Dokter di India Secara Keliru Melakukan Operasi pada Pria Tua yang Menemani Putranya untuk Operasi

EtIndonesia. Sebuah rumah sakit di India, telah menjadi sorotan setelah seorang pria tua dioperasi secara keliru saat menemani putranya untuk operasi.

Insiden tersebut terjadi di sebuah rumah sakit perguruan tinggi kedokteran pada 12 April, menyusul kasus salah identitas.

Menurut India Today, Manish telah tiba untuk operasi kaki yang dijadwalkan setelah kecelakaan sebelumnya.

Ayahnya, Jagdish, pergi bersamanya untuk memberikan dukungan.

Sementara Manish menjalani operasi, ayahnya menunggu di luar.

Saat keluar, Manish terkejut mengetahui bahwa ayahnya, yang menderita kelumpuhan wajah dan tidak dapat berbicara, secara keliru dibawa ke ruang operasi lain.

Di sana, tangannya diiris untuk prosedur yang seharusnya dilakukan orang lain.

Kemudian terungkap bahwa pasien lain yang juga bernama Jagdish dijadwalkan menjalani operasi kecil untuk membuat fistula dialisis di tangannya.

Prosedur ini melibatkan operasi penyambungan arteri dan vena untuk memfasilitasi perawatan dialisis.

Ketika staf medis memanggil “Jagdish”, ayah Manish secara keliru mengangkat tangannya dan dibawa masuk tanpa verifikasi lebih lanjut.

Staf tidak mengonfirmasi identitasnya dengan benar sebelum membawanya ke ruang operasi.

Pria tua itu bahkan dibaringkan di meja operasi dan menerima sayatan di tangannya untuk memulai prosedur.

Untungnya, dokter yang merawat Manish datang tepat waktu dan menghentikan operasi sebelum dapat dilanjutkan.

Luka di tangan Jagdish segera dijahit, dan dia dikembalikan ke bangsal.

Manish mengatakan kepada Times of India bahwa ayahnya sekarang memiliki lima hingga enam jahitan di tangannya.

Dia menambahkan bahwa dia tidak dapat mengingat nama dokter yang melakukan prosedur tersebut.

Sumber rumah sakit mengungkapkan bahwa pria tua itu tidak mengenakan pakaian bedah yang diwajibkan, dan langkah-langkah pra-operasi yang biasa — seperti mencukur dan mensterilkan area tersebut — juga tidak dilakukan.

Meskipun ada tanda-tanda bahaya yang jelas, tim medis tetap melanjutkan operasi.

Rumah sakit kemudian mengakui bahwa prosedur operasi standar tidak diikuti, terutama mengingat ketidakmampuan pria tersebut untuk berbicara karena kelumpuhan.

Dr. Sangeeta Saxena, Kepala Rumah Sakit Medical College, mengonfirmasi bahwa tiga anggota komite telah ditunjuk untuk menyelidiki kesalahan tersebut. (yn)

Sumber: mustsharenews

FOKUS DUNIA

NEWS