ErabaruNews – Masyarakat internasional sedang mengutuk kejahatan PKT yang mengambil paksa organ tubuh dari manusia hidup. Bertepatan dengan momen tersebut, seorang pengusaha kaya Tiongkok yang melarikan diri ke Amerika Serikat, Guo Wengui mengungkapkan kasus pengambilan paksa organ hidup demi kepentingan transplantasi keluarga pejabat senior Tiongkok.
Guo Wengui mengatakan bahwa putra Jiang Zemin, Jiang Mianheng telah menjalani operasi transplantasi ginjal hingga tiga kali. Ironisnya, sebanyak lima orang lain justru terbunuh karena ginjalnya diambil paksa.
“Mungkin saja tidak ada orang mau percaya, mengapa ada juga pejabat yang masih saja tetap hidup meskipun mengidap penyakit kanker? Mengapa anaknya yang penderita kanker masih saja bisa hidup, bahkan sampai 20 tahun lamanya!” Ujar Guo Wengui.
“Tahukah anda? Transplantasi organ! Ini saya bukan berbicara sembarangan,” sambungnya.
Ini adalah pratinjau video yang dirilis Guo pada 20 Agustus 2017. Kemudian, dalam gambar video yang direkam pada 1 September 2017, Ia juga mengatakan bahwa, mantan sekretaris Komite Politik dan Hukum PKT Meng Jianzhu adalah ‘perdana menteri’ keluarga Jiang Zemin.
Meng Jianzhu lah yang ikut memilih dan menentukan donor ginjal yang akan digunakan dalam operasi transplantasi bagi putra sulung Jiang Zemin.
“Jiang Mianheng sudah beberapa kali mengganti ginjalnya antara tahun 2004-2008, yang ia lakukan di rumah sakit di kota Nanjing. Beberapa orang terpaksa menemui ajal sesuai dengan kebutuhan.”
“Dan Meng Jianzhu merupakan orang yang terlibat penuh dalam urusan dari memilih ‘donatur’ (korban), mengorganisasi pengadaan transplantasi sampai pencocokan pasangan ginjal. Selain itu, beberapa pemimpin teras Komisi Politik dan Hukum Kota Shanghai, sejumlah pentolan militer juga membantu demi kelancaran transplantasi,” beber Guo.
Berita tentang Jiang Mianheng menderita penyakit ginjal sudah tersebar jauh hari sebelum Guo Wengui ‘cuap-cuap”.
WikiLeaks mengambil berita telegram yang dikirim Konsulat Jenderal AS di Shanghai pada 4 Desember 2007 yang mengutip ucapan dari seorang dosen Universitas Nanjiang bermarga Gu. Kabar itu memberitakan bahwa, Jiang Zemin awalnya memiliki rencana untuk secara aktif mendukung putranya Jiang Mianheng agar status politiknya lebih baik, tetapi kemudian terhambat karena penyakit kanker ginjal, dimana anaknya terpaksa menjalani dua kali operasi pembedahan.
Media asing ‘Ren Min Bao’ pada bulan Desember 2005 juga memberitakan bahwa Jiang Mianheng masuk rumah sakit untuk operasi ginjal.
“Bagaimana kematian ahli bedah itu? Mengapa sampai membutuhkan 3 buah ginjal, membunuh 5 orang? Ya, karena (buah ginjal) yang berasal dari kedua orang yang dibunuh itu tidak sesuai, pencocokannya yang tidak benar jadi ya dibunuh,” ungkap Guo, bertanya dan menjawabnya sendiri.
Keluarga pejabat Tiongkok yang melakukan transplantasi organ bukan hanya keluarga Jiang. Guo juga mengungkapkan bahwa ibu dari Meng Jianzhu juga melakukan transplantasi hati dan ginjal, istrinya pun 2 kali mengganti buah ginjal.
Untuk memperoleh buah ginjal segar, antek-antek Meng Jianzhu yang sebelumnya pernah menjabat sekretarisnya, yakni Sun Licun dan kaki tangan lainnya secara aktif mencari ginjal dari para terpidana dalam penjara.
Mereka dibunuh untuk diambil organnya! Meskipun tak jarang terjadi organ yang diambil itu ternyata tidak cocok secara medis.
Bulan Maret 2017, Guo Wengui kepada reporter NTDTV mengatakan, Li You, mantan kepala dewan ‘Founder Group’ yang membutuhkan transplantasi hati (liver) sampai memilih organ liver dari belasan donor. Kebanyakan dari mereka itu adalah praktisi Falun Gong.
“Merekalah yang memberitahu saya, Li You mencari dari belasan organ liver. Belasan organ dari belasan orang yang tentunya semua bagus-bagus. Benar, dipilih dari tubuh hidup praktisi Falun Gong, Saya mendengar mereka berkata mencari dari praktisi Falun Gong,” imbuhnya.
Kasus pengambilan paksa organ dari praktisi Falun Gong oleh PKT pertama kali terungkap di masyarakat internasional pada tahun 2006. Selanjutnya, mantan Sekretaris Negara Kanada untuk urusan Asia Pasifik, David Kilgour dan pengacara David Matas melakukan penyelidikan independen atas tuduhan tersebut.
Beberapa bulan kemudian, mereka merilis laporan hasil investigasi yang mengungkapkan bahwa telah terjadi pengambilan organ massal secara ilegal terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dan, praktek tersebut masih berlangsung hingga saat ini.
Mantan peneliti dari wadah pemikir AS, Ethan Gutmann yang juga melakukan penyelidikan independen selama bertahun-tahun atas kejadian tersebut. Dia kemudian menerbitkan buku berjudul The Slaughter yang di dalamnya tertulis : Terdapat bukti meyakinkan bahwa organ praktisi Falun Gong Tiongkok telah diambil paksa guna dijual oleh PKT.
Sedangkan ungkapan Guo Wengui mengenai Li You menjalani transplantasi dengan menggunakan liver yang diambil dari praktisi Falun Gong, terbukti dari perspektif lain bahwa kasus pengambilan paksa organ dari praktisi Falun Gong masih berlangsung sampai sekarang.
Pengamat politik Heng He mengaku sangat yakin bahwa Guo Wengui belum pernah membaca laporan tentang hasil penyelidikan. Dia memperoleh informasi itu melalui cara yang benar-benar berbeda dengan cara yang dilakukan oleh para pelapor investigasi.
“Dia pasti menggunakan channel-nya sendiri, memanfaatkan hubungannya dengan orang-orang dalam yang dia kenal. Bahkan besar kemungkinan dia tidak tahu bagaimana mereka-mereka itu melakukan penyidikan, dia melakukan pembuktian secara independen,” duganya.
Informasi publik menunjukkan bahwa Guo Wengui memiliki latar belakang keamanan nasional RRT. Ia tidak hanya memiliki hubungan dekat dengan Ma Jian, mantan wakil menteri pada Kementerian Keamanan Nasional, tetapi juga telah lama bekerja untuk departemen tersebut.
Sejak tahun 2017 ia yang berada di luar negeri mulai ‘cuap-cuap’ tentang berita tertutup kalangan pemimpin atas Tiongkok.
Menurut pengungkapan Guo Wengui pada 6 September 2017, Jiang Mianheng menggunakan nama samaran dalam operasi transplantasi ginjalnya.
Namun, kemudian diketahui bahwa pendonor ginjal, ahli bedah termasuk orang dalam yang membantu proses operasi transplantasi ditemukan meninggal dunia. Di antaranya ada 2 orang ahli transplantasi ginjal terkenal yang (dikabarkan) melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari gedung.
“Coba Anda jelaskan dari mana ginjal itu berasal? Membunuh orang (seenaknya) sesuai kebutuhan? Mengapa mereka-mereka yang terlibat dalam transplantasi itu mati semuanya? Apakah mereka semua itu (memang benar) melompat dari gedung?” Guo Wengui, mempertanyakan fakta tersebut.
Guo yang kembali muncul di video rekaman pada 4 Oktober 2017 mengatakan, Jiang Mianheng merasa tidak senang dengan paparan tentang transplantasinya di media. Ia kemudian menggunakan kekuatan luar negeri miliknya untuk mendesak Hudson Institute, Washington DC, AS membatalkan jadwal kegiatan ‘Dialog dengan Guo Wengui’. Acara itu sedianya akan diadakan pada hari itu. (NTDTV/Sinatra/waa)