Epochtimes.id- Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR dengan pusat gempa di Samudera Hindia dengan kedalaman 64 km berjarak 43 km barat daya Kabupaten Lebak, Banten pada (23/01/2018) pukul 13:34 WIB.
Gempa tidak berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan di daerah Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Intensitas gempa dirasakan di Jakarta, Tengerang Selatan, Bogor IV-V MMI; Bandung, Purwakarta II-III MMI, Kebumen II-III MMI, Kebumen II MMI, Lampung II MMI.
Wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan Bogor merasakan guncangan gempa yang dirasakan IV-V MMI (ringan hingga sedang) menyebabkan masyarakat berhamburan keluar bangunan dan rumah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa ke BPBD.
Berdasarkan laporan sementara:
1. Gempa dirasakan sangat kuat di Banten selama 10 detik. Masyarakat panik berhamburan keluar rumah. Beberapa rumah dan bangunan mengalami kerusakan.
2. Gempa dirasakan kuat di wilayah Jakarta, khususnya masyarakat yang berada di gedung bertingkat. Guncangan gempa dirasakan 10-15 detik. Masyarakat panik dan berhamburan keluar bangunan.
3. Gempa dirasakan kuat selama 5-10 detik di Jawa Barat. Masyarakat berhamburan keluar rumah
4. Gempa dirasakan lemah hingga sedang di sebagian wilayah Jawa Tengah selama 5 detik. Tidak ada kepanikan. Masyarakat tetap beraktivitas normal.
5. Gempa dirasakan lemah hingga sedang di Lampung bagian selatan. Masyarakat beraktivitas normal.
Menurut Sutopo, berdasarkan data sementara, ratusan rumah rusak akibat gempa. Di Kabupaten Cianjur sebanyak 6 pelajar luka berat dan 2 pelajar luka ringan akibat tertimpa genteng yang runtuh di SMK Tenggeung Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Termasuk terdapat 1 rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan 1 rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh.
Sutopo menambahkan, di Kabupaten Sukabumi terdapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.
Di Kabupaten Bogor terdapat beberapa rumah dan bangunan rusak di Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk. Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak.
Di Pandeglang terdapat Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa. Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak.
BPBD bersama unsur lainnya masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak kerusakan akan bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.
BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, tak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Apalagi iptek belum mampu memprediksi gempa secara pasti.
“Wilayah Selatan Jawa memang rawan gempa dan sepi terjadi gempa-gempa besar sehingga harus diwaspadai. Saat merasakan guncangan gempa segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman,” pungkas Sutopo. (asr)