Wabah Flu Burung pada Manusia Tak Bisa Disembunyikan, Kasus Kematian Mendadak Meningkat di Tiongkok

EtIndonesia. Berbagai wabah virus merebak di Tiongkok, dengan lonjakan kasus kematian mendadak. Baru-baru ini, pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT) secara diam-diam mengakui adanya wabah flu burung pada manusia. Beberapa rumah sakit bahkan memasang papan pemberitahuan yang meminta pasien dengan gejala infeksi untuk melaporkan apakah mereka telah berinteraksi dengan unggas dalam sepuluh hari terakhir.

Seorang blogger industri pemakaman di Tiongkok mengatakan, “Banyak orang yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an meninggal dunia secara tiba-tiba, terutama akibat serangan jantung.”

Profesor Liu, seorang dokter Tiongkok di Akademi Pengobatan Tradisional Tiongkok Kanada dan direktur Klinik Kesehatan Kangmei, mengonfirmasi bahwa beberapa daerah di Tiongkok mengalami lonjakan kasus berbagai virus.

“Dapat dipastikan bahwa berbagai virus telah merebak di beberapa wilayah di Tiongkok. Saat ini, COVID-19 masih termasuk di antaranya,” ujarnya.

Profesor Liu juga mengungkapkan bahwa pasien yang baru saja tiba di Kanada dari Tiongkok menunjukkan hasil tes positif COVID-19.

“Namun, daya tular COVID-19 saat ini tidak sekuat sebelumnya, biasanya hanya menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas. Tetapi meningkatnya kasus kematian mendadak di kalangan anak muda patut diwaspadai, terutama terkait flu burung. Selama bertahun-tahun, flu burung di Tiongkok berada dalam kondisi siaga dan berpotensi meledak,” jelasnya.

Dokter Jiang Guanyu dari Rumah Sakit Kota Taipei menjelaskan bahwa virus corona dapat hidup berdampingan dalam berbagai varian di tubuh kelelawar.

“Mungkin karena kebiasaan kita yang gemar mengkonsumsi makanan eksotis, menyebabkan risiko penularan penyakit dari hewan ke manusia. Saat wabah pertama kali muncul, banyak yang tidak menyadari bahaya awalnya, sehingga menyebabkan jumlah korban yang cukup besar. Oleh karena itu, penyakit menular baru cenderung memiliki tingkat kematian yang tinggi di awal penyebarannya,” katanya.

Seorang pengguna internet dari Anhui membagikan pengalamannya saat terinfeksi flu burung.

“Virus ini sangat ganas. Awalnya saya hanya merasa sakit perut, lalu tubuh saya menggigil hebat saat berbaring di tempat tidur,” katanya dalam siaran langsungnya.

Sementara itu, seorang dokter di Tiongkok mengungkap dalam sebuah video bahwa seorang wanita dari Guangxi yang terinfeksi flu burung mengalami “paru-paru putih” setelah diperiksa di rumah sakit.

“Dia mengalami pneumonia parah hingga koma. Setelah mendapatkan perawatan di ICU dan melalui ECMO, akhirnya dia berhasil diselamatkan,” ungkapnya.

Pada 23-25 Februari, Kota Huaihua di Provinsi Hunan mengadakan pelatihan penanganan flu burung pada manusia untuk menghadapi kemungkinan merebaknya COVID-19 dan wabah lainnya.

Seorang pasien di Shanghai juga melaporkan bahwa meja informasi di rumah sakit meminta pasien untuk menginformasikan apakah mereka telah berinteraksi dengan unggas dalam sepuluh hari terakhir.

Pada 27 Februari, gugus tugas pengendalian pandemi Tiongkok akhirnya mengeluarkan pemberitahuan yang untuk pertama kalinya mengakui adanya wabah penyakit menular baru, termasuk flu burung pada manusia. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS