EtIndonesia. Mitologi dari seluruh dunia biasanya menggambarkan pandangan dunia yang unik dari setiap budaya, dengan spesies yang tidak hanya terbatas pada manusia dan makhluk hidup lainnya yang ada saat ini, tetapi juga banyak kehidupan yang luar biasa dan tidak terbayangkan.
Istilah “peri,” baik di Eropa, Asia, maupun Amerika, muncul dalam berbagai budaya dengan nama yang sama, tetapi mereka sangat berbeda satu sama lain. Kesamaan mereka adalah memiliki kekuatan magis, beberapa hidup di ruang terpisah dari dunia, merupakan karakter penting dalam beberapa cerita legenda, dan merupakan keberadaan yang kuat dalam banyak budaya.
Bolivia adalah sebuah negara daratan di bagian tengah-barat Amerika Selatan. Sebelum era kolonial Eropa, wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Inca. Tanda-tanda peradaban manusia telah ada sejak sekitar 8000 SM, dengan budidaya ubi jalar di dekat Danau Titicaca, pengembangan teknologi pengolahan tembaga, serta domestikasi llama. Wilayah ini memiliki sejarah kuno dan panjang, sehingga dalam legenda Bolivia, banyak makhluk supranatural yang ada dalam alam, seperti dewa, peri, peri kecil, setan, dan makhluk aneh lainnya
Ketika membicarakan peri di Bolivia, orang akan berpikir tentang makhluk yang disebut “Akarikas,” (Transliterasi-red) yang juga memiliki nama lain—peri cuaca, yang berkaitan dengan kekuatan yang mereka miliki.
Menurut legenda, Akarikas tinggal di gua dan dapat mengendalikan cuaca, biasanya muncul sebagai pria kecil, dan sangat jarang ditemui oleh manusia. Makhluk seperti ini sering ada dalam cerita rakyat yang beredar dari generasi ke generasi, dan meskipun sekarang tidak dapat dilihat lagi, banyak orang dewasa di Bolivia saat ini pernah bertemu dengan mereka.
Vanessa dan keluarganya berasal dari La Paz dan Cochabamba di Bolivia, dua tempat yang penuh energi dan indah. Ibu Vanessa sering melihat peri muncul di halaman belakang rumah mereka saat masih anak-anak, fenomena yang sangat umum di daerah tersebut dan hampir menjadi rahasia umum bagi penduduk setempat. Meskipun keberadaan makhluk ini sudah biasa, ada aturan yang harus dihindari saat mereka muncul, yaitu mengganggu mereka. Setiap kali orang mengganggu makhluk ini, itu akan berakibat buruk, seperti anak-anak yang menghilang dan baru kembali beberapa hari kemudian dalam keadaan bingung, atau seseorang yang jatuh sakit parah, keadaan ini hanya terjadi ketika orang mencoba mengganggu mereka.
Nenek Vanessa, ketika berusia dua puluhan, pernah melihat peri dari dekat. Suatu kali, neneknya berada di dekat sebuah pohon di halaman belakang, dan ketika dia menoleh ke pohon itu, ada sesuatu yang tampak seperti anak kecil di sana. Dia yakin bahwa itu bukan anak-anak atau orang dewasa dengan perkembangan tubuh yang tidak sempurna, itu bukan makhluk dari dunia ini. Mahkluk memiliki wajah tua tetapi penuh energi, melompat-lompat dan tampaknya sedang bernyanyi. Meskipun peri itu mungkin hanya setinggi 60 cm, neneknya merasa takut, jadi dia berjalan dengan tenang menuju rumah, mempertahankan jarak sambil masih dapat mengamati dari kejauhan. Saat itu, peri itu menoleh kepadanya, lalu berlari ke belakang pohon dan menghilang, tidak diketahui kemana dia pergi.(jhn/yn)