Beijing Secara Langka Akui Lonjakan Kasus COVID, Rumah Sakit Kembali Penuh 

Baru-baru ini, pihak berwenang PKT secara langka mengakui bahwa pandemi COVID-19 kembali meningkat. Para ahli memperingatkan bahwa saat ini sedang terjadi “puncak kecil” tingkat positif COVID, dan beberapa rumah sakit kembali dipenuhi pasien.

EtIndonesia. Laporan Economic Observer pada 16 Mei menyebutkan, Li Tongzeng, dokter kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit You’an Beijing (afiliasi Universitas Kedokteran Ibu Kota), menyatakan bahwa sejak bulan Maret, jumlah pasien rawat jalan dan tingkat positif COVID mulai meningkat, dan tren ini terus naik selama bulan April dan Mei, tanpa tanda-tanda penurunan.

Virolog Tiongkok Chang Rongshan juga menyebutkan bahwa saat ini sedang berada pada puncak kecil tingkat positif COVID. 

“Tingkat positif terbaru adalah 16,2%. Saya kira pertengahan bulan ini adalah area puncaknya,” ujarnya, sambil mengimbau masyarakat agar waspada terhadap risiko infeksi.

Sebelumnya, pada 12 Mei, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Distrik Chaoyang Beijing melaporkan bahwa aktivitas virus corona di wilayah tersebut menunjukkan tren meningkat.

Data dari CDC Tiongkok menunjukkan bahwa dalam lima minggu dari 31 Maret hingga 4 Mei, tingkat positif COVID di seluruh negeri meningkat. Tingkat positif pasien rawat jalan naik dari 7,5% menjadi 16,2%, sementara pada pasien rawat inap dengan gejala pernapasan berat, tingkat positif naik dari 3,3% menjadi 6,3%.

CDC juga menyatakan bahwa tingkat positif COVID di wilayah selatan Tiongkok lebih tinggi dibandingkan wilayah utara.

Sejak liburan “Hari Buruh” (1 Mei), banyak warganet di platform sosial Tiongkok melaporkan bahwa pandemi kembali meningkat dan banyak orang terinfeksi, menyebabkan rumah sakit di berbagai tempat kembali penuh sesak.

Pada 16 Mei, seorang warganet dari Jiangsu bernama “Wang Yumei” mengunggah video yang mengatakan, “Kalau keluar rumah wajib pakai masker! Di rumah sakit semua mengantre, ruang pernapasan penuh sesak!”

Video tersebut menunjukkan sebuah rumah sakit di Jiangsu dipenuhi pasien, banyak di antaranya sedang mengantri untuk mendapatkan perawatan.

Di kolom komentar, Wang Yumei mengatakan, “Saya dan ibu saya sama-sama positif! Anak kecil juga batuk! Saya pun batuk! Dua hari ini tenggorokan dan pernapasan saya sakit!”

Seorang warganet lain dari Shenzhen, “Yang Baobei,” mengunggah video yang mengatakan bahwa dirinya sudah hari ke-9 terinfeksi COVID, dan gejala sesak di dada belum juga mereda. Setelah pemeriksaan di rumah sakit, ditemukan adanya nodul di paru-paru.

Dalam video lain, dia mengatakan bahwa COVID dan flu influenza saat ini sangat merajalela, dan sebaiknya tidak pergi ke tempat ramai. Putrinya terinfeksi flu di akhir April dan mengalami demam tinggi selama beberapa hari yang tidak kunjung turun. Pada 5 Mei, dia sendiri terinfeksi COVID. “Setiap kali batuk rasanya seperti paru-paru mau keluar… jelas terasa kali ini virusnya sangat ganas.”

Seorang warganet pengajar Bahasa Inggris bernama “Guru Shi” juga terinfeksi COVID. Pada 14 Mei, dia mengunggah video dan mengatakan, “Tidak menyangka tahun 2025 saya masih bisa positif.”

Dia menjelaskan bahwa beberapa hari sebelumnya dirinya mengalami gejala seperti flu dan demam ringan, tetapi obat tidak mempan. Setelah tes, ternyata positif COVID. Setelah minum obat sesuai gejala, suhu tubuhnya naik turun berulang kali dan kini mulai turun, namun dia masih merasa tidak enak badan.

Dia mengingatkan, jika mengalami gejala flu dan demam, sebaiknya segera dites untuk memastikan apakah itu COVID.

Banyak warganet lainnya juga mengatakan bahwa mereka dan keluarga mereka terinfeksi COVID: “Ini sudah hari ke-5 saya. Sudah suntik dan minum obat tapi tidak sembuh, masih terus demam ringan.” (Hui)

Laporan oleh Luo Tingting / Editor: Wen Hui

FOKUS DUNIA

NEWS