Menlu AS : AS Tak Akan Lagi Menanggung 60% Bantuan Kemanusiaan Global, Tiongkok dan India Harus Ambil Bagian

EtIndonesia. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio baru-baru ini menyampaikan bahwa AS tidak akan lagi menanggung beban utama dalam penyediaan bantuan kemanusiaan global, dan mendesak negara-negara kaya lainnya untuk turut ambil bagian, terutama menyusul bencana gempa bumi yang melanda sebagian wilayah Myanmar.

Dalam laporan yang disampaikan oleh Reuters, Rubio saat berbicara kepada wartawan di Brussels menyatakan.

“Kami bukan pemerintah dunia. Kami akan memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana negara lain melakukannya. Kami akan melakukan yang terbaik. Tapi kami juga memiliki kebutuhan lain yang harus kami seimbangkan,” katanya.

Rubio menekankan bahwa harapan agar Amerika Serikat menanggung 60% hingga 70% dari total bantuan kemanusiaan dunia merupakan sesuatu yang tidak adil, mengingat ada banyak negara lain yang juga memiliki kekayaan dan sumber daya cukup untuk berkontribusi lebih besar.

AS Bukan Satu-satunya Penyelamat Dunia

Rubio mengatakan bahwa meskipun Amerika adalah salah satu negara terkaya di dunia, tetapi sumber daya yang dimilikinya bukannya tak terbatas, terutama dengan beban utang nasional yang besar serta banyaknya prioritas domestik lainnya yang perlu ditangani. 

Dalam pernyataannya, ia menegaskan: “Kami memang negara kaya, tapi bukan berarti kami memiliki sumber daya yang tidak terbatas. Kami menghadapi utang negara yang sangat besar. Kami juga punya banyak prioritas penting lainnya. Sudah saatnya semua ini ditinjau kembali. Kami akan tetap hadir dan berkontribusi, namun kami juga punya hal lain yang perlu kami tangani.”

Tiongkok dan India Diminta Ambil Tanggung Jawab Global

Rubio secara khusus menyebut Tiongkok dan India sebagai contoh negara-negara yang juga kaya dan mampu, dan sudah saatnya turut memikul tanggung jawab global dalam hal bantuan kemanusiaan.

Tiongkok adalah negara yang sangat kaya. India juga merupakan negara kaya. Ada banyak negara lain di dunia ini yang juga mampu. Setiap negara seharusnya memberikan kontribusi sesuai kapasitas masing-masing,” tegasnya.Pernyataan Rubio ini muncul di tengah meningkatnya kebutuhan bantuan internasional menyusul sejumlah bencana alam yang melanda kawasan Asia, termasuk Myanmar. Dia ingin menegaskan bahwa tanggung jawab untuk membantu sesama tidak bisa hanya dibebankan kepada satu negara saja, tidak peduli seberapa besar kekuatan ekonominya.(jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS