“Mobil Tersangkut di Pohon” Gegerkan Warganet Tiongkok – Ternyata Hanya Rekayasa Demi Konten (Video)

EtIndonesia. Sebuah video viral dari Tiongkok menunjukkan sebuah mobil pelatihan mengemudi “tersangkut di atas pohon”, dan langsung memicu diskusi hangat di dunia maya. Namun hasil akhirnya justru mengejutkan—ternyata insiden ini hanyalah sebuah aksi yang sengaja direkayasa oleh pihak sekolah mengemudi untuk mengejar popularitas di media sosial.

Dalam video yang beredar, terlihat sebuah mobil berwarna putih milik sekolah mengemudi tergantung tinggi di pohon, sekitar 4 hingga 5 meter dari permukaan tanah. Pada bodi mobil tertulis nama sekolah “XX驾校” (Sekolah Mengemudi XX). Di bawah pohon, orang-orang tampak berkumpul menyaksikan. 

Video dari platform media pendek memperlihatkan bahwa sebuah derek sedang digunakan untuk mengangkat mobil tersebut ke atas pohon, sementara tampak pula orang-orang naik-turun di antara mobil dan ranting pohon yang tampak tertekuk karena beratnya beban.

Menurut laporan media daratan Red Star News pada 13 April, kejadian itu terjadi pada 10 April pagi hari di dekat lapangan pelatihan mobil kecil milik Yibin Boda Automobile Service Co., Ltd., yang berlokasi di Kawasan Industri Songjiaba, Kabupaten Changning, Kota Yibin, Provinsi Sichuan.

Seorang pelatih dari sekolah mengemudi tersebut membenarkan bahwa insiden itu memang terjadi, dan diakui bahwa mobil itu sengaja diangkat ke atas pohon sebagai bagian dari strategi promosi.

“Di Changning ada empat sekolah mengemudi. Karena persaingannya ketat, bagian pemasaran dari sekolah kami sengaja merancang aksi ini untuk menarik perhatian warganet dan meningkatkan pendaftaran siswa baru,” ujar seorang pelatih dari Boda Driving School.

Aksi ini pertama kali diunggah oleh akun media sosial pribadi bernama “Boda Driving School Zihao”, yang memberi keterangan bahwa “murid mengemudi sampai mobilnya naik ke pohon”, sehingga menimbulkan sensasi dan rasa penasaran publik.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata mobil tersebut tidak benar-benar dikendarai ke atas pohon, melainkan diangkat menggunakan derek, bahkan proses pengangkatannya menunjukkan adanya aktivitas berisiko, karena banyak orang naik-turun di pohon selama pemasangan.

 Tak lama setelah video viral, beberapa instansi pemerintah memanggil pihak sekolah mengemudi untuk dimintai keterangan. Saat ini, akun media sosial tersebut telah menghapus video yang bersangkutan.

Peristiwa ini pun memicu reaksi keras dari para warganet:

  • “Demi viral, rela melakukan apa pun.”
  • “Konten palsu demi popularitas? Keterlaluan!”
  • “Benar-benar bikin geleng-geleng kepala.”
  • “Zaman sekarang, segala macam ‘makhluk aneh’ muncul hanya demi traffic.”
  • “Masih ada yang percaya itu kejadian sungguhan?”

Komentar lainnya:

  • “Kelewatan banget, saya benar-benar kehabisan kata.”
  • “Gimana caranya bisa naruh mobil ke atas pohon? Lumayan butuh skill juga tuh.”
  • “Dari awal sudah ada yang komentar, ini pasti setingan, ada crane di sebelahnya kok.”

Warganet juga menyoroti aspek kerusakan lingkungan:

  • “Itu namanya merusak vegetasi taman.”
  • “Harus dihukum tegas.”
  • “Kalau langsung didenda mungkin baru kapok.”
  • “Sertifikat sekolah mengemudi harus dicabut, akun medsosnya juga diblokir.”
  • “Sekolah seperti ini tidak layak untuk mengajar.”
  • “Sekarang apa-apa serba palsu.”

Peristiwa ini dianggap banyak orang sebagai cerminan budaya palsu yang mengakar, di mana manipulasi dan kebohongan sudah menjadi hal biasa di bawah sistem otoriter.

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) berkuasa, budaya kebohongan dan rekayasa telah merasuki berbagai aspek kehidupan: rokok palsu, alkohol palsu, susu formula palsu, uang palsu, saksi palsu, ijazah palsu, berita palsu, prestasi palsu, hingga usia palsu. Semua bisa dipalsukan, semua bisa direkayasa. Di luar kekerasan, kebohongan adalah alat utama rezim tersebut untuk mempertahankan kekuasaan. (jhon)

Sumber : NTDTV.com 

FOKUS DUNIA

NEWS