Trump : Tuhan ‘Mencegah Hal yang Tak Terpikirkan’ Selama Upaya Pembunuhan Terhadap Dirinya

“Tuhan melindungi Presiden Trump,” tulis calon wakil presiden Sen. Marco Rubio

Jack Phillips – The Epoch Times

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump percaya Tuhan melindunginya dari pembunuhan saat rapat umum di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Hal serupa juga disuarakan oleh beberapa Republikan terkemuka.

“Hanya Tuhan yang mencegah hal yang tak terbayangkan terjadi,” tulis mantan presiden dalam sebuah postingan di Truth Social pada  Minggu. 

“Kita tidak akan TAKUT, tetapi tetap tangguh dalam Iman dan Menantang dalam menghadapi Kejahatan.” Kemudian dalam postingan tersebut, mantan Presiden Trump menyampaikan cintanya kepada keluarga korban penembakan lainnya, termasuk seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal dan dua orang lainnya yang terluka.

“Pada saat ini, lebih penting dari sebelumnya bahwa kita berdiri Bersatu, dan menunjukkan Karakter Sejati kita sebagai orang Amerika, tetap Kuat dan Bertekad, dan tidak membiarkan Kejahatan Menang,” tulisnya dalam postingan tersebut.

Senator Marco Rubio (R-Fla.), calon wakil presiden teratas untuk mantan Presiden Trump, menulis di X bahwa “Tuhan melindungi Presiden Trump,” sambil menyertakan gambar mantan presiden dengan darah mengalir di wajahnya dan kepalan tinjunya. 

BACA JUGA : Saksi Mata Penembakan Ceritakan Seorang Pria dengan Senapan Merangkak Naik ke Atap Bangunan Dekat Trump Berkampanye

BACA JUGA : Trump Terluka Saat Ditembak dalam Percobaan Pembunuhan, Seorang Peserta Kampanye dan Terduga Pelaku Penembakan Tewas

BACA JUGA : Trump Angkat Bicara Setelah Ditembak : Peluru Menembus Telinga Kanan

BACA JUGA : FBI Identifikasi Pria Penembak dalam Upaya Pembunuhan Trump, Pelaku Bernama Thomas Matthew Crooks

Perwakilan Kongres AS, Carlos Antonio Gimenez (R-Fla.) setuju dengan penilaian tersebut, mengatakan kepada Fox News bahwa mantan presiden tidak terluka parah atau terbunuh karena “anugerah Tuhan,” sementara Perwakilan Cory Mills (R-Fla.) mengatakan “campur tangan ilahi” dan “tangan pelindung” Tuhan menggagalkan upaya pembunuhan tersebut.

Ketua DPR Mike Johnson (R-La.) menulis bahwa Tuhan yang “melindungi Presiden Trump kemarin,” sambil mengatakan kepada NBC News bahwa dia berharap para politisi dapat meredakan retorika politik setelah upaya pembunuhan tersebut.

“Kemarin ada keajaiban, dan saya pikir tangan Tuhan juga ada di sana,” kata Pemimpin Mayoritas DPR Steve Scalise (R-La.) kepada Fox News pada  Minggu, mencatat bahwa dia sendiri ditembak dan terluka selama acara tim baseball kongres pada tahun 2017. “Anda bisa lihat hanya satu sentimeter lagi dan kita akan memiliki percakapan berbeda,” tulisnya.

Video insiden tersebut menunjukkan mantan presiden sedang berbicara di rapat umum dan kemudian sedikit memutar kepalanya sebelum terkena di telinga kanannya. Beberapa Republikan, termasuk Letnan Gubernur Texas Dan Patrick, mencatat bahwa sedikit memutar kepalanya mungkin telah menyelamatkan nyawanya dan mengatakan adanya campur tangan ilahi.

“Dengan sedikit memutar kepala Anda dalam hitungan mikrodetik atau perlindungan dari teleprompter,” tulis Pak Patrick, berbicara kepada mantan presiden dalam sebuah postingan di media sosial, “nyawa Anda diselamatkan oleh Anugerah Tuhan yang Penyayang dan kudus.”

FBI pada Minggu mengumumkan bahwa tersangka penembakan telah diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari desa Bethel Park, Pennsylvania, sekitar satu jam dari lokasi rapat umum. Tidak ada motif yang diungkapkan.

Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro pada  Minggu mengidentifikasi korban tewas sebagai Corey Comperatore, 50 tahun, yang “melompat” melindungi istri dan anak perempuannya saat penembak melepaskan tembakan saat kampanye.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemudian oleh pejabat Polisi Negara Bagian Pennsylvania mengidentifikasi korban luka-luka sebagai David Dutch, 57 tahun, dari New Kensington, Pennsylvania; dan James Copenhaver, 74 tahun, dari Moon Township, Pennsylvania. Keduanya berada dalam kondisi stabil. “Para korban ini dan keluarga mereka tentu saja ada dalam pikiran kami hari ini,” kata Komisaris Polisi Negara Bagian Pennsylvania Kolonel Christopher Paris dalam sebuah pernyataan.

 “Polisi Negara Bagian Pennsylvania terus bekerja tanpa lelah bersama mitra federal, negara bagian, dan lokal kami seiring dengan berlanjutnya penyelidikan ini.”

Insiden pada Sabtu menandai upaya penembakan pembunuhan pertama terhadap presiden saat ini atau mantan presiden dalam beberapa dekade, terakhir kali terjadi pada tahun 1981 ketika Presiden Ronald Reagan ditembak dan terluka di Washington, D.C., oleh seorang penembak tunggal. Insiden ini kemungkinan akan mengguncang pemilihan presiden 2024 saat ini, sementara banyak tokoh Demokrat terkemuka, termasuk Presiden Joe Biden, mengutuk kekerasan yang terjadi. (asr)