Seorang Ibu di Shandong, Tiongkok  Melompat ke Sungai Bersama Anak Usia 2 Tahun, 3 Hari Sebelumnya di Yunnan Terjadi Kejadian Serupa

Tulisan ini tidak bermaksud kepada Anda Melakukan tindakan mengakhiri hidup, Jika anda memiliki kecenderungan serupa segera kunjungi psikiater atau klinik kesehatan mental

Seorang ibu berusia 32 tahun di Nujiang, Yunnan, melompat ke sungai bersama bayi perempuannya yang berusia tiga bulan dan dinyatakan hilang. Tiga hari kemudian, insiden serupa terjadi di Liaocheng, Shandong, di mana seorang wanita melompat ke sungai bersama anaknya yang berusia sekitar dua tahun, memicu kesedihan dan keprihatinan publik

EtIndonesia. Seorang pengguna internet pada 20 Februari bernama “风往北縋” “Fēng wǎng běi zhuì” mengunggah video yang memperlihatkan kejadian pada 19 Februari, saat seorang wanita memeluk anak kecil dan melompat dari jembatan ke Sungai Erganqu. Saat ini, upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.

Staf dari Biro Manajemen Darurat Distrik Dongchangfu mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut memang benar terjadi.

Xu Lei, kapten Tim Penyelamat Blue Sky dari Palang Merah Liaocheng, mengatakan bahwa kejadian terjadi pada  19 Februari sekitar pukul 00:00 dini hari. Timnya telah melakukan pencarian dengan sonar dalam radius 200 meter dari titik jatuh tetapi belum menemukan korban. Keesokan harinya, area pencarian diperluas hingga 20 kilometer.

Pada 20 Februari sore, laporan terbaru menyebutkan bahwa sekitar pukul 15.00, jenazah sang ibu telah ditemukan tanpa tanda-tanda kehidupan, tetapi anaknya masih belum ditemukan.

Banyak warganet yang merasa prihatin dan bertanya-tanya, “Apa yang membuat seorang wanita sampai nekat bunuh diri sambil membawa anaknya?”

Namun, ada juga yang mengkritik tindakannya, dengan mengatakan, “Mengapa harus membawa anak yang tak bersalah? Mengambil nyawa orang lain secara sepihak adalah tindakan yang sangat egois.”

Menurut informasi dari warganet, alasan wanita tersebut melompat ke sungai kemungkinan karena tekanan finansial. Keluarganya harus membayar cicilan rumah lebih dari RMB.4.000 per bulan. Dengan anak yang masih kecil, ia tidak bisa bekerja, sementara suaminya kehilangan pekerjaan, sehingga tekanan hidup menjadi terlalu berat.

Kasus Serupa di Yunnan

Tiga hari sebelumnya, pada 16 Februari, seorang ibu di Yunnan melompat ke Sungai Nujiang dari Jembatan Yuejin sambil membawa bayi perempuannya yang berusia kurang dari tiga bulan. Hingga kini, keduanya masih dinyatakan hilang.

Suami wanita tersebut mengatakan bahwa istrinya pernah berselisih dengan putri sulung mereka karena masalah membeli sepatu. Sang ibu memberikan RMB.100 , tetapi sang anak meminta RMB.200 . Namun, kemudian muncul pernyataan dari seseorang yang diduga sebagai putri sulung wanita itu:

“Ibu saya melompat ke sungai bukan karena pertengkaran dengan saya,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pria yang disebut sebagai suami ibunya bukanlah ayah kandungnya, melainkan ayah tiri. Pria tersebut tidak seperti yang dikatakannya bahwa ia bekerja di luar kota. Sebenarnya, ia selalu berada di rumah.

Putri sulung tersebut menegaskan bahwa ibunya memilih tindakan nekat itu bukan karena pertengkaran, melainkan akibat tekanan hidup yang tidak pernah ia ungkapkan kepada keluarga. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS