DOGE Ungkap Skandal: Pembayaran Senilai US$. 4,7 Triliun Dolar AS Tidak Dapat Dilacak

Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) pimpinan Elon Musk kembali membuat gebrakan.  Kabar terbaru dari Senat AS, dalam pemungutan suara prosedural terkait pencalonan Patel sebagai Direktur FBI, ia berhasil melangkah lebih jauh dengan perolehan suara 48 mendukung dan 45 menolak.

ETIndonesia. Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin oleh Elon Musk kembali mengungkap sebuah skandal besar. Pada Senin, DOGE melaporkan bahwa akibat kurangnya kode identifikasi akun, Departemen Keuangan AS mencatat pembayaran senilai total US$.4,7 triliun dolar AS yang hampir tidak dapat dilacak. Kabar ini mengejutkan publik dan menimbulkan kehebohan besar.

DOGE mengungkap bahwa Departemen Keuangan seharusnya memberikan kode identifikasi akun yang disebut “Token Akses Keuangan” (TAS) untuk setiap pembayaran. TAS adalah bagian dari prosedur standar dalam sistem pencatatan keuangan pemerintah. Namun, TAS hanya bersifat opsional, sehingga banyak kolom pada formulir pembayaran dibiarkan kosong.

DOGE menyatakan: “Karena kolom TAS bersifat opsional untuk sekitar 4,7 triliun dolar AS pembayaran, dan sering kali kosong, melacak ke mana dana ini mengalir menjadi hampir mustahil.”

Pada 17 Februari, DOGE juga melaporkan bahwa mereka telah menemukan total 55 miliar dolar AS dalam kasus dugaan penipuan keuangan. Mereka berjanji untuk segera mengunggah semua data terkait.

Demokrat dan Serikat Pekerja Ajukan Tantangan Hukum

Untuk melakukan audit lebih mendalam, DOGE telah memperoleh akses ke sistem pembayaran Departemen Keuangan AS. Langkah ini menuai kritik dari beberapa anggota Partai Demokrat dan serikat pekerja, yang menganggapnya melanggar konstitusi.

Pada 13 Februari, jaksa agung dari 14 negara bagian secara bersama-sama mengajukan gugatan yang mempertanyakan keputusan pemerintahan Trump yang memberikan akses tersebut kepada Musk.

Jaksa Agung New Mexico, Raúl Torrez, menegaskan bahwa pemberian “wewenang luas” kepada Musk adalah tindakan inkonstitusional, karena ia tidak pernah mendapatkan konfirmasi dari Senat.

Presiden Trump sebelumnya menyatakan kepada wartawan bahwa: “Musk tidak bisa dan tidak akan melakukan apa pun tanpa persetujuan kami. Dia harus melapor kepada kami.”

Selain itu, dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada 17 Februari, pejabat Gedung Putih, Joshua Fisher, menegaskan bahwa Musk bukanlah pengelola DOGE atau lembaga di bawahnya, melainkan hanya seorang penasihat senior presiden tanpa kewenangan pengambilan keputusan.

“Fort Knox” dan Cadangan Emas AS

Ada juga sebuah kejadian menarik pada 15 Februari. Blogger keuangan terkenal Zerohedge memposting di platform X , menyarankan Musk untuk memeriksa cadangan emas di Fort Knox, guna memastikan bahwa emas tersebut masih ada.

Menanggapi hal ini, Musk menjawab: “Setidaknya harus diperiksa sekali dalam setahun, bukan?”

Fort Knox, yang berlokasi di negara bagian Kentucky, adalah salah satu lokasi penyimpanan emas utama AS, dengan cadangan lebih dari 147 juta ons (sekitar 4.580 ton), yang mewakili sekitar 56% dari total cadangan emas pemerintah federal AS. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS