Pemerintah Amerika Serikat menggelontorkan dana untuk prakarsa LGBT di sekolah-sekolah di AS, juga di berbagai negara mulai dari Belarusia, Nigeria sampai ke Tiongkok
Jackson Elliott
Selama tiga tahun fiskal terakhir sebesar 4,1 miliar dolar AS atau setara Rp 62,7 Triliun dari uang federal yang berasal para pembayar pajak telah mengalir ke berbagai inisiatif LGBT di Amerika Serikat dan di seluruh dunia, demikian hasil investigasi Epoch Times.
Dari 1 Oktober 2020 hingga 30 September 2023, pemerintah AS menggelontorkan lebih dari 1.100 hibah untuk mendanai proyek yang mempromosikan LGBT di seluruh dunia, menurut tinjauan situs web pengeluaran federal.
Cakupan proyek-proyek tersebut sangat bervariasi.
Rencana untuk menciptakan “ruang yang aman bagi kaum muda dan orang dewasa LGBTQ untuk mencari dukungan dan sumber daya” mendapatkan hibah sebesar $1,8 juta dari pemerintah AS pada tahun 2022 untuk LGBT Life Center di Norfolk, Virginia.
Sebuah proposal guna mendorong “keragaman, kesetaraan, dan inklusi di tempat kerja dan komunitas bisnis di Serbia dengan mempromosikan pemberdayaan ekonomi dan kesempatan bagi orang-orang LGBTQI+ di Serbia” juga merupakan rencana yang sukses. Untuk mendanainya, pemerintah AS memberikan hibah sebesar 500.000 dolar AS kepada kelompok aktivis Serbia, Grupa Izadji.
Sebuah kelompok aktivis Armenia, Pink Human Rights Defender, menerima $1 juta dari Amerika Serikat “untuk memberdayakan komunitas LGBTI” di Armenia, sebuah negara kecil di sebelah Turki.
Situs web pembelanjaan federal bisa disaring untuk menampilkan entri yang menyertakan kata kunci tertentu. Daftar pembayaran yang disaring dengan menggunakan kata kunci “LGBT” mencakup 1.181 hibah, 31 pinjaman, dan sembilan pembayaran langsung selama tiga tahun fiskal terakhir.
Secara keseluruhan, selama tahun fiskal terakhir yang berakhir pada 30 September, pemerintah mengeluarkan 454.821 hibah.
Hibah pemerintah dapat berupa pembayaran langsung kepada kelompok-kelompok yang tidak dibatasi atau untuk penggunaan tertentu. Pinjaman federal dapat dilunasi dalam jangka waktu yang panjang dengan suku bunga rendah.
Dari hibah yang terkait dengan kata kunci “LGBT,” pembayaran perorangan yang berjumlah setidaknya $1 juta berjumlah lebih dari $3,7 miliar. Banyak hibah tambahan yang lebih kecil juga diberikan untuk inisiatif LGBT.
Menyaring daftar hibah yang menyertakan kata “transgender” menghasilkan 574 entri. Dalam kategori tersebut, hibah yang membayar setidaknya $1 juta berjumlah hampir $478 juta.
Seorang peneliti independen yang tidak mau disebutkan namanya telah melacak bagaimana pemerintah federal membelanjakan uangnya untuk hibah yang berkaitan dengan ideologi gender.
Dia memulai penelitian ini ketika dia diberhentikan dari pekerjaannya di ladang minyak pada awal pandemi COVID-19. Setelah melakukan beberapa penggalian, dia terkejut mengetahui bahwa, sementara dia dan teman-temannya hanya mendapatkan sedikit bantuan dari pemerintah federal, uang pembayar pajak mengalir ke tujuan-tujuan aktivis LGBT.
“Saya tidak bisa mempercayainya,” katanya.
Dia sekarang bekerja di sebuah perusahaan minyak yang berhaluan politik kiri dan atasannya mungkin akan keberatan dengan cara dia sekarang menyajikan temuannya di media sosial, katanya kepada The Epoch Times.
“Saya bisa menulis selama 20 tahun tentang uang yang telah dihabiskan selama tiga atau empat tahun terakhir,” katanya. Pekerja minyak yang berubah menjadi penyelidik ini membagikan temuannya di akun X dengan nama Randoland.us.
Revolusi Pelangi
Pencarian Departemen Pendidikan mengungkapkan hibah sedang berlangsung yang dibayarkan kepada Universitas Emory bagi para peneliti untuk mempelajari “efek mukosa dubur dari terapi hormon lintas jenis kelamin di antara wanita transgender AS dan Thailand,” demikian konfirmasi The Epoch Times.
Proyek ini dimulai pada tahun 2019 dengan proyeksi tanggal akhir Juli 2024. Menurut situs web pemerintah, para peneliti akan menerima hampir 3,5 juta dolar AS dari pemerintah AS untuk melakukan penelitian tersebut.
Proyek ini dikategorikan di bawah “penelitian alergi dan penyakit menular,” dengan tujuan yang dinyatakan untuk “membantu lembaga nirlaba publik dan swasta serta individu untuk membangun, memperluas, dan meningkatkan penelitian biomedis dan pelatihan penelitian di bidang penyakit menular dan bidang-bidang terkait,” menurut situs web pengeluaran federal.
Beberapa hibah kecil berfokus pada penelitian yang meneliti sebagian kecil populasi.
Salah satu penerima hibah meneliti efek alkohol terhadap kekerasan pasangan intim pada orang dewasa transgender dan non-gender, demikian dikonfirmasi oleh The Epoch Times.
Sebuah proyek pada tahun 2023 menerima hampir $ 350.000 dari National Endowment for the Humanities (NEH) untuk menerjemahkan “Homosaurus” – sebuah tesaurus istilah-istilah LGBT – ke dalam bahasa Spanyol.
Situs web Homosaurus menyertakan definisi untuk istilah-istilah seksual seperti: “seks anonim,” “film porno aromatik,” “pederast,” “seksualitas anak-anak,” dan “anak-anak gay.”
Homosaurus telah mengklasifikasikan ulang sebagai “fetish” kata-kata “gerontophilia,” “ephebophilia,” dan “hebephilia,” kata-kata dalam bahasa Yunani yang berarti ketertarikan seksual kepada orang tua, orang yang berusia 15 hingga 19 tahun, dan anak-anak yang berusia 11 hingga 14 tahun.
The Epoch Times telah menghubungi NEH tentang hibah tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan.
Proyek-proyek budaya LGBT di Amerika Serikat yang menerima dana termasuk lebih dari $333.000 untuk “proyek digitalisasi dan akses” radio dan televisi LGBT.
Proyek lainnya memberikan dana sebesar $324.000 untuk memetakan “ruang-ruang bersejarah LGBTQ melalui panduan perjalanan bagi kaum gay.”
Ada satu hibah yang memberikan $1 juta kepada Outright Action, sebuah kelompok aktivis Amerika yang berdedikasi pada advokasi LGBT global yang beroperasi di banyak negara, termasuk Nigeria, Afrika Selatan, Uganda, Ukraina, Filipina, Iran, dan Tiongkok.
Hibah lainnya membiayai “biografi sosial tentang hasrat sesama jenis di Irlandia pascakolonial.”
Satu hibah lainnya menyediakan dana untuk mencatat kontribusi terhadap “pengembangan identitas gender” di kalangan remaja putri Belarusia dari keluarga yang rentan.
Prakarsa LGBT di Sekolah
Hibah LGBT yang diarahkan oleh pemerintah ke sekolah-sekolah di Amerika Serikat termasuk $1,4 juta untuk Boston College untuk mempelajari “mekanisme promosi kesehatan pada kaum muda yang beragam melalui aliansi gay-lurus.” Hibah ini mendanai promosi klub-klub aliansi gay-lurus di sekolah menengah dan menengah atas di Massachusetts.
“Pemerintah federal menggunakan proses hibah untuk mengubah budaya dan iklim di sekolah-sekolah negeri Amerika,” kata salah satu pendiri Moms for Liberty, Tiffany Justice, kepada The Epoch Times.
Dalam pengalamannya sebagai anggota dewan sekolah lokal, Justice melihat kelompok aktivis yang didanai pemerintah memimpin perebutan ideologi sekolah.
Ia mengatakan, dana hibah diberikan kepada ‘mitra komunitas’, dan ‘mitra komunitas’ kemudian masuk, dan mereka bekerja untuk mengubah prosedur di sekolah-sekolah” untuk mendukung dan mengajarkan pandangan dunia aktivis LGBT.
Pemerintah federal menjalankan kebijakan “revolusi budaya” ini bertentangan dengan keinginan sebagian besar warga Amerika, kata Justice.
Sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh kelompok tersebut menemukan bahwa lebih dari 70 persen masyarakat Amerika menginginkan sekolah-sekolah untuk mengajarkan keterampilan pendidikan dasar dan tidak ingin ideologi gender atau orientasi seksual diajarkan di kelas, kata Justice.
Namun, uang mengalir ke proyek-proyek ini.
The U.S. Department of Education (DOE) atau Departemen Pendidikan AS mengucurkan dana sebesar $1,2 juta untuk “LGBTQIA+ pride centers” di San Diego Community College District.
Hibah DOE lainnya sebesar hampir $1,6 juta diberikan untuk “kebutuhan kesehatan mental berbasis sekolah bagi masyarakat adat, LGBTQIA+, pedesaan, dan yang kurang terlayani di North Dakota.”
The Epoch Times telah menghubungi DOE tetapi tidak mendapat tanggapan.
Versi artikel ini pertama kali diterbitkan secara online pada 8 Oktober 2023. Versi cetak diterbitkan di surat kabar The Epoch Times Edisi Bahasa Inggris pada 11 Oktober 2023.