NTD
Militer Israel pada (14/10/2023) menyatakan bahwa setelah Dataran Tinggi Golan diserang oleh roket Suriah dan memicu alarm, tentara Israel segera melancarkan serangan balik. Israel melakukan serangan udara ke Bandara Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah, melukai lima orang.
Sejak organisasi militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober, Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di perbatasan utaranya. Ini adalah baku tembak kedua antara Israel dan Suriah.
Pada 10 Oktober lalu, Dataran Tinggi Golan, diserang oleh peluru artileri yang berasal dari Suriah dan Israel melepaskan tembakan artileri sebagai balasannya.
Kantor berita Agence France-Presse mengutip pernyataan militer Israel pada 14 Oktober melaporkan : “Setelah menerima peringatan awal dari komunitas Avnei Eitan dan Alma, artileri Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat ini menargetkan sumber tembakan artileri melawan Suriah. “
Militer Israel menyatakan : “Suriah menembakkan dua roket dan menyerang wilayah terbuka di wilayah Israel.”
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari memperingatkan negara tersebut “menempatkan sejumlah besar pasukan di utara” dan siapa pun yang melintasi perbatasan untuk menyerang Israel “akan dilenyapkan.”
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah faksi Palestina yang bekerja dengan Hizbullah Lebanon “meluncurkan 1 rudal dari pedesaan barat provinsi Daraa selatan Suriah ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki.” roket”, melukai lima orang.
Ketua organisasi tersebut, Rami Abdel Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa arah serangan udara “berasal dari laut”, namun demikian dia tidak merinci apakah lima orang yang terluka adalah warga sipil.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga menyatakan bahwa tentara Israel menembakkan roket dari Suriah selatan menuju Dataran Tinggi Golan sebagai pembalasan terhadap faksi Palestina yang berkolaborasi dengan Hizbullah.
Reuters mengutip sumber yang mengatakan bahwa tujuan serangan Israel ke bandara Suriah untuk mengganggu jalur pasokan Iran ke Suriah.
Dataran Tinggi Golan merupakan lokasi strategis di persimpangan Israel, Lebanon, dan Suriah. Israel merebut Dataran Tinggi Golan pada 1981, namun tidak pernah diakui oleh PBB.
Perang saudara di Suriah pecah pada 2011 dan belum berhenti selama lebih dari 10 tahun. Selama periode ini, Israel melancarkan ratusan serangan udara terhadap negara tetangga di utara ini, terutama menargetkan tentara yang didukung Iran dan militan Hizbullah Lebanon, serta menargetkan Posisi militer pemerintah Suriah.
Sebelumnya, Israel jarang mengomentari serangan udara individu di Suriah, namun berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh regionalnya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, memperluas pengaruhnya di Suriah. (Hui)