EtIndonesia. Wabah di Tiongkok terus melonjak dengan jumlah korban meninggal akibat kematian mendadak yang semakin meningkat. Banyak krematorium yang penuh sesak, bahkan beberapa daerah diam-diam mulai mengizinkan penguburan tradisional karena lonjakan kematian yang drastis. Situasi yang semakin parah ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat.
Seorang warga Tiongkok mengeluhkan antrian panjang di rumah sakit: “Begitu banyak orang, sangat ramai. Saya menemani keluarga saya untuk berobat, dan butuh lebih dari dua jam hanya untuk mendapatkan nomor antrian dan bertemu dokter!”
Sejak Tahun Baru Imlek, kasus pneumonia, paru-paru putih (white lung syndrome), dan penyakit parah lainnya meningkat tajam. Banyak orang, mulai dari warga biasa, selebritas, hingga tenaga medis seperti perawat, meninggal secara tiba-tiba akibat penyakit ini.
Pada 17 Februari, seorang warga Heilongjiang melaporkan bahwa seorang perawat berusia 25 tahun di daerahnya meninggal dunia setelah mengalami demam berkepanjangan yang berkembang menjadi paru-paru putih. Meskipun sempat dirawat di ICU selama seminggu, nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Mantan Kepala Departemen Akupunktur di Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok, David Xu, menjelaskan bahwa penyakit yang saat ini menyebar di Tiongkok bukan hanya COVID-19, melainkan kombinasi dari berbagai virus, termasuk norovirus, flu burung, dan influenza tipe A.
“Ini bukan lagi penyakit tunggal, tetapi kombinasi dari beberapa virus. Tidak bisa dicegah, sulit diagnosis, dan tidak ada cara pasti untuk melawannya. Situasinya sangat berbahaya.”
Lonjakan Kematian di Berbagai Wilayah
Warga dari Henan, Anhui, dan Fujian juga melaporkan bahwa banyak orang lanjut usia yang meninggal secara tiba-tiba. Bahkan, di beberapa daerah pegunungan, jumlah penduduk telah berkurang drastis, menyebabkan banyak desa menjadi “kota mati”.
Seorang warga Xiamen, Fujian, Li, mengatakan: “Sejak sebelum Tahun Baru hingga sekarang, banyak orang meninggal. Saya sendiri kehilangan beberapa kerabat, teman, kolega, bahkan pelanggan bisnis saya—setidaknya puluhan orang. Krematorium sudah menambah tungku kremasi, tetapi karena terlalu penuh, sekarang beberapa daerah mulai mengizinkan penguburan tanah kembali.”
Sementara itu, beberapa warga melaporkan bahwa mereka tetap sehat dengan membaca 9 kata, sebuah kalimat yang diyakini pengikut Falun Gong sebagai kata-kata ajaib.
Seorang warga Tongliao, Mongolia Dalam, Han, berkata: “Pemerintah Komunis menyensor internet kami dan tidak membiarkan kami melihat berita yang sebenarnya. Namun, setelah saya mengetahui kebenaran tentang Falun Gong dan mulai membaca ‘Falun Dafa Hao, Zhen Shan Ren Hao’ (‘Falun Dafa Baik, Sejati-Baik-Sabar Baik’) – saya tetap sehat dan tidak sakit.” (Hui)
Sumber : NTDTV.com