Raja berusia 75 tahun itu kini sedang menjalani perawatan, kata pihak istana
 Jack Phillips
Raja Charles III didiagnosa mengidap suatu jenis kanker dan telah mulai menjalani pengobatan, pernyataan itu disampaikan oleh Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada 5 Februari.
Pernyataan Istana mengatakan bahwa kanker tersebut ditemukan selama prosedur rumah sakit baru-baru ini untuk pembesaran prostat jinak dan bahwa “tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker.”
Istana Buckingham tidak mengidentifikasi jenis kanker yang ditemukan atau pada tahap apa kanker itu ditemukan.
Pada 5 Februari, raja berusia 75 tahun itu “memulai jadwal rutin perawatan rutin” dan “disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” kata pernyataan itu. Selama perawatan, Raja Charles akan “tetap menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan dokumen resmi seperti biasa.”
Pihak Istana menyatakan : “Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini. Beliau tetap bersikap positif terhadap perawatannya dan berharap dapat kembali ke tugas publik sesegera mungkin.”
“Yang Mulia telah memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan hal itu dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena kanker.”
Tidak ada rincian lain yang telah dirilis oleh Istana Buckingham pada saat penulisan berita ini.
Sekitar seminggu yang lalu, Raja Charles keluar dari rumah sakit di London setelah menjalani prosedur untuk mengobati pembesaran prostat, kata Istana Buckingham pada saat itu, dan mencatat bahwa ia diharapkan untuk melanjutkan acara publik setelah “masa pemulihan.”
Sebelum ia meninggalkan rumah sakit, sebuah pernyataan dari Istana Buckingham mengatakan bahwa “Raja telah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat,” yang “umum dialami oleh ribuan pria setiap tahunnya.”
Raja berusia 73 tahun ketika ia menjadi raja pada September 2022, setelah kematian Ratu Elizabeth II, ibunya, pada bulan yang sama.
Anggota keluarga kerajaan Inggris lainnya didiagnosis menderita kanker beberapa minggu yang lalu. Sarah Ferguson, Duchess of York, mengkonfirmasi di media sosial bahwa ia didiagnosis menderita melanoma ganas setelah beberapa tahi lalat diangkat ketika ia menjalani operasi rekonstruksi setelah mastektomi.
Dalam sebuah unggahan di Instagram pada bulan Januari, sang bangsawan menulis: “Saya telah meluangkan waktu untuk diri saya sendiri karena saya telah didiagnosis dengan melanoma maligna, salah satu jenis kanker kulit, diagnosis kanker kedua saya dalam waktu satu tahun setelah saya didiagnosis menderita kanker payudara musim panas ini dan menjalani mastektomi serta operasi rekonstruksi.
“Berkat kewaspadaan yang tinggi dari dokter kulit saya, melanoma dapat terdeteksi saat itu juga. Tentu saja diagnosis kanker lainnya sangat mengejutkan, tetapi saya tetap bersemangat dan berterima kasih atas banyaknya pesan cinta dan dukungan. Saya percaya pengalaman saya menggarisbawahi pentingnya memeriksa ukuran, bentuk, warna dan tekstur serta kemunculan tahi lalat baru yang dapat menjadi tanda melanoma dan mendorong siapa pun yang membaca ini untuk rajin memeriksakan diri.”
Kate, Princess of Wales, menjalani operasi perut beberapa minggu yang lalu. Sang putri, yang sebelumnya bernama Kate Middleton, adalah istri dari Pangeran William, pewaris tahta.
Kate, 42 tahun, dirawat di The London Clinic pada bulan Januari. Kantor sang putri di Istana Kensington tidak memberikan rincian lebih lanjut kecuali menyatakan bahwa kondisinya tidak mengidap kanker. Meskipun secara umum kesehatannya baik, Kate pernah dirawat di rumah sakit saat hamil karena mengalami morning sickness yang parah.
Meskipun tidak jelas apakah sang raja mengidap kanker prostat, kanker ini masih menjadi salah satu bentuk kanker yang paling umum di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). American Cancer Society juga mengatakan bahwa sekitar satu dari delapan pria di Amerika Serikat akan didiagnosis menderita kanker prostat selama hidupnya.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.Â