EtIndonesia. Dengan kondisi ekonomi Tiongkok yang terus memburuk, serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan dan otomatisasi, banyak posisi pekerjaan tradisional yang menghilang, membuat pasar kerja yang sudah sulit menjadi semakin berat.
Dalam konteks ekonomi Tiongkok yang terus lesu dan tingkat pengangguran yang tinggi, banyak kaum muda yang menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Baru-baru ini, seorang blogger terkenal “Renxing Siwei” dalam video menyatakan bahwa tahun 2025 mungkin akan menjadi tahun yang paling sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang memicu perbincangan.
“Ini adalah kenyataan Tiongkok saat ini. Jadi, apa yang bisa mereka lakukan? Apakah mereka harus kembali ke rumah dan bergantung pada orang tua? Tapi orang tua mereka hanya memiliki penghasilan tetap seperti pegawai negeri dan pensiun. Kelompok ini masih bisa bertahan. Tapi yang lainnya tidak ada kesempatan,” ujar ekonom Li Hengqing.
“Dari 1,4 miliar orang Tiongkok, sebagian besar tidak hidup dalam kondisi seperti itu, dan apa yang mereka miliki, kekayaan kecil mereka, terus menyusut dan terdevaluasi. Saya pikir tahun ini saya akan menyebutnya sebagai ‘tidak ada pilihan’. Orang-orang ini dalam situasi yang tidak ada jalan keluar, jadi mereka berisiko mengambil langkah yang sangat berbahaya,” lanjutnya.
Beberapa netizen langsung berkomentar, “Tidak ada yang lebih buruk, hanya yang lebih buruk lagi.” Bagi pekerja berpendapatan rendah dan berpendidikan rendah, prospek pekerjaan semakin suram.
Ahli masalah Tiongkok Wang He menjelaskan, “Usia rata-rata pekerja migran Tiongkok sudah lebih dari 40 tahun. Oleh karena itu, pelatihan keterampilan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan masyarakat yang berubah menjadi sangat sulit bagi mereka.”
“Mereka hanya bisa mencari pekerjaan di kota, seperti dahulu pekerjaan utama mereka adalah di sektor konstruksi. Sekarang, dengan sektor properti yang jatuh, banyak yang kehilangan pekerjaan, dan mereka hanya bisa kembali ke desa, namun ekonomi desa juga sedang menurun dan tidak bisa menampung mereka. Jadi, kelangsungan hidup mereka menjadi masalah besar.”
Sumber : NTDTV.com