EtIndonesia. Ribuan pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Sabtu (5 April), berkumpul di pusat kota Seoul di tengah hujan, menggelar aksi unjuk rasa menentang keputusan Mahkamah Konstitusi yang sehari sebelumnya memutuskan untuk memakzulkan Yoon.
“Sebagai warga negara, saya berharap Presiden Yoon Suk-yeol bisa tetap menjabat. Namun jika itu tidak mungkin, saya berharap seseorang dari partai berkuasa (Partai Kekuatan Rakyat) yang akan terpilih menjadi presiden,” kata Kang Ye-eun, seorang pendukung Yoon.
Para demonstran yang ikut dalam aksi menyatakan bahwa mereka merasa “sangat marah” atas putusan pengadilan, beberapa merasa “bingung”, dan mengatakan bahwa sulit menerima keputusan tersebut.
“Saya sangat marah. Saya merasa negara saya (Korea Selatan) sedang hancur. Saya merasa harus datang ke sini (untuk memprotes),” ujar Lee Hee-bok, pendukung Yoon lainnya.
Keputusan bulat dari pengadilan ini mengakhiri proses pemakzulan yang berlangsung selama 111 hari—menjadi rekor terlama dalam sejarah pemakzulan presiden di Korea Selatan.
Berdasarkan keputusan tersebut, Korea Selatan kini telah memulai proses pemilu presiden. Sesuai konstitusi, pemilihan presiden baru harus dilaksanakan dalam waktu 60 hari. Untuk sementara, Perdana Menteri Han Duck-soo menjabat sebagai Presiden Pelaksana sampai presiden baru dilantik secara resmi. (Hui)
Sumber : NTDTV.com