oleh Lin Yan
Laksamana John Aquilino, komandan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat ketika berbicara tentang pertemuan Putin – Xi Jinping mengatakan, bahwa kerja sama yang semakin erat antara 2 negara otoriter Tiongkok dan Rusia telah menjadi perhatian dunia.
Pada Selasa (17 Oktober), Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Beijing untuk menghadiri forum peringatan 10 tahun Inisiatif One Belt One Road Partai Komunis Tiongkok. Keesokan harinya Putin mengadakan pembicaraan terpisah dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Di hari yang sama, Korea Utara dan Rusia juga akan menggelar pertemuan di Pyongyang.
Lalu bagaimana Amerika Serikat menganalisis kerja sama dan persatuan militer antara Korea Utara, Tiongkok dan Rusia ? Laksamana John Aquilino dalam konferensi pers Kementerian Pertahanan AS pada Selasa (18 Oktober) mengatakan, bahwa Amerika Serikat menaruh perhatian besar terhadap kerja sama antara Korea Utara, Tiongkok, dan Rusia.
“Komando Indo-Pasifik prihatin dengan deklarasi hubungan tanpa batas antara Tiongkok dengan Rusia. Kami mengikuti dengan sangat cermat terhadap peningkatan kerja sama antar mereka termasuk juga sikap mereka yang tidak mengecam perilaku-perilaku berdampak buruk terhadap dunia,” kata John Aquilino.
“Kerja sama yang erat antar kedua negara otoriter tentu saja akan menimbulkan kekhawatiran”, tambahnya.
Selain itu Aquilino juga menyinggung soal laporan media tentang pasokan senjata Korea Utara ke Rusia untuk perang di Ukraina, hal mana juga cukup memprihatinkan.
Ia mengatakan bahwa kawasan Indo-Pasifik menjadi lebih berbahaya dan Amerika Serikat sangat memperhatikan situasi di Indo-Pasifik.
Media Rusia “Sputnik” pada 17 Oktober memberitakan bahwa sekretaris pers Putin, Dmitry Sergeyevich Peskov mengatakan bahwa isu-isu konflik Israel – Palestina mungkin akan menjadi topik bahasan antara Putin dengan Xi Jinping dalam pertemuan mereka di Beijing.
Menjelang kunjungan Putin ke Tiongkok, ia terlebih dahulu telah melakukan pembicaraan telepon terpisah dengan para pemimpin Israel, Iran, Suriah, Mesir, dan Palestina mengenai masalah Timur Tengah.
“Para pemimpin kedua negara akan bertukar pandangan mengenai hal ini, yang perubahan situasinya sangat cepat dan tetap tegang”, kata Peskov.
Asisten Presiden Rusia Yuri Ushakov menjelaskan pada 16 Oktober, bahwa kunjungan Putin ke Tiongkok, Putin dan Xi Jinping akan membahas kerja sama praktis bilateral dan isu-isu praktis dalam agenda internasional. Selain itu mereka juga akan mengadakan pembicaraan terpisah untuk membahas isu-isu paling sensitif.
Sebagaimana biasanya, isi pembicaraan individu antara pemimpin Tiongkok dan Rusia tidak diumumkan ke publik, sehingga disebut juga pembicaraan rahasia.
2,5 tahun AS melakukan panggilan telepon ke Tiongkok tetapi tak satu pun yang diangkat
Pembicaraan lewat telepon menhan AS – Tiongkok tidak mencapai kemajuan. Ketika ditanya mengapa Beijing menolak melakukan pembicaraan militer dengan Amerika Serikat, Aquilino menjawab bahwa pertanyaan ini semestinya diajukan ke Tiongkok.
“Seperti yang pernah saya katakan, saya telah meminta untuk melakukan panggilan telepon dengan mitra saya di Tiongkok, para komandan teater timur dan selatan. Dan keinginan itu sudah diajukan selama dua setengah tahun. Tetapi pihak Tiongkok belum mau menerima permintaan untuk melakukan panggilan telepon,” katanya.
“Saya berharap dapat berbicara dengan rekan-rekan saya. Saya yakin mengembangkan hubungan ini sangat penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan”.
Pada Selasa, Kementerian Pertahanan AS merilis serangkaian gambar dan video yang didekripsi. Gambar dan video tersebut mengungkap 15 kasus baru-baru ini di mana pesawat militer Tiongkok melakukan tindakan koersif dan berbahaya terhadap pesawat tempur AS yang terbang secara legal di wilayah udara internasional Laut Tiongkok Timur dan Selatan.
Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner membenarkan bahwa sejak musim gugur tahun 2021, pesawat militer Tiongkok telah melakukan hampir 200 kali manuver berbahaya atau sembrono di dekat pesawat militer AS. (sin)