oleh Chen Yue
Pada Rabu (22 November), OpenAI mengumumkan bahwa Sam Altman, salah satu pendirinya, akan balik ke OpenAI untuk kembali menduduki jabatan CEO OpenAI.
Sam Altman memposting di platform sosial “X” pada 22 November pagi menyebutkan bahwa dirinya menantikan untuk kembali ke OpenAI. “Saya menyukai OpenAI, dan semua yang telah saya lakukan selama beberapa hari terakhir adalah menyatukan tim ini dan misinya. Ketika saya memutuskan untuk bergabung dengan Microsoft pada Minggu malam, jelas bahwa itu adalah peluang besar dan jalan terbaik bagi saya dan tim …”
CEO Tesla Elon Musk segera menanggapi dan menyambut gembira kembalinya Altman ke OpenAI.
OpenAI mengatakan dalam pengumumannya hari itu bahwa mereka telah mencapai kesepakatan prinsip untuk membentuk dewan direksi awal yang baru, dengan anggota termasuk Altman, Brett Taylor, mantan Menteri Keuangan AS Larry Summers dan CEO Quora dan Direktur saat ini Adam DeAngelo.
Pada Jumat lalu (17 November), dewan direksi OpenAI memberhentikan Altman, salah satu pendiri dan CEO, sehingga memicu serangkaian gejolak karyawan yang mengguncang seluruh bidang teknologi.
Belakangan, lebih dari 700 orang karyawan OpenAI menandatangani surat terbuka yang menuntut direksi mengundurkan diri, jika tidak, mereka yang akan mengundurkan diri secara massal dan pindah ke Microsoft. Meskipun alasan pemecatan Altman belum jelas, tetapi Dewan mengatakan bahwa Altman tidak secara konsisten berterus terang dalam komunikasinya dengan dewan.
Rumor yang paling banyak beredar di industri ini menyebutkan bahwa itu akibat dari struktur dewan direksi OpenAI yang unik. OpenAI yang pada awalnya didirikan sebagai organisasi nirlaba pada 2015, kemudian menambahkan satu cabang yang menghasilkan keuntungan pada 2019. Namun, OpenAI menetapkan sejumlah batasan bagi investor, terutama untuk memastikan bahwa teknologi kecerdasan buatan dapat melayani seluruh umat manusia, bukannya mengancam umat manusia.
Pada Mei tahun ini, Sam Altman dalam satu kesempatan dengar pendapat di Kongres AS menyatakan kekhawatirannya tentang perkembangan kecerdasan buatan di masa depan, dan menyerukan pemerintah untuk melakukan pemantauan yang ketat.
CEO OpenAI Sam Altman mengatakan : “Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa bidang, teknologi, dan industri kita akan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi dunia. Saya rasa hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara. Inilah sebabnya kami memulai perusahaan ini, dan inilah alasan utama mengapa saya berada di sini hari ini. Saya pikir jika ada yang tidak beres dengan teknologi ini, maka situasinya akan sangat buruk, dan kami ingin menyuarakannya, bahwasanya kami ingin bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah hal buruk itu terjadi.” (sin)