CEO SpaceX dan Tesla tersebut sebelumnya berseteru dengan Presiden AS, dan kini menyatakan bahwa postingannya “terlalu berlebihan.”
EtIndonesia. Miliarder teknologi Elon Musk mengungkapkan penyesalannya atas sejumlah unggahan terkait Presiden Donald Trump di tengah perseteruan publik antara keduanya.
“Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden [Donald Trump] minggu lalu,” tulis Musk dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada 11 Juni. “Unggahan-unggahan itu terlalu berlebihan.”
Musk tidak merinci unggahan mana yang ia sesali.
Saham Tesla naik 2,5 persen dalam perdagangan pra-pasar setelah unggahan tersebut.
Perseteruan dengan Trump bermula setelah Musk mengkritik tajam “One Big Beautiful Bill Act”, sebuah paket legislasi besar yang didukung Gedung Putih. Musk, yang menjabat sebagai pegawai pemerintah khusus dalam pemerintahan Trump hingga akhir Mei, menyebut RUU itu sebagai “aib yang menjijikkan” dan penuh dengan pengeluaran boros.
Musk juga sempat membuat klaim kontroversial terkait dugaan hubungan antara Jeffrey Epstein dan presiden, dalam sebuah unggahan yang kemudian ia hapus.
Ia bahkan menyebut dirinya berperan dalam membantu Trump kembali ke Gedung Putih, membantu Partai Republik merebut kembali mayoritas di DPR, serta meningkatkan jumlah kursi mereka di Senat dari 51 menjadi 53.
Trump, sebagai balasan, mengancam akan memutus kontrak serta subsidi federal bagi perusahaan-perusahaan milik Musk.
“Cara paling mudah untuk menghemat anggaran negara, miliaran dan miliaran dolar, adalah dengan mengakhiri subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon,” tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.
Sebagai tanggapan, Musk mengatakan bahwa ia akan mulai menghentikan operasional kapsul SpaceX Crew Dragon, satu-satunya sarana aktif penerbangan antariksa berawak milik AS saat itu.
Namun, Musk kemudian menarik kembali ancaman tersebut. Pada 6 Juni, Trump ditanya seberapa serius ia mempertimbangkan untuk memutus kontrak tersebut.
“Kami akan meninjau semuanya,” jawab presiden. “Dia punya banyak uang. Dia menerima banyak subsidi.”
Ketika didesak lebih lanjut apakah ia akan mempertimbangkan kembali hubungan dengan Musk, Trump enggan berkomentar lebih jauh dan hanya mengatakan, “Saya hanya berharap yang terbaik untuknya.”
Selama 130 hari menjabat di pemerintahan Trump, Musk berperan sebagai penasihat presiden dan membantu Department of Government Efficiency (DOGE) dalam mengidentifikasi cara untuk memangkas pengeluaran federal yang tidak perlu dan meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Terkait DOGE, Trump menyatakan bahwa pekerjaan departemen itu belum selesai dan pemerintahannya “pada dasarnya akan mengambil alih,” dengan banyak staf yang tetap bertugas. (asr)
Laporan ini turut disusun oleh Tom Ozimek