Wakil Khusus AS untuk Ukraina : Ukraina Masih Dipertimbangkan untuk Bergabung dengan NATO, Menteri Pertahanan AS Juga Berubah Sikap

EtIndonesia. Wakil khusus Presiden AS Donald Trump untuk masalah Ukraina, John Coale, yang baru-baru ini menghadiri “Konferensi Keamanan Munich” di Jerman, menyatakan bahwa AS belum mengecualikan kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO atau melalui negosiasi untuk mengembalikan perbatasan sebelum tahun 2014.

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, juga mengubah pernyataannya, mengatakan bahwa semuanya masih bisa dipertimbangkan.

Reuters sebelumnya melaporkan, bahwa meskipun skeptisisme tingkat tinggi di AS terhadap kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO dan pemulihan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014 yang pertama kali dilanggar oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Washington belum menutup kemungkinan tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa menurut Coale, negosiasi resmi tentang masalah Ukraina belum dimulai, dan AS masih berdiskusi dengan Eropa dan Ukraina tentang cara terbaik untuk mengakhiri konflik tersebut.

Coale menyatakan: “Peran apa yang dimainkan oleh orang Ukraina dan Eropa dalam hal ini? Saat ini kami belum tahu.”

Dia menambahkan: “Penting bagi orang Eropa untuk terlibat.”

Coale lebih lanjut mengatakan  “Orang Eropa ingin perang ini berakhir.Mereka sangat bersedia terlibat (dalam mendukung militer Kiev). Ada keraguan apakah mereka akan berkomitmen 100%, tetapi semua yang saya dengar menunjukkan bahwa mereka memang bersedia terlibat.”

Namun, Trump kemudian menyatakan di Gedung Putih kepada wartawan bahwa dia tidak percaya Rusia akan “membiarkan” Ukraina bergabung dengan NATO, dan menyalahkan pemerintahan Presiden Biden yang pertama kali mengangkat masalah ini.

Trump berkata: “Saya percaya ini adalah alasan mengapa perang terjadi. Biden seharusnya tidak berkata demikian.”

The Washington Post melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, pada tanggal 13  Februari telah meredakan salah satu bagian penting dari pernyataannya yang dramatis yang dibuat di markas NATO sehari sebelumnya, yaitu mengesampingkan kemungkinan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Hegseth pada tanggal 12 sebelumnya telah menyatakan mengecualikan kemungkinan Ukraina bergabung dengan NATO sebagai kemungkinan, yang memicu reaksi keras dari negara-negara anggota NATO lainnya. 

Kemudian pada tanggal 13 dalam pidato kepada media, dia menyatakan ingin menjelaskan bahwa “negosiasi ini dipimpin oleh Presiden Trump. Dalam negosiasinya dengan Putin dan Zelenskyy, segala sesuatu akan dipertimbangkan. Keputusan untuk mengizinkan atau tidak, termasuk dalam wewenang pemimpin dunia bebas—Presiden Trump.” 

Hegseth menambahkan, dia “tidak akan berdiri di podium ini mengumumkan apa yang akan atau tidak akan dilakukan oleh Presiden Trump, apa yang akan atau tidak akan dia ikuti, kompromi apa yang akan atau tidak akan dia buat.” (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS