini. Banyak anak kecil yang meninggal akibat pneumonia. Saya mengenal empat atau lima anak kecil yang meninggal, saya bahkan tidak berani merekam video.”

Menurut informasi yang diperoleh oleh New Tang Dynasty Television (NTDTV), saat ini banyak krematorium di berbagai daerah di Tiongkok penuh sesak dan harus menerapkan sistem antrian. Namun, pemerintah terus menyembunyikan situasi ini.

Zhang, warga Shenyang: “Di kota kami, krematorium harus antri. Beberapa hari lalu, saya berbicara dengan seorang teman. Dia bilang bahwa dua temannya kehilangan anak-anak mereka yang berusia 20-an tahun. Tidak tahu penyakit apa, tapi gejalanya mirip COVID-19 dulu.”

Namun, banyak warga yang mengatakan bahwa mereka telah mengundurkan diri dari keanggotaan PKT, Liga Pemuda, dan Pionir Muda, serta sering mengucapkan “Falun Dafa Hao!” (Falun Dafa itu baik). Mereka merasa beruntung karena tidak tertular wabah ini.

Han, warga desa di Linyi, Shandong: “Wabah ini sangat parah. Dalam satu desa, ada beberapa orang yang meninggal. Usia mereka antara 40 hingga 60 tahun. Saya sendiri tidak tertular karena sering mengucapkan ‘Falun Dafa Hao!'”

Li Muyang, pembawa acara program “News Insight”  mengingatkan semua orang, jika Anda pernah bergabung dengan Partai Komunis Tiongkok, Liga Pemuda, atau Pionir Muda, segeralah keluar. Ini disebut ‘tiga pengunduran diri’ demi keselamatan diri. PKT takut orang-orang mengetahui kebenaran tentang pandemi, karena PKT adalah anti-Tuhan, anti-kemanusiaan, dan melawan hukum alam. Sekarang saatnya kejahatan ini dihancurkan oleh langit. Jika seseorang masih tetap berada dalam organisasi ini, maka dia berada dalam bahaya besar.” (Hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS