Benarkah Ada Peradaban di Dalam Perut Bumi? NASA Pernah Terima Sinyal Radio dari Kedalaman Planet Kita

EtIndonesia. Sebuah laporan mengejutkan menyebutkan bahwa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah menangkap sinyal radio yang berasal dari dalam perut Bumi, yang mengindikasikan adanya peradaban cerdas di bawah permukaan planet ini. Meski belum dapat dibuktikan sepenuhnya, dugaan adanya peradaban bawah tanah atau “peradaban bumi dalam” terus menjadi misteri besar yang belum terpecahkan hingga kini.

Sinyal Misterius dari Dalam Perut Bumi

Menurut situs yang kerap membahas fenomena supranatural, Disclose.tv, pada lebih dari dua dekade lalu sebuah media Kanada pernah melaporkan bahwa NASA menerima gelombang radio dari inti Bumi, yang secara tidak langsung menjadi bukti bahwa bagian dalam Bumi tidaklah kosong dan bisa jadi dihuni oleh kehidupan cerdas.

Laporan tersebut menyatakan: “Selama ini kita menganggap luar angkasa sebagai batas eksplorasi manusia, namun kini kita mulai menyadari bahwa bagian dalam Bumi juga merupakan dunia yang belum dikenal dan mungkin sangat penting bagi masa depan kita.”

Tepatnya pada 4 Februari 1995, tabloid Kanada Weekly World News menurunkan laporan berjudul “NASA Menerima Sinyal Radio dari Dalam Bumi”, yang secara serius menyoroti kemungkinan bahwa planet kita memiliki ruang hampa yang dihuni.

“Ada Kehidupan di Dalam Perut Bumi”

Artikel tersebut mengutip pernyataan seorang pejabat tinggi NASA yang tak ingin disebutkan namanya. Dia mengungkapkan bahwa para ilmuwan telah berhasil memecahkan isi sinyal tersebut, namun tidak akan dipublikasikan kepada masyarakat umum.

Sumber rahasia itu mengatakan: “Di bawah sana, terdapat suatu peradaban yang mengirimkan sinyal menembus lapisan kerak bumi dan batuan setebal ratusan kilometer. Mereka tampaknya mengetahui jauh lebih banyak tentang kita daripada kita tentang mereka.”

Lebih lanjut, pejabat itu menyatakan bahwa para ahli menyimpulkan—penemuan ini merupakan salah satu yang paling mengejutkan dan paling penting di abad ke-20.

Sinyal yang Menimbulkan Kegelisahan dan Kontroversi

Weekly World News menulis bahwa sinyal radio tersebut diterima oleh satelit NASA, dan setelah dianalisis, diketahui berasal dari kedalaman ratusan kilometer di bawah permukaan Bumi.

Yang paling mengejutkan, sinyal itu bukan berasal dari fenomena alam biasa, melainkan berupa kode matematika kompleks yang diyakini hanya bisa diciptakan oleh makhluk cerdas—bukti kuat bahwa ada bentuk kehidupan berakal tinggi yang menghuni kedalaman Bumi.

Namun, sumber yang sama mengungkapkan bahwa isi sinyal tersebut tidak bisa diungkapkan kepada publik.

“Menurut saya, isi pesan itu tidak bermaksud jahat, tetapi dapat menimbulkan kepanikan massal dan perdebatan hebat,” ujarnya.

Meskipun sinyal berhasil diuraikan, para ilmuwan tidak dapat memastikan lokasi pasti dari peradaban bawah tanah tersebut, dan teknologi saat itu belum mampu mengirimkan balasan sinyal yang sebanding.

“Jelas mereka lebih mengenal kita daripada kita mengenal mereka. Mereka bahkan tahu bagaimana menghubungi kita dengan cara sederhana, sedangkan kita hampir tak punya kemampuan untuk membalas,” ungkapnya.

Tantangan Ilmiah: Bagaimana Kehidupan Bisa Ada di Dalam Bumi?

Pejabat NASA tersebut juga mengakui adanya keheranan di kalangan ilmuwan: “Kita tidak tahu bagaimana kehidupan bisa ada di bawah tanah. Berdasarkan pemahaman konvensional, cahaya matahari dan oksigen adalah syarat utama bagi kehidupan. Tetapi di bawah tanah, hal-hal seperti itu kemungkinan besar tidak ada. Lalu bagaimana mereka bisa hidup dan berkembang?”

Kisah Laksamana Angkatan Laut AS yang Mengaku Bertemu Peradaban di Dalam Perut Bumi

Yang lebih mencengangkan, laporan ini juga mengaitkan peristiwa serupa yang pernah disampaikan oleh seorang tokoh militer terkenal Amerika, Laksamana Angkatan Laut Richard E. Byrd.

Byrd dikenal luas sebagai penjelajah kutub. Dalam salah satu pernyataan sebelum wafatnya, dia mengaku secara tak sengaja menemukan peradaban di dalam Bumi.

Dalam penuturannya, Byrd menjelaskan bahwa pada Februari 1947, dia memimpin ekspedisi ke Kutub Utara dan berhasil menembus masuk ke dalam Bumi. Di sana, mereka menemukan:

  • Pangkalan besar UFO
  • Tumbuhan dan hewan purba yang telah punah di permukaan
  • Daerah subur tanpa salju, meski berada di tengah kawasan kutub

Dia menggambarkan wilayah itu memiliki pegunungan, lembah yang penuh kehidupan, sungai jernih, hutan lebat, dan suhu udara sekitar 27°C—semua bertolak belakang dengan kondisi Kutub Utara yang membeku.

Yang paling mencengangkan, Byrd mengklaim bahwa dia berinteraksi dengan makhluk cerdas yang tinggal di sana, yang menyambutnya dengan damai sebelum dia kembali ke permukaan.

Dilarang Bersuara oleh Pemerintah AS

Sepulang dari ekspedisi tersebut, Byrd diundang ke pertemuan staf Departemen Pertahanan AS. Dia menyampaikan secara rinci pengalaman luar biasanya kepada mereka, bahkan sempat melaporkannya langsung kepada Presiden Harry S. Truman.

Namun, Pemerintah AS kemudian memerintahkannya untuk bungkam. Sejak itu, seluruh dokumen resmi mengenai ekspedisi tersebut dirahasiakan.

Penutup: Dunia Bawah Tanah yang Belum Tersingkap

Kisah sinyal misterius dari perut Bumi, laporan rahasia NASA, hingga pernyataan tokoh militer seperti Richard Byrd, semuanya mengarah pada satu kesimpulan spekulatif—bahwa mungkin Bumi tidak sepenuhnya padat, dan bisa jadi ada kehidupan berperadaban tinggi di dalamnya.

Apakah ini hanya mitos modern? Atau benarkah ada “dunia lain” di balik lapisan-lapisan batuan Bumi yang selama ini kita anggap mati?

Misteri ini masih belum terjawab—tetapi ia tetap menggugah rasa ingin tahu umat manusia hingga hari ini. (jhn/yn)

FOKUS DUNIA

NEWS