EtIndonesia. Penyakit paling mematikan di dunia ini merupakan penyakit yang jarang Anda dengar saat ini. Banyak penyakit yang menyerang jutaan orang setiap hari, dan meskipun tingkat kematiannya mungkin telah menurun, ada satu penyakit yang masih sangat mematikan: Kuru atau ‘laughing death’.
Kuru adalah penyakit langka dan mematikan yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1950an di kalangan suku kanibal di Papua Nugini. Dalam bahasa suku Fore, “Kuru” berarti “gemetar” dan “kemunduran”.
MediGoo menjelaskan, penyakit ini disebabkan oleh protein prion yang terlipat tidak normal. Gejala utamanya meliputi hilangnya koordinasi dan gemetar.
Ia mendapat julukan “laughing death” karena beberapa korbannya menunjukkan senyuman yang aneh, sementara yang lain tertawa tak terkendali.
Penyakit ini menyebar melalui ritual pemakaman kanibal, di mana masyarakat Fore percaya bahwa mereka dapat memperoleh kecerdasan dan atribut lainnya dari orang yang meninggal.
Ritual kanibal yang menyebabkan penyakit Kuru terutama dilakukan oleh wanita dan anak-anak, itulah sebabnya kelainan ini lebih banyak terjadi pada mereka. Pria biasanya mengonsumsi jaringan otot sebagai gantinya.
Kuru juga bisa menular jika seseorang yang mengidap penyakit tersebut mengalami luka terbuka, seperti disebutkan Healthline.
Meskipun penyakit pemakan memakan otak berhenti pada tahun 1960an, kasus Kuru terus bermunculan pada tahun-tahun berikutnya dan mengakibatkan kematian.
Masa inkubasi penyakit ini bisa sangat lama, mulai dari beberapa tahun hingga beberapa dekade. Namun, begitu gejalanya muncul, seseorang biasanya hanya mempunyai waktu satu atau dua tahun untuk hidup.
Kuru berkembang dalam tiga tahap. Tahap pertama ditandai dengan sakit kepala dan nyeri sendi. Pada tahap kedua, individu menjadi tidak mampu berjalan, mengalami gemetar dan sentakan yang tiba-tiba.
Pada tahap akhir, bicara menjadi tidak mungkin lagi, dan demensia mulai terjadi. Pada tahap ini, makan dan menelan menjadi semakin sulit.
Kuru belum diketahui obatnya, dan penyakit ini berakibat fatal, biasanya berlangsung sekitar satu tahun.
Sejak tahun 2010, tidak ada laporan kematian akibat penyakit Kuru, dan informasi tentang orang terakhir yang meninggal karena penyakit tersebut masih belum pasti. Beberapa laporan menyatakan kematian terakhir terjadi pada tahun 2005, sementara laporan lain menyatakan kematian terakhir terjadi pada tahun 2009. (yn)
Sumber: thoughtnova