Setelah Perundingan AS-Tiongkok, Tiongkok Izinkan Ekspor  Tanah Jarang – JL MAG Dapat Lanjutkan Pasokan ke AS dan Eropa

EtIndonesia. Setelah dua hari perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, perusahaan produsen magnet tanah jarang asal Tiongkok, Jiangxi JL MAG Rare-Earth Co., Ltd., pada  Rabu (11/6/2025) menyatakan bahwa mereka telah mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait untuk mengekspor produk seperti bahan magnet, komponen, dan rotor motor listrik ke wilayah Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara. Hal ini dianggap sebagai sinyal meredanya ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Pengumuman izin ekspor dari JL MAG Rare-Earth ini bertepatan dengan berakhirnya pertemuan tingkat tinggi selama dua hari antara pejabat AS dan Tiongkok di London. Dalam perundingan tersebut, AS berharap Tiongkok melonggarkan pembatasan ekspor tanah jarang, sementara Tiongkok ingin AS mencabut larangan ekspor atas produk teknologi tinggi tertentu.

Izin ekspor yang diberikan kepada JL MAG menunjukkan bahwa Tiongkok secara bersyarat mulai membuka kembali pasokan tanah jarang, yang berpotensi mengurangi tekanan pasokan global di sektor otomotif, kedirgantaraan, dan semikonduktor.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan setelah perundingan bahwa mereka “sepenuhnya mengharapkan” agar isu ekspor tanah langka dan bahan magnet diselesaikan secara seimbang.

 “Langkah-langkah pembatasan ini seharusnya secara bertahap dicabut, sebagaimana yang dikatakan Presiden Trump, dengan cara yang seimbang. Ketika mereka menyetujui izin ekspor, maka penegakan pembatasan ekspor dari pihak kami juga akan dilonggarkan,” ujarnya. 

Selain JL MAG, beberapa perusahaan produsen magnet tanah langka lainnya yang terdaftar di bursa Shenzhen, seperti Innuovo Technology dan Zhong Ke San Huan, juga menyatakan telah memperoleh izin ekspor dari otoritas terkait.

Meskipun beberapa perusahaan telah memperoleh izin ekspor jangka pendek, para ahli menilai bahwa ketergantungan struktural Barat terhadap magnet tanah jarang dari Tiongkok belum terselesaikan. Mereka menyarankan agar pengurangan ketergantungan dilakukan dari tahap desain produk.

Kolumnis Andy Home menulis bahwa: “Dalam upaya melepaskan diri dari monopoli Partai Komunis Tiongkok atas magnet tanah langka, produsen mobil akan mendapati bahwa mengubah struktur permintaan akan lebih efektif dibandingkan membangun rantai pasokan baru.” (Hui)

Laporan oleh reporter NTD Li Mei dan Jiang Diya

FOKUS DUNIA

NEWS