Kasus Pemerkosaan Gadis Cilik Memicu Kemarahan Rakyat Pakistan, Kota Rusuh Hingga Dua Orang Tewas

Epochtimes.id- Setidaknya dua orang tewas ketika sebuah aksi demonstrasi besar-besaran menentang pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang gadis berusia delapan tahun berubah menjadi kekerasan di Pakistan, Rabu, (10/1/2018).

Pihak kepolisian mengatakan demonstrasi digelar karena sebuah kota yang dilanda oleh pelecehan terhadap anak-anak hingga meletus menjadi kemarahan massa.

Pasukan paramiliter dikerahkan ke kota Kasur di dekat perbatasan India seperti dilaporan kepolisian Provinsi Punjab.

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada AFP bahwa ratusan orang memprotes pembunuhan tersebut. Bahkan kasus ini juga memicu kemarahan besar di sosial media.

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan identis anonim, mengatakan anak yang bernama Zainab diculik pada 4 Januari 2018. Jenazah gadis ini ditemukan di tempat sampah pada Selasa, 9 Januari 2018.

Zainab adalah anak di bawah umur ke delapan yang diperkosa dan dibunuh di Kasur sejak kejadian serupa pada tahun lalu. Petugas kepolisian menambahkan penyidik tidak dapat memastikan apakah pelaku adalah seorang pembunuh berantai.

Pembunuhannya memicu kemarahan di Kasur, yang menjadi berita utama global pada bulan Agustus 2015 untuk skandal pelecehan dan pemerasan anak-anak.

Kekerasan kembali meletus pada Rabu (10/1/2018) ketika demonstran mencoba menyerang kantor polisi.

“Dua pemrotes tewas dan tiga lainnya luka-luka, situasinya masih tegang,” kata petugas kepolisian setempat.

Hingga kini tidak jelas bagaimana kedua pemrotes tewas dalam insiden demonstrasi massal.

Seorang Juru Bicara Kepolisian Provinsi Punjab mengatakan pasukan paramiliter telah dikerahkan untuk memulihkan ketertiban.

#JusticeForZainab menjadi hashtag Twitter teratas di Pakistan bahkan seluruh dunia karena kemarahan meningkat dan politisi menyerukan tindakan segera.

“Binatang yang tidak menghormati putri kami harus dihukum segera,” kata mantan perdana menteri Nawaz Sharif.


Pemimpin oposisi, Imran Khan mendesak pihak berwenang untuk bertindak cepat.

“Pemerkosaan yang mengerikan dan mengerikan dari anak di bawah umur sekali lagi telah menunjukkan betapa rentannya anak-anak,” tulisnya dalam tweet.

Orangtua gadis itu berada di Arab Saudi, dia terbang kembali ke Pakistan pada Rabu.

Ayah Zainab menyatakan di Bandara Islamabad bahwa tidak akan menguburkan anak perempuannya sampai pembunuhnya ditangkap.

“Selama dua tahun terakhir, kita hidup dalam ketakutan, orangtua takut mengirim anak-anak mereka ke luar,” kata ayahnya bernama Amin Ansari, dalam komentar di televisi.

Ketua Peradilan Pakistan meminta laporan aparat kepolisian dalam waktu 24 jam, dalam pernyataan Mahkamah Agung.

Sementara juru bicara militer Pakistan men-tweet bahwa panglima militer menegaskan pihaknya telah mengarahkan “semua dukungan kepada administrasi sipil untuk menangkap para penjahat dan membawa mereka ke pengadilan.”

Skandal pada 2015 silam, setidaknya 280 anak difilmkan dilecehkan secara seksual oleh 25 pria yang memeras orangtua mereka dengan mengancam akan membocorkan videonya.

Kasus ini dijuluki skandal pelecehan anak terbesar dalam sejarah Pakistan.

Fakta tersebut terungkap setelah orangtua korban bentrok dengan polisi di Kasur, saat aksi demonstrasi memprotes pihak berwenang karena gagal mengadili kasus tersebut. (asr)

Sumber : IndianExpress