Jaksa Federal AS Tuntut Pelaku Penyerangan Polisi di Los Angeles: Ratusan Orang Masih Diburu

EtIndonesia. Pada Rabu (11/6/2025), insiden kerusuhan di Los Angeles mengalami perkembangan terbaru. Sejak selasa malam, Pemerintah Kota Los Angeles secara resmi memberlakukan jam malam. Sementara itu, pada Rabu (11 Juni), Jaksa Federal Amerika Serikat mengajukan tuntutan pidana terhadap dua pelaku yang menyerang aparat penegak hukum selama kerusuhan, dan menegaskan bahwa mereka sedang mengejar ratusan pelaku lainnya secara intensif.  Berikut laporan reporter NTD di Los Angeles, Zhang Boyuan.

“Pada  Rabu, jaksa federal di Los Angeles, California, mengumumkan tuntutan pidana terhadap dua pria yang terlibat dalam kerusuhan. Kedua pria tersebut ditangkap karena diduga memiliki alat peledak ilegal, serta melemparkan bom molotov ke arah petugas polisi di pusat kota Los Angeles dan Paramount,” demikian reporter Zhang Boyuan melaporkan.

Jaksa federal Bill Essayli menyebutkan bahwa Emiliano Garduno Galvez, imigran gelap asal Meksiko berusia 23 tahun, dan Wrackkie Quiogue, pria berusia 27 tahun, ditangkap secara terpisah akhir pekan lalu.

Garduno Galvez sebelumnya pernah dideportasi dan sempat dua kali ditangkap pada tahun 2024 karena kasus pencurian besar dan mengemudi di bawah pengaruh alkohol (DUI). Keduanya kini didakwa memiliki alat peledak destruktif yang tidak terdaftar. Ancaman hukuman maksimal adalah 10 tahun penjara federal.

Bill Essayli, Kepala Jaksa Federal Distrik Tengah California, menyatakan:  “FBI sedang mengumpulkan rekaman video, baik dari kamera petugas maupun dari media sosial. Kami mengumpulkan semua bukti yang ada.”

 “Saya pastikan, tidak ada yang bisa berlindung di sini. Hukum federal berlaku dan akan ditegakkan sepenuhnya.”

 “Ini baru permulaan dari proses pencarian pelaku, bukan akhir.”

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt menyatakan:  “Kepada para aktivis kiri radikal yang berniat meniru aksi kekerasan ini di wilayah lain AS untuk menghalangi deportasi massal, kami tegaskan: kalian tidak akan berhasil.”

Presiden Donald Trump pada Rabu juga mengkritik Gubernur California, Gavin Newsom, melalui platform Truth Social. Trump menulis:  “Ketika petugas ICE kita – patriot sejati – diserang oleh sekelompok provokator, pembuat onar, dan pengacau, gubernur California yang lemah itu gagal memberi perlindungan yang diperlukan.”

Pada Selasa malam (10 Juni), Pemerintah Kota Los Angeles mengumumkan pemberlakuan jam malam di area seluas satu mil persegi di pusat kota, yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa hari.

Saat ini, 4.000 personel Garda Nasional dan 700 Marinir telah dikerahkan ke Los Angeles. Mayor Jenderal Scott Sherman, yang memimpin pasukan, mengatakan pada Rabu bahwa mereka tidak memiliki wewenang untuk menangkap, tetapi dapat menahan pelaku sementara hingga aparat penegak hukum tiba.

Laporan menyebutkan bahwa beberapa organisasi radikal berencana menggelar aksi demonstrasi di seluruh AS pada Sabtu (14 Juni), bertepatan dengan peringatan 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS yang akan diwarnai dengan parade militer. (Hui)

Laporan NTD oleh Zhang Boyuan dan Wang Ziyi dari Amerika Serikat

FOKUS DUNIA

NEWS