EtIndonesia. Mungkin terdengar benar-benar gila, tetapi Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) pernah menghabiskan hampir dua dekade untuk meneliti orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan luar biasa—mereka yang disebut sebagai “orang dengan kekuatan psikis” atau psychic. Orang-orang ini diklaim memiliki kemampuan persepsi yang sulit dijelaskan: mereka bisa memprediksi masa depan, merasakan kejadian di lokasi yang jauh, bahkan melihat kembali ke masa lalu. Namun, ketika ramalan mereka meleset, mereka sering dianggap sebagai penipu.
Dalam upaya memahami fenomena aneh ini, CIA pernah menjalankan proyek penelitian selama enam tahun yang fokus pada kemungkinan hubungan antara fenomena elektromagnetik dan kemampuan psikis. Mereka mencoba berbagai pendekatan: dari mengukur perubahan benda langit, menempatkan medium psikis di dekat oven gelombang mikro, hingga berbagai metode eksperimental lainnya. Akhirnya, mereka menemukan satu faktor kunci yang mencolok: ledakan matahari (solar flare).
Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas eksperimen psikis memiliki korelasi langsung dan jelas dengan aktivitas matahari. Berlawanan dengan anggapan umum, bintik matahari (sunspot) ternyata tidak terlalu berpengaruh dan sulit diprediksi. Namun saat terjadi ledakan matahari yang kuat, performa para peramal justru menurun drastis. Hari itu, hasil prediksi mereka menjadi kacau, penuh kesalahan, dan tidak konsisten. Tetapi yang mengejutkan, pada hari berikutnya setelah ledakan matahari, performa mereka justru melonjak—kemampuan persepsi mereka seperti diperbesar sesaat, mencapai tingkat akurasi tertinggi dalam pengujian.
Kemampuan para peramal ini tidak hanya terbatas pada melihat lokasi jauh atau memprediksi masa depan yang samar. Beberapa dari mereka mengklaim melihat cuplikan sejarah manusia yang belum pernah diketahui siapa pun, bahkan menyatakan pernah melihat masa lalu dari objek luar angkasa yang jauh.
Eksperimen Aneh Tahun 1984: Ketika CIA Menyuruh Seorang Medium “Melihat Mars”
Pada tahun 1984, CIA mengadakan sebuah eksperimen yang tidak biasa untuk menguji kemampuan seorang medium. Mereka memberikan kepadanya sebuah kartu bertuliskan perintah untuk melakukan remote viewing—yaitu melihat lokasi yang tidak diketahui hanya dengan kekuatan batin, tanpa petunjuk indrawi.
Pada kartu tersebut tertulis: “Mars. Tahun 1.000.000 Sebelum Masehi.”
Ini sebenarnya adalah jebakan. Para peneliti berharap sang medium akan menggambarkan kondisi Bumi—gunung, pohon, bangunan—sehingga akan tampak bahwa dia sedang mengarang cerita. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Sang medium mulai menggambarkan pemandangan yang sama sekali tak terduga: struktur berbentuk piramida, obelisk (tugu runcing), bukit berkelok, dan matahari yang tampak aneh.
Dia mengatakan: “Gunung-gunung ini berwarna kuning… seperti warna okra. Tapi saya tidak yakin—seperti ada yang aneh dengan proporsinya. Atau mungkin… ada sesuatu yang tidak tepat. Segalanya terasa sangat besar.“
Ketika peneliti memintanya untuk “pergi ke masa yang lebih awal,” dia mulai menggambarkan makhluk-makhluk tinggi dan kurus, berpakaian aneh, menyerupai manusia. Dia berkata bahwa dia “mengikuti mereka masuk ke suatu benda mirip kapal,” dan menggambarkan interiornya sebagai dinding halus berkilau seperti logam.
Makhluk-makhluk itu, katanya, sedang mencari cara baru untuk bertahan hidup, karena dunia mereka sedang menghadapi kehancuran. Beberapa dari mereka dikirim pergi untuk mencari tempat tinggal baru, sementara sisanya hanya bisa menunggu kabar dengan pasrah.
Sang medium perlahan mulai terdengar lelah dan kebingungan.
Dia berkata: “Mereka hampir mati… ini benar-benar sangat berat.”
Dan pada akhirnya, dia menambahkan: “Semua ini terasa sangat… kosmis, seperti gambar dari luar angkasa.”
Kesimpulan: Ketika CIA Menyelami Dunia yang Tak Terpahami
Dalam era Perang Dingin, salah satu lembaga intelijen paling kuat di dunia ternyata pernah menganggap serius praktik telepati dan fenomena psikis.
Meski banyak hasil eksperimen dianggap kontroversial atau tidak dapat diverifikasi secara ilmiah, beberapa percobaan—seperti “penglihatan” tentang Mars pada satu juta tahun yang lalu—menimbulkan pertanyaan besar: apakah mereka tanpa sengaja telah mengintip sesuatu yang belum kita pahami tentang sejarah alam semesta?Satu hal yang pasti: dalam eksperimen-eksperimen yang mendalam dan misterius ini, mungkin terselip sepotong kecil dari kebenaran yang belum terjangkau oleh sains modern.(jhn/yn)