Para Penduduk di Sekitar Lingkungan Pelaku Penembakan Donald Trump  ‘Kaget dan Terkejut’

Thomas Matthew Crooks tinggal bersama orang tuanya di Bethel Park, Pennsylvania, sebuah lingkungan kelas menengah di pinggiran kota Pittsburgh

Jeff Louderback – The Epoch Times

BETHEL PARK, Pa.—Milford Drive di Bethel Park, Pennsylvania, Amerika Serikat biasanya sama seperti banyak lingkungan lainnya di tengah perbukitan pinggiran kota Pittsburgh.

Rumah-rumah kelas menengah abad ke-19 yang dihiasi dengan bendera Amerika Serikat di pintu depan terletak di sepanjang jalan dengan deretan pepohonan. Pasangan pensiunan bersantai di teras depan dan pasangan berjalan-jalan dengan anjing mereka dan saling bertukar sapa.

Ketenangan di komunitas berpenduduk 32.000 jiwa sekitar sembilan mil (2,3 km) selatan Pittsburgh ini tiba-tiba terputus selama beberapa jam setelah Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun diidentifikasi sebagai pria yang berupaya membunuh mantan Presiden Donald Trump pada  13 Juli 2024 di Butler, Pennsylvania, sekitar sejam lalu.

Thomas Matthew Crooks tinggal di Milford Drive bersama kedua orang tuanya. Lingkungan tersebut kini menjadi pusat untuk mencari jawaban mengapa ia melakukan tindakan kekerasan dari rooftop yang berjarak sekitar 400 kaki (0,12 km) dari mantan presiden itu. Thomas Matthew Crooks dibunuh oleh seorang penembak jitu Dinas Rahasia.

Penembakan tersebut menyebabkan telinga kanan Mantan Presiden Donald Trump terluka, yang juga menewaskan seorang pria berusia 50 tahun bernama Corey Comperatore, seorang pensiunan yang tinggal di Buffalo Township, Pennsylvania, sosok kepala pemadam kebakaran yang melindungi istri dan putrinya dari tembakan itu; dan melukai penduduk Pennsylvania bernama David Dutch, 57 tahun, dan James Kopenhaver, 74 tahun.

BACA JUGA : Deretan Percobaan Pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat dari Masa ke Masa: Dari Andrew Jackson sampai Donald Trump

BACA JUGA : Kronologi Detik-detik Percobaan Pembunuhan Terhadap Donald Trump

BACA JUGA : Trump : Tuhan ‘Mencegah Hal yang Tak Terpikirkan’ Selama Upaya Pembunuhan Terhadap Dirinya

Pada 15 Juli, kurang dari 36 jam setelah tragedi tersebut, beberapa SUV tiba di luar kediaman Thomas Matthew Crooks. Agen-agen FBI dari Pittsburgh muncul dan berjalan di sekitar lingkungan tersebut, mengetuk pintu-pintu rumah dan berbicara kepada para penduduk.

Bruce Steele, 68 tahun, tinggal di lingkungan tersebut sejak tahun 1960. Di sanalah ia dibesarkan. Beberapa saat setelah berbicara dengan dua agen FBI, Bruce Steele mengatakan kepada The Epoch Times bahwa keluarga Thomas Matthew Crooks “menyendiri,” tetapi ia ingat melihat seorang anggota keluarga Crooks yang lebih muda sedang menunggu di halte bus sekolah bersama anak-anak lainnya.

Seorang anggota Partai Demokrat, Bruce Steele mengatakan ia terkejut ketika mengetahui mengenai upaya pembunuhan itu dan lebih terkejut lagi ketika terungkap bahwa tersangka berusia 20 tahun itu tinggal di situ.

“Ini adalah lingkungan yang ramah dengan banyak keluarga kelas pekerja dan pensiunan. Pandangan politik tercampur. Jika seseorang mempunyai lambang Donald Trump dan yang lain mempunyai lambang Joe Biden, mereka mungkin akan membuang muka, tetapi tidak ada permusuhan,” ujarnya.

Biasanya, lingkungan sekitar adalah tempat yang damai untuk ditinggali, kata Bruce Steele sambil memandang ke satu blok yang lain tempat para awak media berkumpul dan mobil-mobil polisi Bethel Park parkir di depan sebuah tanda berhenti di dekat kediaman Thomas Matthew Crooks.

“Hari ini jelas tidak sepi, tetapi itulah yang anda harapkan ketika ada seseorang di lingkungan anda melakukan apa yang ia lakukan,” katanya.

Puluhan media berita dari seluruh dunia telah mengirimkan perwakilannya, berkemah di halaman di seberang jalan  rumah keluarga Thomas Matthew Crooks. Beberapa gazebo menampung para reporter dan videografer dari outlet-outlet siaran yang didirikan di halaman rumput yang terawat baik.

Kelly Little, tinggal di seberang jalan dari keluarga Thomas Matthew Crooks, duduk di teras depan rumahnya ketika para jurnalis dan juru kamera berdiri di halaman depan rumahnya.

Kelly Little mengatakan kepada The Epoch Times bahwa sekitar pukul 23.00 pada  13 Juli, ia terpaksa dievakuasi dari rumah bersama tetangga-tetangga lainnya.

“Mereka memberitahukan kami bahwa keadaan darurat. Kami harus pergi dan memakan waktu kurang lebih dua jam untuk menyelesaikannya,” ujar Kelly Little.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa ini adalah keadaan darurat, tidak ada peringatan, hanya ada ketukan pada pintu di tengah-tengah malam.”

Pihak berwenang federal dan negara bagian mengerumuni rumah keluarga Thomas Matthew Crooks dan menemukan perangkat yang mereka anggap mencurigakan, mengakibatkan pemanggilan Pasukan Bom Allegheny City.

Kelly Little dan tetangganya tidak diizinkan kembali ke rumah mereka selama sekitar 24 jam.

Kelly Little tinggal di seberang jalan dari kediaman Crooks di Bethel Park, Pa. (Jeff Louderback / Epoch Times)

“Itu adalah melelahkan dan membuat frustrasi. Lega rasanya ketika kami dapat pulang ke rumah. Adalah mengejutkan ketika kami mengetahui mengapa kami harus pergi,” kata Kelly Little.

Steve Riviere tinggal tidak terlalu jauh dari rumah keluarga Thomas Matthew Crooks dan Kelly Little. 

Steve Riviere adalah seorang profesional teknologi informasi yang pindah ke Bethel Park dari Arizona pada 2018 setelah tinggal selama bertahun-tahun di bagian barat Amerika Serikat dan Eropa.

“Kedua orang tua saya berasal dari Pittsburgh, dan kami pindah ke sini untuk suatu perubahan, untuk sesuatu yang  berbeda,” kata Steve Riviere kepada The Epoch Times saat berdiri di teras rumah Kelly Little bersama anjing milik Steve Riviere, bernama Rue.

“Saya pikir semua orang kaget dan terkejut, mungkin tidak terkejut seperti yang seharusnya, tetapi terkejut akan hal semacam ini terjadi.”

“Kami menyukai lingkungan ini. Ini adalah tempat di mana orang-orang sering keluar ke pekarangan dan berjalan kaki dan menuruni bukit-bukit terjal berolahraga saat cuaca bagus. Ini adalah tempat yang bagus untuk rumah. Sungguh tidak masuk akal apa yang terjadi di sini saat ini.”

Beberapa tetangga mengatakan kepada The Epoch Times bahwa keluarga Thomas Matthew Crooks adalah orang yang pendiam dan menyendiri.

Matthew Brian Crooks dan Mary Elizabeth Crooks, orang tua Thomas Matthew Crooks, memiliki izin sebagai konselor-konselor profesional, menurut sistem verifikasi perizinan Departemen Luar Negeri Pennsylvania.

Lahir 20 September 2003, Thomas Matthew Crooks lulus dari Bethel Park High School pada 2022 dan menerima Penghargaan Bintang Inisiatif Matematika dan Sains Nasional.

Teman-teman sekelasnya menggambarkan Thomas Matthew Crooks sebagai orang yang pendiam, pintar, dan tampaknya tidak begitu mempunyai banyak teman.

Community College of Allegheny County memastikan bahwa ia bersekolah di sekolah tersebut antara September 2021 sampai  Mei 2024, dan lulus dengan gelar associate di bidang ilmu teknik.

Penyelidik federal mengatakan tidak ada indikasi bahwa Thomas Matthew Crooks memiliki masalah kesehatan mental.

Thomas Matthew Crooks tidak memiliki catatan kriminal di Pennsylvania, dan tidak ada catatan mengenai dia di basis-basis data federal.

Thomas Matthew Crooks adalah seorang anggota Partai Republik yang terdaftar, meskipun dokumen pendanaan kampanye federal menunjukkan bahwa ia menyumbangkan U$D 15 kepada komite aksi politik progresif pada tanggal 20 Januari 2021—hari ketika Presiden Joe Biden dilantik.

Kelly Little mengatakan kepada The Epoch Times bahwa ia telah melihat tanda-tanda Donald Trump di halaman rumah keluarga Thomas Matthew Crooks.

Thomas Matthew Crooks bekerja sebagai asisten diet di Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Terampil Bethel Park, sekitar 1 mil (1,6 km) dari rumah keluarganya.

Seorang juru bicara panti jompo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Thomas Matthew Crooks “melakukan pekerjaannya tanpa kekhawatiran” dan melakukan pemeriksaan latar belakang yang bersih ketika ia dipekerjakan.

Agen FBI dari kantor Pittsburgh pergi dari rumah ke rumah untuk mewawancarai penduduk tentang keluarga Crooks di Bethel Park, Pa, pada 15 Juli 2024. (Jeff Louderback / Epoch Times)

Thomas Matthew Crooks adalah anggota Klub Olahragawan Clairton, demikian organisasi tersebut memastikan tentang identitasnya.

Pada rapat umum  13 Juli, Donald Trump ditempatkan di sebuah gedung di luar batas keamanan yang ditetapkan oleh Dinas Rahasia, Thomas Matthew Crooks menggunakan senapan semi-otomatis dan menembakkan sekitar delapan tembakan dari jarak sekitar 400 kaki (0,12 km) dari panggung tempat mantan Presiden Donald Trump berbicara, menurut keterangan pihak berwajib.

Senjata yang digunakan dilisensikan oleh ayahnya dan dibeli secara legal.

Seorang petugas penegak hukum setempat naik ke atap rumah dan bertemu dengan Thomas Matthew Crooks, yang melihat petugas itu dan mengarahkan senapan ke arah petugas itu, yang menyebabkan petugas tersebut mundur menuruni tangga menuju tempat yang aman, ujar Sheriff Butler County Michael Slupe.

Saat itulah Thomas Matthew Crooks menembakkan senjatanya dan penembak jitu Dinas Rahasia menembak Thomas Matthew Crooks.

Penegakan hukum tiba di Milford Drive dalam beberapa jam setelah identitas Thomas Matthew Crooks dipastikan.

Hampir 24 jam setelah upaya pembunuhan tersebut, para tetangga Kathleen Andrews dan Christine Snow berdiri di depan rumah mereka, keduanya memiliki tanda-tanda Donald Trump di halaman depan.

Kathleen Andrews tumbuh di lingkungan sekitar dan tinggal tidak jauh dari rumah masa kecilnya bersama suami dan anak-anaknya. Kedua orang tuanya masih tinggal di tempat Kathleen Andrews dibesarkan, beda satu blok jauhnya dan dekat rumah Thomas Matthew Crooks.

Beberapa outlet penyiaran awalnya salah mengidentifikasi rumah orang tua Kathleen Andrews sebagai rumah Thomas Matthew Crooks, kata Kathleen Andrews kepada The Epoch Times.

“Itu menakutkan karena anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi jika seseorang mencari pembalasan,” kata Kathleen Andrews.

Kathleen Andrews dan Christine Snow mengatakan mereka melihat keluarga Thomas Matthew Crooks berjalan di lingkungan itu tetapi mereka belum berbicara kepada keluarga Thomas Matthew Crooks.

“Saya tidak pernah membayangkan seseorang yang berupaya membunuh Presiden Trump akan hidup dalam waktu singkat. Hal ini sangat merugikan komunitas dan lingkungan sekitar, dan tragisnya hal tersebut menyebabkan seseorang terbunuh,” kata Kathleen Andrews.

“Saraf saya tegang dan perut saya mual,” kata Christine Snow kepada The Epoch Times. “Jika Presiden Donald Trump hanya menoleh beberapa inci saja, akan menjadi kisah yang lebih tragis lagi.” (Vv)