Trump Reformasi Kennedy Center: Akhiri Budaya Penyimpangan, Kembalikan Seni Tradisional

EtIndonesia.  Pada Senin (17 Maret), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi Kennedy Center di Washington, D.C., untuk pertama kalinya memimpin rapat dewan direktur lembaga tersebut. Ini adalah langkah besar dalam upaya Trump untuk mereformasi institusi budaya AS, mengakhiri dominasi ideologi ekstrim kiri di dunia seni dan mengembalikan nilai-nilai seni tradisional. Selain itu, Trump menyebutkan bahwa ia akan segera bertemu dengan pemimpin Partai Komunis Tiongkok (PKT), Xi Jinping.

Reporter New Tang Dynasty TV (NTD) di Gedung Putih, Tao Ming, melaporkan bahwa bulan lalu, pertunjukan pertama Shen Yun Performing Arts di Kennedy Center menerima ancaman bom dari PKT. Insiden ini mendapat perhatian luas dari media AS.

Menanggapi hal tersebut, pada Senin, juru bicara Gedung Putih menyatakan bahwa pemerintah saat ini akan menangani masalah ini dengan serius dan meminta pertanggungjawaban pihak terkait. 

Pada hari yang sama, Trump untuk pertama kalinya memimpin rapat dewan direktur Kennedy Center sebagai ketua, menandai komitmennya untuk mereformasi lembaga budaya AS dan menghapus pengaruh ideologi ekstrem dalam dunia seni. Ia berjanji bahwa pertunjukan di masa depan akan lebih berorientasi pada nilai-nilai tradisional utama.

Trump: “Kita Akan Memperbaiki Segalanya”

Trump menyatakan, “Kita akan menghabiskan banyak tenaga dan dana untuk memerangi kejahatan. Kita akan mengeluarkan uang untuk memperbaiki (negara ini). Kita tidak ingin melihat patung marmer putih yang indah dipenuhi dengan coretan.”

Trump menegaskan bahwa Kennedy Center adalah bagian penting dari kebangkitan seni di Amerika Serikat dan tidak bisa dibiarkan dalam kondisi saat ini.

Sejak kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari, Trump telah mengambil langkah tegas dalam kebijakan dalam negeri dan luar negeri, dan kini mengalihkan perhatiannya ke dunia seni dan budaya Amerika.

Bulan lalu, setelah mengumumkan dirinya sebagai ketua Kennedy Center, Trump memecat direktur eksekutif Deborah Rutter dan menunjuk mantan Duta Besar AS untuk Jerman, Richard Grenell, sebagai direktur eksekutif sementara. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan Kennedy Center ke nilai-nilai seni tradisional yang sejati.

Akhir pekan lalu, dalam perjalanan kembali ke Washington dengan Air Force One, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Kennedy Center telah lama dikendalikan oleh “”Political correctness”” dan sudah saatnya untuk mengubahnya.

Trump tidak hanya mengganti kepemimpinan, tetapi juga merombak dewan direksi. Pada awal Februari, ia memecat beberapa anggota dewan dan menunjuk anggota baru, termasuk pembawa acara Fox News, Laura Ingraham, dan presenter Fox Business, Maria Bartiromo. Semua anggota baru dikenal sebagai pendukung kuat nilai-nilai tradisional Amerika dan berkomitmen mengembalikan seni ke esensinya, bukan sekadar alat propaganda politik.

Trump juga menegaskan bahwa di masa depan, Kennedy Center akan sepenuhnya melarang pertunjukan drag queen serta mencegah segala bentuk propaganda anti-Amerika. Ia menekankan bahwa pajak rakyat harus digunakan untuk mendukung seni sejati, bukan mendanai pertunjukan yang “merusak semangat Amerika.”

Pada hari Senin, sebelum kedatangan Trump di Kennedy Center, dalam konferensi pers Gedung Putih, reporter NTD, Tao Ming (Iris), secara khusus bertanya kepada juru bicara Gedung Putih, Carolyn Levitt, mengenai ancaman bom yang diterima oleh Shen Yun Performing Arts dari PKT saat melakukan tur global di Kennedy Center pada akhir Februari.

Levitt menegaskan bahwa pemerintah Trump akan menindak tegas tindakan semacam ini.

Juru bicara Gedung Putih, Carolyn Levitt, menyatakan, “Kami tidak akan membiarkan ini mengganggu kami. Pemerintah saat ini akan menangani masalah ini dengan sangat serius dan meminta pertanggungjawaban pelakunya. Kami dengan tegas mengutuk segala bentuk kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap institusi Amerika.”

Dengan langkah-langkah reformasi yang diterapkan oleh Presiden Trump, era dominasi ideologi ekstrim kiri dalam dunia seni dan budaya AS akan segera berakhir. Reformasi di Kennedy Center bukan hanya tentang satu institusi, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk membuat seni dan budaya Amerika “great again!” (Hui)

oleh Tao Ming, Ren Hao, dan Jiang Guangyu – New York, White House

FOKUS DUNIA

NEWS