oleh Wu Xianglian
Sampai saat ini, mantan Presiden AS Donald Trump masih mempertahankan keunggulan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Baru-baru ini, sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa 60% anggota Partai Republik akan memilih Trump pada pemilihan pendahuluan.
Menurut jajak pendapat terbaru yang dirilis bersama oleh media AS NewsNation dan lembaga perkiraan pemilu AS “Decision Desk HQ”, bahwa 60% anggota Partai Republik mengatakan mereka akan mendukung Trump dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. Sekitar 21% pemilih independen mengatakan mereka akan memilih Trump jika pemilihan pendahuluan diadakan hari ini.
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa lebih banyak pria dibandingkan wanita yang mendukung Trump. 35% responden pria yang akan mendukung Trump, sementara dari wanita hanya sekitar 28%.
Selain Trump yang masih menunjukkan keunggulannya dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, tetapi dalam beberapa pekan terakhir perebutan posisi kedua semakin ketat. Sekitar 11% anggota Partai Republik mengatakan bahwa jika pemilihan pendahuluan diadakan hari ini, mereka akan memilih Gubernur Florida Ron DeSantis, dan sekitar 10% anggota Partai Republik akan mendukung mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley. Sedangkan Viviek Ramaswamy, pengusaha konservatif AS menerima dukungan sekitar 6% dari pemilih Partai Republik, dan mantan Gubernur New Jersey Chris Christie menerima sekitar 3%.
Baik Gubernur Negara Bagian Dakota Utara Doug Burgum maupun mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson hanya menerima dukungan dari pemilih di bawah 1%.
Ketika ditanya siapa yang akan mereka pilih jika kandidat pilihan mereka tidak ada dalam surat suara, 11% responden menyebutkan bahwa mereka akan memilih Donald Trump, sedangkan 36% akan mendukung DeSantis, dan sekitar 15% akan mendukung Viviek Ramaswamy, sekitar 14% akan memilih Nikki Haley.
Jajak pendapat tersebut dilakukan terhadap 3.200 pemilih terdaftar pada 26 hingga 27 November tahun ini dan mempunyai margin kesalahan sebesar dua poin persentase. (sin)