Trump Terluka Saat Ditembak dalam Percobaan Pembunuhan, Seorang Peserta Kampanye dan Terduga Pelaku Penembakan Tewas

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selamat dengan luka ringan setelah serangan dalam sebuah rapat umum kampanye di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Orang yang diduga menembaknya telah tewas, menurut jaksa wilayah Butler County.

Aparat penegak hukum mengatakan bahwa Trump tampaknya menjadi target pembunuhan, demikian Associated Press melaporkan.

Seorang peserta rapat umum juga tewas dalam serangan itu, menurut kantor kejaksaan. The Epoch Times telah menghubungi kantor kejaksaan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Jaksa Wilayah Butler County Richard Goldinger mengatakan kepada CNN bahwa seorang peserta rapat umum lainnya dalam kondisi serius.

Mantan Presiden Trump baru beberapa menit berpidato di depan kerumunan ribuan orang ketika suara tembakan menyela acara tersebut. Mantan presiden meringis dan memegang telinga kanannya sebelum agen Secret Service membawanya ke lantai dekat podium.

Beberapa tembakan lagi terdengar saat presiden sedang tiarap. Beberapa saat kemudian, saat kembali berdiri, dikelilingi oleh agen-agen Secret Service dan darah mengalir di wajahnya, presiden berkata, “Fight, Fight, Fight,” dan mengepalkan tinjunya tiga kali ke arah kerumunan.

Mantan Presiden Trump kemudian berjalan turun dari panggung yang dikelilingi oleh para pengawalnya.

“Secret Service telah menerapkan langkah perlindungan dan mantan Presiden aman. Ini sekarang menjadi penyelidikan aktif Secret Service dan informasi lebih lanjut akan dirilis jika tersedia,” kata Secret Service dalam sebuah pernyataan.

Agen Secret Service membunuh penyerang, yang telah menargetkan mantan presiden dari luar perimeter keamanan. Beberapa peserta rapat umum mengatakan kepada The Epoch Times dan NTD bahwa penembak berada di atas gudang terdekat. Seorang saksi mata yang berbicara kepada BBC juga mengatakan bahwa penembak berada di atas sebuah gedung.

Percobaan pembunuhan ini merupakan serangan pertama terhadap presiden atau calon presiden sejak Ronald Reagan pada tahun 1981. Serangan tersebut terjadi hanya dua hari sebelum konvensi Partai Republik, di mana mantan presiden tersebut diperkirakan akan dinominasikan secara resmi sebagai calon presiden dari Partai Republik pada pemilu 2024.

“Seluruh kerumunan massa langsung tiarap. Semua orang melindungi diri mereka sendiri, hanya berusaha untuk tetap aman,” kata seorang peserta kampanye kepada NTD segera setelah kejadian.

Tak lama setelah pukul 18:30 ET, helikopter medis mendarat di dekat lokasi unjuk rasa. Tim kampanye Trump mengatakan bahwa mantan presiden tersebut “baik-baik saja dan sedang diperiksa di fasilitas medis setempat.”

“Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan responden pertama atas tindakan cepat mereka selama tindakan keji ini,” kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung. (asr)