EtIndonesia. Pada tahun 1930-an, sebuah bandara baru dibuka di negara bagian Australia Selatan. Pesawat komersial pertama tahun 1928, yang dapat mengangkut delapan penumpang beserta barang bawaan mereka. Namun, hanya beberapa bulan kemudian, pesawat tersebut mengalami pendaratan darurat akibat angin kencang, menyebabkan kerusakan parah pada badan pesawat hingga akhirnya harus dipensiunkan. Akibatnya, layanan penerbangan pun terhenti sementara.
Setelah itu, sebuah pesawat baru jenis biplane bermesin ganda mulai menggantikan layanan tersebut, menjadi bagian dari penerbangan reguler maskapai nasional Australia yang melayani rute ke Kota Blue Lake. Tak disangka, lima penumpang dalam penerbangan tersebut akan mengalami kecelakaan pesawat yang paling mengerikan dalam hidup mereka.
Kronologi Kecelakaan: Dari Harapan Menjadi Teror Mengerikan
Pada pagi hari tanggal 30 Juni 1937, sepasang suami istri membawa sejumlah besar kantong surat naik ke dalam pesawat bernama Monana (transliterasi-red). Mereka ditemani tiga pengusaha asal Australia Barat yang awalnya penuh antusias melihat desain pesawat yang modern dan berharap menikmati perjalanan udara yang nyaman menuju Kota Mount Gambier, kota terbesar kedua di Australia Selatan.
Namun, saat mendekati pendaratan, pesawat tersebut terhalang oleh sekawanan domba yang tersesat di dekat landasan. Sang pilot berusaha menghindari hewan-hewan tersebut dengan mengarahkan pesawat ke belakang hanggar bandara, di mana terdapat sebuah kincir angin.
Saat pesawat hampir mencapai pagar pembatas, pilot mencoba mempercepat laju pesawat untuk melewati pabrik yang ada di depan mereka. Usaha ini berhasil menghindari bahaya pertama. Namun, hanya mesin kiri pesawat yang merespons, menyebabkan sayap kanan menukik tajam dan menabrak bagian atas kincir angin. Pesawat mulai berputar tak terkendali.
Saksi mata di sekitar lokasi kejadian melihat pesawat tersebut terbalik dan menabrak sebuah mobil yang diparkir di landasan, sebelum akhirnya atap hanggar terlempar ke udara. Lance Murphy, seorang pekerja di dalam hanggar, terkejut saat melihat langit terbuka di atasnya. Setelah melewati hanggar, pesawat tersebut jatuh sekitar 10 meter dari lokasi tersebut.
Sebuah Mukjizat: Semua Penumpang Selamat
Kecelakaan pesawat umumnya memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, dalam kejadian ini, semua penumpang dan kru selamat tanpa cedera serius, membuatnya disebut sebagai “keajaiban.”
Kelima penumpang pesawat yang masih dalam keadaan kebingungan merangkak keluar dari reruntuhan pesawat. Saat memeriksa keadaan pesawat, mereka menemukan bahwa kabin tempat mereka duduk adalah satu-satunya bagian pesawat yang tetap utuh.
Sementara itu, kedua mesin pesawat terlepas dari rangkanya dan badan pesawat berubah menjadi tumpukan logam yang hancur. Pilot pesawat bahkan tidak bisa mengingat apa sebenarnya yang terjadi. Kokpit berubah menjadi serpihan kayu dan alat-alat navigasi yang hancur. Sang pilot berhasil ditarik keluar oleh penumpang lain dalam keadaan pusing tetapi tidak sampai pingsan.
Kerumunan Warga dan Pemeriksaan Puing Pesawat
Kecelakaan ini segera menarik perhatian masyarakat sekitar. Ratusan warga lokal berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat puing-puing pesawat. Untuk menghindari kekacauan dan tindakan pencurian suvenir dari reruntuhan, pihak maskapai menempatkan staf di lokasi untuk menjaga bangkai pesawat.
Puing pesawat kemudian dikirim ke Melbourne untuk diperiksa oleh Komite Kecelakaan Penerbangan. Luar biasanya, dari semua penumpang dan kru, cedera terparah yang dialami hanya berupa memar dan keseleo pada pergelangan kaki. Para penumpang tetap tegar secara mental, dan beberapa dari mereka dengan senang hati menceritakan pengalaman mereka yang mendebarkan kepada media.
Reaksi Penumpang: Tidak Trauma dengan Penerbangan
Salah satu pasangan penumpang, Holtz Grave dan istrinya, mengatakan bahwa pengalaman ini tidak akan membuat mereka takut terbang lagi. Mereka bahkan mengaku tetap menikmati perjalanan udara dan tidak merasa cemas.
Seorang pengusaha lain yang juga menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut bahkan tidak mempermasalahkan insiden tersebut. Dia justru langsung menyewa mobil untuk mencapai Adelaide, dan tanpa ragu kembali terbang menggunakan pesawat lain menuju rumahnya di Australia Barat.
Kesimpulan: Kisah Inspiratif di Balik Tragedi
Kisah kecelakaan pesawat Monana bukan hanya mencerminkan keberuntungan luar biasa, tetapi juga ketahanan mental dari para penumpangnya. Di tengah kondisi pesawat yang hancur, keajaiban ini menunjukkan bahwa dalam situasi yang paling berbahaya sekalipun, harapan dan keberanian mampu memberikan kekuatan untuk bertahan hidup. (jhn/yn)