NTD
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 24 November. Gelombang pertama yang terdiri pembebasan 24 sandera dan 137 kendaraan membawa makanan, air minum, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya telah dibongkar di Gaza. Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa ini hanyalah “permulaan” dan ada peluang “nyata” untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan, sebanyak 24 sandera yang dibebaskan Hamas termasuk 13 warga negara Israel, beberapa di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda,dan lainnya adalah 10 warga negara Thailand dan satu warga negara Filipina.
Berdasarkan perjanjian pertukaran tahanan, Israel juga telah membebaskan 39 wanita dan anak-anak yang ditahan di penjara Israel.
Pada saat yang sama, Kantor Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 137 truk yang membawa makanan, air minum, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya telah dibongkar di Gaza sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku. “Ratusan ribu orang menerima bantuan makanan, air minum, pasokan medis, dan pasokan kemanusiaan dasar lainnya.”
Ini adalah konvoi kemanusiaan terbesar yang memasuki Gaza sejak perang pecah pada 7 Oktober.
Menurut pernyataan dari Kantor Urusan Kemanusiaan PBB, 34.000 galon bahan bakar juga telah diangkut ke wilayah Palestina dan 21 pasien dalam kondisi kritis telah dievakuasi dari Gaza utara.
Biden: Pembebasan Sandera Hanyalah Permulaan, Ada Peluang untuk Memperpanjang Gencatan Senjata
Menurut pejabat Israel, Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil dan menyandera sekitar 240 orang.
Setelah pembebasan sandera gelombang pertama, Presiden AS Joe Biden mengatakan saat menghabiskan liburan Thanksgiving bersama keluarganya di Nantucket, Massachusetts, bahwa ini hanyalah “permulaan” dan ada peluang “nyata” untuk memperpanjang gencatan senjata sementara di Gaza.
Biden juga mengatakan sudah waktunya untuk “memulai kembali” dan membangun solusi dua negara untuk perdamaian antara Israel dan Palestina. (hui)