oleh Xue Fei
Odisha yang terletak di India timur akhir-akhir ini sering mengalami cuaca guntur dan kilat, bahkan terjadi sebanyak 61.000 sambaran petir hanya dalam dua jam yang menewaskan 12 orang dan melukai 14 orang lainnya.
Menurut Dinas Penanganan Bencana Wilayah Odisha, daerah di sekitar ibu kota negara bagian Bhubaneswar menjadi yang paling parah mengalami sambaran petir pada Sabtu (2 September). Hingga pukul 17.00 waktu setempat, tercatat sedikitnya terjadi 36.597 kali sambaran petir dari awan ke awan, sedangkan sambaran petir dari awan ke bumi terjadi sebanyak 25.753 kali.
Menurut laporan media, sekitar 61.000 sambaran petir terjadi dalam waktu 2 jam, menyebabkan 12 orang tewas dan melukai 14 orang lainnya. Bahkan ada 8 ekor sapi yang juga mati tersambar petir.
Dari 12 orang yang meninggal akibat sambaran petir tersebut, empat orang berasal dari Distrik Khurda, dua orang dari Distrik Balangir, dan sisanya dari Distrik Angul, Boudh, Dhenkanal, Gajapati, Jagatsinghpur, dan Puri.
Kata pejabat setempat bahwa setiap keluarga korban tewas akan menerima santunan sebesar 400.000 rupee (setara USD. 4.800,-). Petani yang ternaknya mati juga akan mendapat kompensasi.
Kabarnya, sambaran petir itu disebabkan oleh sirkulasi siklon yang aktif di langit Teluk Benggala, sehingga menambah lebih dari 5.300 kali sambaran petir di seluruh negara bagian Odisha pada hari Minggu. Selanjutnya, akan terjadi curah hujan yang tinggi di negara bagian tersebut.
Biro Meteorologi India (IMD) mengatakan bahwa badai petir kemungkinan akan berlanjut hingga Kamis (7 September). Untuk itu pihaknya telah mengeluarkan peringatan berwarna oranye (hujan lebat) untuk tujuh distrik di negara bagian tersebut dan peringatan berwarna kuning untuk distrik lainnya.
Sambaran petir biasa terjadi selama musim hujan antara April hingga Juni di India, namun jarang terjadi di luar musim hujan. Belum pernah terjadi sebelumnya India mengalami begitu banyak sambaran petir dalam satu hari.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana India, bahwa setiap tahun ada sekitar 2.500 orang warga India yang meninggal akibat sambaran petir. Di negara bagian Odisha, petir dianggap sebagai “bencana khas” yang terjadi di negara bagian tersebut. Menurut pemberitaan media, pada tahun 2021 dan 2022, 281 orang di 30 kabupaten dari seluruh India meninggal dunia akibat tersambar petir.
Pemerintah India telah meluncurkan aplikasi seluler bernama “Damini” untuk melacak informasi terkait petir di negara tersebut. (sin)