PM Israel: Tekanan terhadap Hamas Meningkat, Bantuan  ke Gaza akan Dilanjutkan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada  Senin (19/5) menyatakan bahwa Israel akan melanjutkan bantuan bahan pokok ke Jalur Gaza untuk mencegah terjadinya kelaparan. Pada saat yang sama, militer Israel meningkatkan serangan terhadap Gaza guna memaksa Hamas membebaskan semua sandera.

EtIndonesia. PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa di bawah tekanan dari sekutu dekatnya, Israel memutuskan untuk melanjutkan bantuan bahan pokok ke Gaza demi mencegah krisis kelaparan.

“Kita perlu menyediakan bantuan transisi dalam bentuk paling dasar, guna memastikan tidak terjadi kelaparan,” ujarnya. 

Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel,  Eden Bar Tal mengatakan: “Barang-barang yang akan segera dikirim termasuk tepung untuk roti utama yang dikelola oleh organisasi internasional di Gaza, serta makanan bayi dan peralatan medis untuk dapur umum yang dijalankan oleh organisasi internasional.”

Sementara itu, Israel melancarkan gelombang serangan baru terhadap Hamas guna memaksa kelompok tersebut membebaskan semua sandera dan memastikan bantuan tidak jatuh ke tangan Hamas.

Pada hari yang sama, militer Israel merilis video yang menunjukkan peningkatan serangan udara dan operasi darat di Gaza. Sebelum serangan dimulai, militer Israel telah mendesak warga sipil untuk meninggalkan zona pertempuran.

Di kota terbesar kedua di Gaza, Khan Younis, warga kembali meninggalkan rumah mereka.

Pada hari yang sama, Iran menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk menyetujui atau menolak program pengayaan uranium negaranya, yang kembali menyentuh “garis merah” Amerika.

Sebelumnya, utusan khusus AS untuk urusan Timur Tengah, Wittkoff, mengatakan kepada media bahwa Amerika memiliki garis merah yang sangat jelas dalam isu Iran, yaitu bahwa Iran tidak boleh memiliki kapasitas pengayaan uranium, bahkan hanya 1%.

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt : “Kami 100% berkomitmen terhadap garis merah ini. Presiden, utusan Wittkoff, dan Menteri Luar Negeri Rubio telah secara jelas menyampaikan hal ini – tidak hanya kepada publik Amerika, tetapi juga dalam diskusi langsung dengan pihak Iran.”

Hingga saat ini, Iran dan Amerika Serikat telah mengadakan empat putaran perundingan untuk membatasi percepatan program nuklir Teheran. Waktu dan lokasi perundingan selanjutnya belum diumumkan. (hui)

Laporan oleh Zhao Fenghua, NTD Television

FOKUS DUNIA

NEWS