Ketegangan di Timur Tengah Meningkat, AS Evakuasi Staf Non-Esensial – Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 4%

Situasi di Timur Tengah kembali memanas. Pada  Rabu (11 Juni), Departemen Luar Negeri AS dan militer menyatakan bahwa, karena potensi ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah, pemerintah AS sedang mengevakuasi staf non-esensial dari wilayah tersebut. Setelah kabar ini beredar, harga minyak dunia melonjak lebih dari 4% dan mencapai level tertinggi dalam dua bulan terakhir.

EtIndonesia. Di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengatakan bahwa kepercayaan untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran “semakin menurun.”

Pada 11 Juni, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Iran memiliki senjata nuklir. Ia menyebut bahwa kawasan Timur Tengah “berpotensi menjadi sangat berbahaya,” sehingga AS telah menarik beberapa staf non-esensial dari wilayah tersebut.

Kepada media, Trump mengatakan bahwa sebagian staf telah dievakuasi “karena kawasan ini bisa menjadi berbahaya. Kita akan memantau perkembangannya.” Ia menambahkan, “Kami sudah mengeluarkan perintah evakuasi.”

Selain itu, informasi intelijen AS menunjukkan bahwa Israel sedang bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Reuters, mengutip sumber terpercaya, juga melaporkan bahwa karena meningkatnya risiko keamanan di Timur Tengah, AS sedang bersiap untuk menarik sebagian staf dari Kedutaan Besar AS di Irak, serta mengevakuasi keluarga personel militer AS dari beberapa lokasi di kawasan tersebut.

Sementara itu, AFP melaporkan bahwa pada 11 Juni, Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah jika terjadi konflik. Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, menyatakan:
“Semua pangkalan militer Amerika berada dalam jangkauan kami. Kami memiliki cara untuk menjangkaunya dan tidak akan ragu menargetkan semua pangkalan AS di negara mana pun tempat mereka berada.”

Investor Fokus pada Ketegangan di Timur Tengah

Meskipun data inflasi AS yang dirilis pada 11 Juni menunjukkan hasil yang moderat dan sempat meredakan kekhawatiran bahwa tarif akan mendorong lonjakan harga, ketegangan di Timur Tengah membuat para investor berhati-hati. Akibatnya, indeks-indeks utama di pasar saham AS ditutup melemah pada hari Rabu.

  • Indeks Dow Jones turun tipis 1,10 poin atau 0,00%, ditutup di 42.865,77 poin.
  • Indeks S&P 500 melemah 16,57 poin atau 0,27%, menjadi 6.022,24 poin.
  • Indeks Nasdaq anjlok 99,11 poin atau 0,50%, ditutup di 19.615,88 poin.
  • Indeks Semikonduktor Philadelphia turun 9,97 poin atau 0,19%, menjadi 5.232,53 poin.

Setelah muncul berita bahwa AS memerintahkan evakuasi sebagian staf dari Kedutaan Besar di Irak, harga minyak internasional melonjak lebih dari 4% pada 11 Juni.

  • Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 4,9%, ditutup pada USD 68,15 per barel.
  • Harga minyak Brent untuk pengiriman Agustus naik 4,3%, ditutup pada USD 69,77 per barel. (hui)

Laporan NTD Asia Pasifik / Editor: Cheng Yiren

FOKUS DUNIA

NEWS