Di media sosial Tiongkok beredar banyak video yang menunjukkan banyak daerah berubah menjadi desa dan kota tanpa penghuni. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa populasi Tiongkok mungkin sedang menurun drastis.
EtIndonesia. Bulan lalu, seorang vlogger dari Tiongkok mengunjungi kawasan tak berpenghuni di Kota Zongling, Kabupaten Nayong, Provinsi Guizhou. Dalam video terlihat, rumah sakit, sekolah, hingga kantor polisi masih ada, namun tidak ada seorang pun yang tinggal. Hanya beberapa warga yang masih tinggal di daerah sekitarnya.

Menurut laporan media Tiongkok, dulunya daerah tersebut dihuni oleh lebih dari 10.000 orang. Namun pada tahun 2017, karena aktivitas penambangan yang menyebabkan krisis geologis, pihak berwenang memerintahkan evakuasi total penduduk.

Selain Kota Zongling, di platform Douyin (TikTok versi Tiongkok) juga tersebar banyak video yang memperlihatkan desa-desa di pegunungan Guizhou yang kini tak lagi berpenghuni atau hanya ditinggali oleh segelintir orang. Beberapa desa telah lama terbengkalai, namun ada juga yang baru saja kosong dalam beberapa tahun terakhir, dengan alasan yang belum jelas.

Seorang vlogger menyatakan bahwa banyak desa di Guizhou kehilangan penduduk karena letaknya yang terpencil dan akses transportasi yang sulit. Namun, video di Douyin juga menunjukkan bahwa bahkan di daerah dataran luas seperti di tiga provinsi Timur Laut (Liaoning, Jilin, Heilongjiang), banyak desa dan kota juga kosong tanpa penghuni, menunjukkan adanya penyebab lain.

Pencarian di Douyin menunjukkan bahwa di Provinsi Liaoning terdapat banyak desa kosong.
Pada 7 November tahun lalu, seorang pengguna internet memposting video saat melakukan perjalanan darat melewati sebuah desa kosong di Liaoning. Desa tersebut ditumbuhi rumput liar dan hanya menyisakan reruntuhan bangunan. Tidak diketahui ke mana para penduduk pergi.

Ada pula vlogger yang merekam video dan menyebutkan bahwa Zhaojiatun di Huludao, Liaoning, disebut sebagai “kota kosong terbesar di utara”. Dahulu, kota ini kaya akan sumber daya tambang dan pernah dihuni puluhan ribu orang, bahkan dijuluki “Shanghai kecil di Timur Laut”. Kini, kota itu menjadi kota hantu.

Provinsi Jilin juga memiliki banyak desa kosong. Salah satu video memperlihatkan kota kosong di pegunungan Jilin, dengan puluhan gedung apartemen berdiri megah yang tampak baru dibangun, tetapi hanya dihuni oleh belasan lansia.

Beberapa vlogger Douyin juga menyebutkan, “Heilongjiang punya banyak kota kecil dan desa tanpa penghuni.”
Pada 22 Maret tahun ini, seorang vlogger mengunggah video mempertanyakan, “Di kampung halaman saya, sebuah desa di Kota Hailun, Provinsi Heilongjiang, kenapa semua rumah kosong? Ke mana perginya orang-orang?” Pada 11 Februari, seorang vlogger juga memposting video serupa dari Kota Suihua, Heilongjiang, menyebutkan bahwa desa-desa di sana kosong.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Tiongkok mendorong program “urbanisasi”, memindahkan banyak penduduk desa ke kota. Khususnya di tiga provinsi timur laut yang ekonominya mengalami kemunduran, banyak penduduk pindah ke kota-kota di selatan.

Namun, sejak awal tahun ini, banyak vlogger di berbagai kota Tiongkok juga memperlihatkan bahwa populasi kota pun tampaknya berkurang drastis. Jalanan, pusat perbelanjaan, dan stasiun yang dulunya ramai, kini tampak sepi. Banyak yang bertanya-tanya: “Ke mana semua orang pergi?”, “Apakah benar Tiongkok masih punya 1,4 miliar penduduk?”
Sumber : NTDTV.com