Di Mana Xi Jinping?! Zhang Youxia bertemu dengan Menhan RI, Penyerbuan ICE Hingga Pekerja Migran Ditangkap di Los Angeles County

Sorotan Hari Ini:

  • Zhang Youxia bertemu sendiri dengan Menhan Indonesia, ketidakhadiran Xi Jinping kembali disorot
  • ICE gerebek tempat parkir Home Depot terbesar di Los Angeles, puluhan imigran ilegal ditangkap
  • Militer AS kerahkan kapal perusak siluman terbesar di Pasifik Barat, peringatkan Partai Komunis Tiongkok (PKT)
  • Kasus mata-mata terus memanas, Taiwan perketat pemeriksaan keamanan tiap tiga tahun
  • Banyak anggota Kongres Demokrat berencana pensiun setelah masa jabatan ini

ICE Gerebek Home Depot Terbesar di Los Angeles, Tangkap Puluhan Imigran Ilegal

Pada  22 April pagi, agen-agen ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS) menggerebek tempat parkir Home Depot terbesar di Los Angeles, menangkap puluhan imigran ilegal yang menunggu pekerjaan.

Menurut laporan stasiun televisi ABC7, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 08.00 pagi di daerah Pomona, saat sekelompok pekerja harian imigran ilegal sedang menunggu majikan sementara. Beberapa mobil dengan logo lembaga penegak hukum dan tanpa tanda tiba di lokasi, dan sejumlah agen ICE langsung menangkap lebih dari selusin pekerja.

Alexis Teodoro, pengelola proyek hak buruh dari Pomona Economic Opportunity Center, menyebut sekitar 15 hingga 20 orang ditangkap.
Anggota Community Self-Defense Network, Ron Gochez, menyatakan beberapa imigran ilegal berhasil melarikan diri saat kendaraan aparat mengepung lokasi.

Seorang imigran ilegal bernama Carlos, yang lolos dari penangkapan namun menyaksikan temannya ditangkap, berkata lewat penerjemah:

“Kami datang ke sini hanya untuk bertahan hidup, untuk menghidupi keluarga kami.”

Tempat parkir depan Home Depot tersebut dikenal sebagai titik kumpul utama imigran ilegal, kebanyakan dari Amerika Tengah dan Selatan. Mereka menunggu majikan yang mencari pekerja harian dengan bayaran tunai antara US$120 hingga US$180 per hari.

Namun kualitas kerja dan karakter para buruh sangat bervariasi. Beberapa pemberi kerja merasa dirugikan karena dapat pekerja yang malas atau tidak terampil.

Beberapa kriminal dari Amerika Selatan juga ikut menyusup sebagai pekerja harian di sana, bahkan mencuri dari rumah majikan setelah mengetahui situasi rumah saat bekerja.
Penggerebekan ICE ini diyakini akan menimbulkan “efek jera”, dan membuat para imigran ilegal tak lagi berani mencari kerja di tempat terbuka seperti itu.

Zhang Youxia Bertemu Menhan RI, Ketidakhadiran Xi Jinping Jadi Sorotan

Pada 22 April, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat PKT , Zhang Youxia, bertemu dengan Menhan RI Syafri S. Ketidakhadiran Xi Jinping dalam pertemuan militer penting ini menimbulkan perhatian publik.

Sehari sebelumnya, Tiongkok dan Indonesia mengadakan Dialog 2+2 pertama, melibatkan menlu dan menhan kedua negara.  Pertemuan 22 April dipimpin oleh Menlu Tiongkok Wang Yi dan Menhan Dong Jun, bersama Menlu RI Sugiono dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

Menurut situs web Kementerian Pertahanan Tiongkok, Zhang Youxia menyatakan bahwa Tiongkok dan Indonesia tengah membangun “komunitas senasib sepenanggungan”, dan pertemuan dialog telah meningkatkan kepercayaan dan kerja sama militer.

Dong Jun juga mengadakan pertemuan dengan Prabowo di hari yang sama, namun Xi Jinping tetap tidak muncul.

Menurut peneliti Shen Mingshi dari Institut Riset Keamanan Nasional Taiwan, biasanya pejabat asing diterima oleh mitra sejajar dan juga diperkenalkan ke pejabat tinggi lainnya sebagai bentuk penghormatan.

Ia menyebut, Indonesia adalah negara besar di Asia Tenggara dan Tiongkok sedang mendekati ASEAN. Kehadiran Zhang Youxia masuk akal, namun jika Xi Jinping yang menerima langsung, itu akan menunjukkan penghormatan lebih tinggi.

Pengamat militer Shen Zhou menyatakan bahwa kerja sama militer strategis membutuhkan pengambil keputusan dari kedua pihak. Dong Jun, hanya menjabat secara formal dan tidak memiliki wewenang di Komisi Militer.

“Biasanya, Xi Jinping yang memutuskan langsung. Tapi kali ini Zhang Youxia sendiri yang menerima Menhan Indonesia, artinya dia mewakili Komisi Militer untuk membuat keputusan.”

Ia menambahkan, pejabat militer Miao Hua sedang diperiksa, dan He Weidong, wakil ketua lainnya, dikabarkan juga bermasalah.

“Tampaknya, Komisi Militer kini benar-benar dikuasai oleh Zhang Youxia. Xi Jinping mungkin sudah kehilangan kendali atas militer. Berita ini tampak sengaja menunjukkan perubahan kekuasaan militer PKT ke publik.”

Namun, Profesor Ye Yaoyuan dari Universitas St. Thomas AS menilai hal ini tidak perlu ditafsirkan secara berlebihan. Menurutnya, Xi hanya akan bertemu jika pejabat lawan cukup tinggi derajatnya.

Kapal Siluman Terbesar Milik AS Beroperasi di Pasifik Barat untuk Hadapi Ancaman PKT

Saat ini, kapal perusak generasi baru siluman milik Angkatan Laut AS tengah beroperasi di Pasifik Barat. Ini dilakukan sebagai respon atas ekspansi maritim PKT.

Kapal tersebut adalah USS Michael Monsoor, kapal kedua dari kelas Zumwalt, dan diklaim sebagai kapal perang permukaan terbesar dan tercanggih di dunia.

Armada ke-7 AS mengkonfirmasi keberadaan kapal ini di wilayah tersebut untuk menegaskan komitmen AS dalam menjaga perdamaian, keamanan, dan kebebasan navigasi di Indo-Pasifik.

Kapal ini berbobot hampir 16.000 ton, mulai bertugas pada 2019, dan berbasis di San Diego, California.

USS Michael Monsoor dan dua kapal sekelasnya akan menjadi kapal AS pertama yang dilengkapi rudal hipersonik, dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara.

Saat ini, PKT memiliki angkatan laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal dan kapal selam, lebih dari 370 unit. Mereka tengah berupaya menantang dominasi maritim AS di Pasifik Barat.

Sebagai respons, AS mengerahkan kapal perang terbaru, termasuk kapal dengan senjata laser dan kapal induk yang mengangkut jet siluman.

Foto-foto resmi yang dirilis oleh AL AS pada 11 April lalu menunjukkan USS Michael Monsoor sedang berlayar bersama kelompok tempur kapal induk USS Nimitz, memperlihatkan kekuatan gabungan di kawasan yang sensitif ini.

[Kasus Mata-mata Partai Komunis Tiongkok Makin Meluas, Taiwan Perketat Pencegahan Infiltrasi – Pemeriksaan Keamanan Dilakukan Setiap Tiga Tahun]


Baru-baru ini, Taiwan terus mengungkap sejumlah kasus mata-mata PKT. Menteri Pertahanan Taiwan, Gu Lixiong menghadiri sidang legislatif pada  Rabu dan menyatakan bahwa pemerintah akan membentuk mekanisme sertifikasi kelayakan dan akses terhadap informasi rahasia bagi seluruh personel, sesuai dengan tingkat kerahasiaan dan posisi sensitif, serta akan melakukan pemeriksaan keamanan setiap tiga tahun.

Gu menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, PKT terus meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dan memperkuat pengumpulan intelijen. Mereka merekrut personel militer aktif maupun pensiunan, dengan tujuan menyusup secara menyeluruh dan berlapis.

Ia menambahkan bahwa sebelumnya, PKT lebih banyak merekrut pejabat tinggi, namun kini beralih pada strategi menyeluruh dengan fokus pada personel tingkat bawah. Masalah keuangan para prajurit menjadi titik lemah, mereka dirayu dengan uang untuk memberikan informasi, membentuk jaringan, bahkan merekam video sumpah setia untuk PKT, yang membahayakan keamanan militer Taiwan.

Berdasarkan data Kementerian Pertahanan Taiwan, sejak Januari 2011 hingga Maret 2025, mereka bersama lembaga peradilan telah menangani berbagai kasus keamanan nasional, dan 87,5% di antaranya diungkap melalui laporan sukarela dari personel militer.

Pada 18 Februari, mantan penasihat Kepresidenan, Wu Shang-yu, diselidiki atas tuduhan membocorkan informasi Presiden Lai Ching-te kepada intelijen PKT. Ia telah ditahan selama dua bulan lagi sejak 23 April.

Pada 25 Maret, Sheng Chu-ying, mantan asisten Ketua Parlemen Yu Shyi-kun, diselidiki karena membocorkan dokumen rahasia parlemen, dan kini dibebaskan dengan jaminan NT$200.000.

Pada 12 April, He Jen-chieh, mantan asisten Menteri Luar Negeri saat ini, Wu Zhaoxie, dilaporkan telah beberapa kali memberikan dokumen diplomatik ke PKT dan kini juga telah ditahan.

Pada 14 April, kasus mata-mata PKT kembali terungkap di kalangan militer Taiwan. Sejumlah perwira aktif, pensiunan, dan anggota geng kriminal terlibat dalam memberikan intelijen militer kepada PKT, bahkan ada yang merekam video sambil mengangkat bendera merah berlambang bintang lima sebagai bentuk sumpah setia. Di antara mereka termasuk anggota Pasukan Pengawal Presiden.

[17 Anggota DPR dari Partai Demokrat AS Akan Pensiun]

Senator Partai Demokrat  dan Senator dari negara bagian Illinois, Dick Durbin, mengumumkan pada 23 April bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada pemilu 2026 untuk masa jabatan keenamnya. Durbin, yang kini berusia 80 tahun, pertama kali terpilih sebagai anggota DPR pada tahun 1982. Keputusan ini akan mengakhiri karier politiknya selama lebih dari 40 tahun mewakili negara bagian Illinois.

Pengunduran dirinya memberi peluang bagi generasi baru untuk tampil ke depan dan bisa mempercepat pergantian kepemimpinan Partai Demokrat di Senat.

Dalam sebuah video yang ia unggah di platform media sosial X, Durbin mengatakan:
“Keputusan ini tidak mudah, saya sangat mencintai pekerjaan saya sebagai Senator AS, namun saya tahu, saatnya telah tiba untuk menyerahkan tongkat estafet.”

Sejauh ini, sebanyak 17 anggota Kongres dari Partai Demokrat telah menyatakan niat untuk pensiun setelah masa jabatan mereka berakhir.

Dari jumlah tersebut, lima di antaranya adalah Senator, yaitu:

  • Debbie Stabenow (Michigan),
  • Ben Cardin (Maryland),
  • Tom Carper (Delaware),
  • Laphonza Butler (California), dan
  • Dick Durbin (Illinois).

Sementara itu, 12 anggota DPR AS dari Partai Demokrat juga telah menyatakan tidak akan mencalonkan diri kembali. (Hui)

FOKUS DUNIA

NEWS