EtIndonesia. Baru-baru ini, rumah sakit gigi ternama di Tiongkok, “FourSmile”, mengalami masalah besar. Banyak cabangnya di seluruh negeri menutup pintu dan menghentikan layanan. Banyak pasien yang sedang menjalani perawatan mendapati diri mereka kehilangan kontak dengan rumah sakit dan dokter, serta tidak dapat melanjutkan pengobatan mereka, kejadian ini menarik perhatian banyak pihak.
“Saya baru saja pulang dari kantor polisi. Tidak pernah saya bayangkan kejadian seperti ini akan terjadi di awal tahun 2025. Semua cabang FourSmile di seluruh Tiongkok mengalami keruntuhan. Saya mendengar bahwa Shenzhen, Guangzhou, Shanghai, Beijing, Chengdu, Hangzhou, Wuhan, dan Nanjing semuanya terkena dampaknya, dengan jumlah kerugian mencapai ratusan juta,” kata seorang pasien yang memperjuangkan haknya, Julee.
Belakangan ini, diketahui bahwa keruntuhan FourSmile disebabkan oleh putusnya rantai pasokan keuangan, tunggakan sewa, dan gaji pegawai yang menyebabkan banyak cabang tutup, serta membuat banyak pasien tidak dapat melanjutkan perawatan mereka.
Julee menambahkan: “Sekarang ada lebih dari 200 orang di Shenzhen yang sedang memperjuangkan hak mereka. Rata-rata jumlah uang yang dibayarkan oleh setiap orang, berdasarkan informasi yang saya dapatkan, hampir semuanya lebih dari RMB,20 ribu hingga RMB.30 ribu , dan ada banyak dari mereka yang baru lulus, yang dengan susah payah mengumpulkan uang untuk perawatan gigi. Ada juga banyak yang seperti saya, yang perawatan giginya terhenti di tengah jalan. Rasanya seperti sedang berbaring di meja operasi, setengah jalan, tapi dokter atau pemiliknya tiba-tiba hilang.”
Di platform media sosial Tiongkok, banyak pasien yang mengeluhkan hal ini. Beberapa pasien melaporkan telah membayar hampir RMB.60 ribu untuk perawatan, namun tidak tahu bagaimana kelanjutan pengobatan mereka.
Berdasarkan hasil statistik dari grup media sosial pasien, lebih dari 200 pasien di Guangzhou telah terpengaruh, dan jumlah pasien yang terpengaruh di seluruh negeri diperkirakan melebihi seribu orang.
Menurut laporan media, pada akhir tahun 2023, Badan Asuransi Kesehatan Nasional Tiongkok melakukan pengadaan terpusat untuk sistem implan gigi secara nasional, yang menyebabkan klinik gigi swasta kesulitan menghasilkan keuntungan, sehingga memicu gelombang penutupan.
Seorang warga Shanghai, Wang, mengatakan: “Lingkungan ekonomi yang buruk membuat perusahaan kecil, seperti klinik gigi, tidak bisa bertahan. Masyarakat tidak punya uang lagi, jadi mereka tidak tertarik untuk perawatan gigi. Ini adalah fenomena yang wajar. Pasti karena kondisi ekonomi yang sedang buruk. Orang-orang mengurangi pengeluaran, dan sekarang ekonomi juga sedang tidak baik.”
Seorang warga Hangzhou, Qi, mengatakan: “Pemerintah terlalu banyak mengatur, dan ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang memburuk, masyarakat tidak punya uang, sehingga mereka enggan mengeluarkan uang untuk perawatan seperti gigi. Inilah yang menyebabkan bisnis klinik gigi dan sejenisnya menjadi sulit.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com