Wisata ke Korut Masih Berlanjut Meskipun Sempat Dihentikan Saat Trump ke Tiongkok

oleh Wen Pu

Epochtimes.id- Ketika Presiden AS Trump mengunjungi Tiongkok awal bulan lalu, otoritas berwenang menghentikan perjalanan wisata ke Korea Utara. Namun, Reuters mengatakan bahwa pariwisata RRT – DPRK sebenarnya masih beroperasi.

Reuters pada 20 Desember memberitakan bahwa perjalanan wisata oleh para turis asal Tiongkok dari Dandong ke Pyongyang tidak pernah berhenti.

Dua orang sumber kepada Reuters mengatakan bahwa, hari Jumat (15/12/2017) pekan lalu, ada satu kelompok tur yang terdiri dari sekitar 40 orang berwisata ke Pyongyang melalui kota Dandong. Hal ini mencerminkan bahwa pemerintah daerah tidak ketat dalam menerapkan larangan berkunjung ke Korea Utara.

Seorang petugas biro travel mengatakan, ini adalah kelompok wisata ke Pyongyang dengan peserta terbanyak sejak larangan tersebut dikeluarkan. Mereka akan berangkat dengan kereta api dan melakukan perjalanan selama 4 hari.

Wisatawan Tiongkok membeli cendera mata Korea Utara di samping Jembatan Sungai Yalu yang menuju ke Korea Utara di kota perbatasan Tiongkok Dandong pada tanggal 28 Desember 2011. (Mark Ralston / AFP / Getty Images)

Presiden AS Donald Trump berkunjung ke Tiongkok dari 8 hingga 10 Nopember. Saat itu, otoritas Beijing mengeluarkan peraturan supaya semua perjalanan wisata ke DPRK ditangguhkan.

Ketika Reuters coba menghubungi Dinas Pariwisata Tiongkok Dandong lewat sambungan telepon, mereka menolak memberikan penjelasan. Namun, Kementerian Luar Negeri Tiongkok malahan mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu-menahu soal ini.

Kota Dandong yang memiliki populasi sekitar 800.000 jiwa menjadi penghubungan penting dalam perdagangan antara kedua negara. Lagi pula sejumlah travel biro Tiongkok yang mengoperasikan perjalanan wisata ke Korea Utara mendirikan kantor di kota ini.

Dunia luar melihat bahwa PKT dalam menangani isu Korea Utara sering menunjukkan sikap perilaku tidak sesuai dengan yang diomongkan.

Awal tahun ini, seperti juga dengan halnya melarang adanya perjalanan ke Korea Utara, larangan mengimpor batubara dari negaranya Kim Jong-un itu juga diam-diam terus berjalan.

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Tiongkok membenarkan adanya penutupan Jembatan ‘Persahabatan’ yang menghubungkan Tiongkok dengan Korea Utara (foto internet)

Pada 18 Februari tahun ini, otoritas Beijing mengeluarkan larangan mengimpor batubara dari Korea Utara, sebagai dukungan terhadap sanksi PBB kepada negara itu. Tetapi pada paro kedua bulan April, dunia luar menemukan 6 buah kapal laut bermuatan batubara Korea Utara merapat di Pelabuhan Laut Tangshan sedang membongkar muatan batubara.

Reporter dari sebuah media internasional pernah mengajukan pertanyaan dalam sebuah siaran pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Jurubicara kementerian itu yang bernama Geng Shuang menanggapinya dengan mengatakan : “Bongkar muatan batubara dan larangan mengimpor itu adalah 2 hal yang berbeda.” (Sinatra/asr)

Sumber : Epochtimes.com