EtIndonesia. Anishinaabe adalah sebuah konfederasi suku asli yang mendiami wilayah sekitar Danau Lima di Amerika Serikat dan Kanada. Dalam budaya mereka, ada cerita tentang keberadaan manusia kerdil, yang bukan hanya merupakan makhluk mitologi, tetapi banyak orang yang mengklaim telah melihatnya secara langsung.
Manusia Kerdil Anishinaabe
Cerita tentang manusia kerdil ini telah turun-temurun diceritakan di hampir setiap suku, menjadi bagian dari sejarah mereka. Manusia kerdil ini tingginya hanya sekitar lutut orang dewasa, dan mereka adalah makhluk seperti kurcaci. Mereka sangat nakal, dan salah satu alasan mengapa mereka masih belum terlihat di hadapan umum karena mereka sangat suka bersembunyi, sehingga manusia sulit untuk menemukan mereka. Mereka juga dikenal gemar mengerjai orang lain.
Bagi orang-orang yang tinggal di hutan, manusia kerdil Anishinaabe dianggap sebagai penjaga hutan. Beberapa orang Anishinaabe yang pergi berkemah di hutan sering meninggalkan benda-benda yang berkilau, permen kecil, atau alat-alat kecil sebagai persembahan untuk manusia kerdil.
Menurut legenda, manusia kerdil ini berbeda dengan makhluk kerdil yang kejam dan berbahaya dari daerah lain, dan mereka tidak sama dengan roh jahat di pegunungan yang dapat membuat manusia tersesat atau bahkan mati. Mereka sangat peduli dengan anak-anak manusia, dan akan mencari anak-anak yang hilang di hutan. Anak-anak ini sangat menarik perhatian mereka, dan setelah bermain bersama, mereka akan mengantar anak-anak tersebut kembali dengan aman keluar dari hutan.
Ada sebuah cerita yang terjadi pada tahun 1950-an mengenai hilangnya seorang anak yang terkait dengan manusia kerdil Anishinaabe. Saat itu, sebuah keluarga petani melaporkan bahwa putri mereka hilang.
Kejadian ini menyebabkan seluruh komunitas di sekitar mereka terlibat dalam pencarian, mencoba menemukan jejak terakhir si gadis. Namun, tidak ada yang berhasil menemukan jejaknya. Saat Matahari mulai terbenam dan daerah tersebut menjadi gelap gulita tanpa lampu jalan, rasa khawatir dan ketakutan orang dewasa mulai menguasai mereka, dan harapan untuk menemukan gadis itu semakin memudar.
Tiba-tiba, seorang relawan yang terlibat dalam pencarian mendengar suara langkah kecil dan ranting patah dari hutan. Seorang gadis berjalan keluar dengan langkah ceria dari dalam hutan. Setelah diperiksa, ternyata dia adalah gadis yang hilang itu, dan dia berhasil kembali dengan selamat kepada orangtuanya.
Menurut gadis tersebut, dia hanya meninggalkan orangtuanya selama sekitar 15 menit. Dalam waktu singkat itu, dia bermain dengan beberapa anak di hutan, dan anak-anak itu memberi tahu bahwa sudah waktunya untuk pulang. Mereka lalu mengantar gadis itu hingga ke tepi hutan, tepat sebelum dia ditemukan oleh orang dewasa.
Cerita seperti ini tentang manusia kerdil sering kali diceritakan oleh mereka yang telah berinteraksi dengan budaya Anishinaabe atau yang tinggal di wilayah tersebut. Makhluk kecil ini hidup di bagian hutan yang tak diketahui banyak orang, dan bagi manusia, mereka adalah makhluk yang ramah dan penuh misteri, yang sering kali membantu anak-anak yang tersesat.(jhn/yn)