Epochtimes.id- Pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden pindah ke Afghanistan untuk mengawasi sebuah rencana membunuh mantan perdana menteri Pakistan Benazir Bhutto dan kemudian Pervez Musharraf seperti laporan The News dikutip Press Trust of India (PTI), Kamis (28/12/2017).
Mengutip laporan intelijen Pakistan yang dikumpulkan oleh Inter Services Intelligence (ISI), melaporkan bahwa bahan peledak untuk melaksanakan plot ini diberikan oleh kurir bin Laden.
Bhutto terbunuh dalam serangan senjata dan bom saat sebuah kampanye pemilihan berlangsung pada 27 Desember 2007 di luar Liaquat Bagh di Rawalpindi. Kabar ini terungkap tepat pada peringatan 10 tahun pembunuhan Bhutto.
Informasi ini diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri pada Desember 2007 oleh Angkatan Darat dan ISI dalam tiga laporan serta surat-surat diperoleh dari tempat tinggal bin Laden.
Dalam laporan rahasia intelijen, kementerian tersebut memperingatkan bahwa bin Laden telah mengeluarkan perintah untuk membunuh Presiden Musharraf, kepala Partai Rakyat Pakistan, Bhutto dan Jamiat Ulama-Fazl Fazlur Rehman seperti ditulis surat kabar tersebut.
Surat yang paling penting oleh ISI kepada Kementerian Dalam Negeri ditulis pada tanggal 19 Desember 2007; surat tersebut ditujukan kepada Direktur Krisis Manajemen Kementerian Dalam Negeri, Kolonel Muhammad Imran Yaqub, seperti ditulis surat kabar tersebut mengutip dokumen intelijen.
Surat tersebut, yang berjudul ‘rencana pembunuhan Presiden Musharraf, Benazir Bhutto dan Fazlur Rehman’, yang ditandatangani oleh Letnan Kol Zaigham Islam Butt untuk Intelijen mengatakan bahwa bin Laden telah mengeluarkan perintah membunuh Musharraf, Bhutto dan Rehman.
“Dia (Osama bin Laden) telah merencanakan untuk mengirim kurirnya, yang merupakan warga negara Pakistan dan seorang penduduk Multan, bernama Musa Tariq, melalui Waziristan dengan bahan peledak untuk digunakan dalam melaksanakan rencana pembunuhan tersebut. Pada hari Minggu yang akan datang 22 Desember – orang ini akan berada di wilayah Dera Ismail Khan,” tulis surat itu.
“Osama bin Laden secara pribadi mengawasi keseluruhan rencana ini dan untuk alasan ini, dia telah pindah ke Afghanistan,” baca tiga baris terakhir dari surat tersebut.
ISI telah meminta kementerian dalam negeri untuk membuat pengaturan keamanan yang mendesak seperti ditulis surat kabar tersebut. Laporan ini menambahkan bahwa informasi ini sangat penting sehingga salinan surat ini juga dikirim ke Direktorat Intelijen Militer, Cabang GS dan Markas Besar, Rawalpindi.
Setelah menerima surat tersebut, Kepala Staf Umum Direktorat Operasi Militer Markas Besar, pada hari berikutnya – 20 Desember 2007 mengirim surat kepada sekretaris dalam negeri Syed Kamal Shah.
Enam hari sebelum pembunuhan Bhutto, sebuah surat lain dikeluarkan dengan tanda tangan kepala staf umum Staf Letnan Jenderal Salahuddin Satti Khurram Shahzad, yang memperingatkan tentang rencana teror tersebut.
Setelah pembunuhan Bhutto, sebuah surat singkat dikirim ke bin Laden setelah dua hari.
“Kami telah membalas dendam untuk saudara dan saudari kita Jamia Hafsa dan Masjid Lal,” surat dari rumah bin Laden.
Bin Laden akhirnya tewas oleh pasukan elit Amerika Serikat Navy Seals dalam sebuah serangan rahasia di Abbottabad, Pakistan pada Mei 2011. (asr)
Sumber : Press Trust of India/IndianExpress