Titanic Mungkin Tenggelam Setelah Hanya Enam Detik Benturan — dan Kerusakannya Tidak Lebih Besar dari Kertas A4, Ungkap Penelitian Baru

EtIndonesia. Lebih dari satu abad setelah Titanic tenggelam, penelitian baru yang menakjubkan mungkin mengubah apa yang kita kira kita ketahui tentang bangkai kapal paling terkenal di dunia.

Temuan Baru Tenggelamnya Titanic

Pemindaian digital bangkai kapal, yang diambil 12.500 kaki di bawah Atlantik oleh perusahaan pemetaan laut dalam Magellan Ltd, telah mengungkapkan bahwa kapal besar itu mungkin tenggelam setelah hanya enam detik hantaman sekilas dengan gunung es — bukan luka panjang seperti yang dibayangkan banyak orang.

Sebaliknya, gunung es itu kemungkinan merobek beberapa lubang kecil di lambung kapal, masing-masing seukuran selembar kertas A4, tetapi menyebar di bagian kapal yang panjang. Hal ini, kata para peneliti, mungkin telah membanjiri enam kompartemen secara perlahan — dan kemudian menentukan nasib buruk kapal itu.

Simon Benson, seorang arsitek angkatan laut di Universitas Newcastle menjelaskan: “Lubang-lubang kecil itu berada di sepanjang kapal”.

Berbicara kepada BBC, Benson berkata: “Jadi air banjir masuk perlahan tapi pasti ke semua lubang itu, dan akhirnya kompartemennya terendam banjir dan Titanic tenggelam”.

Detail Baru yang Menghantui Muncul

Gambar-gambar baru itu juga mengungkap detail yang menghantui, termasuk ketel uap yang runtuh yang menunjukkan bahwa mesin masih menyala saat kapal itu jatuh ke air es. Katup uap dibiarkan terbuka lebar — bukti yang jelas, kata para ahli, bahwa para teknisi Titanic masih bekerja untuk menjaga daya tetap menyala saat kapal tenggelam.

Para teknisi itu, yang dipimpin oleh Joseph Bell, tetap berada di pos mereka dan menjaga lampu tetap menyala, sehingga ratusan penumpang lainnya dapat melarikan diri dengan sekoci penyelamat, sementara mereka meninggal dalam bencana itu.

“Mereka menahan kekacauan selama mungkin, dan semua itu dilambangkan oleh katup uap terbuka yang hanya tergeletak di buritan,” kata pakar Titanic, Parks Stephenson, kepada BBC.

Pemindaian tersebut merupakan bagian dari dokumenter National Geographic terbaru, ‘Titanic: The Digital Resurrection’, yang menggunakan pemindaian dan simulasi terperinci untuk meninjau kembali momen-momen terakhir kapal.

Titanic menabrak gunung es tepat sebelum tengah malam pada tanggal 14 April 1912 dan tenggelam kurang dari tiga jam kemudian, menewaskan lebih dari 1.000 orang dari 2.224 orang di dalamnya. Bangkai kapal tersebut baru ditemukan pada tahun 1985, dan kini terletak dalam dua bagian utama — haluan yang masih dapat dikenali dan buritan yang hancur — yang dipisahkan oleh jarak 2.600 kaki di dasar laut. (yn)

Sumber: wionews

FOKUS DUNIA

NEWS