Jurnalis Masuk ke Grup Keamanan Nasional AS, Rencana Serangan terhadap Houthi Bocor

Sebuah kebocoran informasi terjadi di Amerika Serikat. Seorang pemimpin redaksi media berhasil masuk ke dalam grup pesan instan yang berisi pejabat tinggi Pentagon dan mendapatkan akses ke rencana operasi militer AS terhadap kelompok teroris Houthi di Yaman.

EtIndonesia. Pada 24 Maret, media The Atlantic menerbitkan laporan tentang rencana serangan militer AS terhadap kelompok Houthi di Yaman. Jeffrey Goldberg, pemimpin redaksi The Atlantic, mengungkapkan bahwa dirinya tiba-tiba dimasukkan ke dalam grup percakapan aplikasi Signal yang beranggotakan Menteri Pertahanan AS dan penasihat keamanan nasional senior.

Dalam grup tersebut, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, membagikan detail rencana serangan, termasuk target, jenis senjata yang akan digunakan, serta prioritas serangan.

 Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan sedang menyelidiki bagaimana nomor telepon jurnalis tersebut bisa dimasukkan ke dalam grup percakapan tingkat tinggi tersebut.

 Menanggapi insiden ini, Presiden Donald Trump mengatakan:  “Saya tidak tahu apa pun tentang ini. Saya bukan penggemar The Atlantic. Menurut saya, itu hanya majalah yang akan segera bangkrut. Saya bahkan tidak menganggapnya sebagai majalah. Tapi saya tidak tahu apa-apa tentang ini. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?”

Saat kebocoran ini terjadi, Departemen Pertahanan sedang menyelidiki siapa yang membocorkan informasi tersebut. Pekan lalu, kepala kantor efisiensi pemerintahan, Elon Musk, mengunjungi Pentagon untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Pertemuan tersebut membahas upaya pengurangan pemborosan anggaran dan inovasi dalam sistem pertahanan.

Namun, The New York Times melaporkan bahwa Departemen Pertahanan  memberikan pengarahan kepada Musk tentang rencana perang AS melawan PKT. Pentagon dan Gedung Putih segera membantah laporan tersebut dan meluncurkan penyelidikan internal terhadap pihak yang menyebarkan berita palsu di dalam departemen pertahanan.

Hingga saat ini, Pentagon belum memberikan tanggapan resmi terhadap laporan The Atlantic. Menteri Pertahanan Hegseth saat ini sedang melakukan kunjungan ke kawasan Indo-Pasifik, termasuk Hawaii, Guam, Filipina, dan Jepang. (Hui)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS