Ukraina Menangkap Tentara Tiongkok, NATO Menuduh Partai Komunis Tiongkok Merusak Keamanan Global

EtIndonesia. Pada hari Selasa (8/4), Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menekankan saat berkunjung ke Jepang bahwa keamanan Atlantik dan Indo-Pasifik tidak dapat dipisahkan. Sementara itu, Presiden Ukraina, Zelenskyy mengumumkan penangkapan dua tentara Tiongkok di medan perang Ukraina. Hari itu juga, Mark Rutte mengunjungi Tokyo dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Jepang, Nakatani Gen, untuk membahas masalah keamanan global.

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte mengatakan: “ Tiongkok, Korea Utara, dan Rusia sedang meningkatkan latihan militer dan kerjasama mereka, mengganggu keamanan global, yang berarti apa yang terjadi di Atlantik sangat penting bagi Indo-Pasifik, dan sebaliknya.”

Nakatani Gen menyatakan, Jepang sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan program bantuan dan pelatihan keamanan NATO untuk Ukraina.

Menteri Pertahanan Jepang, Nakatani Gen mengemukakan: “Kami berencana untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk berpartisipasi. Kami percaya ini adalah langkah penting untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina.”

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina, Zelenskyy bertemu dengan Perdana Menteri Belgia, De Wever, di Kyiv. Zelenskyy mengonfirmasi bahwa tentara Ukraina telah menangkap dua tentara Tiongkok yang memiliki dokumen identitas sebagai warga Tiongkok.

Zelenskyy mengatakan: “Kami telah menangkap tentara Tiongkok di wilayah Ukraina. Tentara Ukraina di wilayah Donetsk, Desa Tarasivka dan Belogorivka, bertarung dengan enam tentara Tiongkok, dua di antaranya ditangkap.”

Zelensky juga memposting video tentara Tiongkok yang tertangkap di media sosial X. 

Zelenskyy dalam postingannya menyatakan bahwa warga negara Tiongkok yang ditangkap saat ini diawasi oleh Badan Keamanan Ukraina.

Investigasi dan tindakan terkait sedang berlangsung. Zelenskyy menyatakan bahwa ada peningkatan nyata jumlah tentara Tiongkok di medan perang Ukraina, dan dia meminta pihak berwenang Partai Komunis Tiongkok untuk menjelaskan hal ini. 

Selain itu, Perdana Menteri Belgia, Bart De Wever mengumumkan akan memberikan bantuan sebesar 1 miliar euro kepada Ukraina, sementara kedua negara akan terus memperdalam kerjasama dalam produksi pertahanan dan investasi. 

Perdana Menteri De Wever juga mengunjungi Tembok Peringatan di Kyiv bersama Zelenskyy untuk mengenang para prajurit yang gugur dalam mempertahankan Ukraina.

Meskipun ada perundingan oleh Amerika Serikat yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata selama 30 hari antara Ukraina dan Rusia, serangan udara di antara keduanya masih berlanjut, dengan kedua pihak saling menuduh merusak gencatan senjata. 

Untuk pertama kalinya Zelenskyy mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah memulai operasi militer di wilayah Belgorod Rusia untuk melindungi kota-kota Ukraina di dekat perbatasan. Sementara itu, Rusia mengklaim telah mengusir tentara Ukraina dari salah satu benteng terakhir di wilayah Rusia, dan pasukan Rusia hampir sepenuhnya mengontrol wilayah Kursk.

Utusan investasi Presiden Putin, Dmitriev, menyatakan bahwa kontak baru antara Amerika dan Rusia mungkin berlangsung minggu depan. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS