Israel Bersumpah Akan Membalas Iran, Kerahkan Pasukan Darat untuk Menyerang Hizbullah

Pada Selasa (1 Oktober) malam, Israel dan Amerika Serikat bekerja sama untuk menggagalkan serangan rudal Iran. Israel segera menyatakan bahwa Iran akan membayar mahal atas tindakan tersebut. Pada saat yang sama, serangan terhadap Hizbullah tidak melambat dan pasukan Israel telah mengirim lebih banyak pasukan darat ke medan perang

oleh Yi Jing – NTD

Pada Rabu (2 Oktober), para pedagang Israel bangun pagi-pagi untuk membersihkan toko-toko mereka yang rusak. Pada Selasa tengah malam, hampir 200 rudal balistik ditembakkan dari Iran ke Israel. 

Banyak warga yang merekam sistem pertahanan udara Israel yang berhasil menjatuhkan rudal-rudal tersebut. Amerika Serikat juga aktif membantu Israel dalam misi pencegatan rudal Iran. .

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat sepenuhnya mendukung Israel.

“Berdasarkan apa yang kami ketahui saat ini, serangan (Iran) ini hampir semuanya berhasil digagalkan, dan tidak efektif. Ini membuktikan kekuatan militer Israel dan Amerika Serikat,” katanya.

Iran mengklaim bahwa serangan ini adalah balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah dan Hamas oleh Israel. Kepala militer Iran memperingatkan bahwa jika Israel melancarkan serangan balasan, Iran akan melakukan serangan ganda.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Iran telah membuat kesalahan besar dan akan membayar mahal atas tindakannya.

“Kami berada di tengah-tengah perang berat melawan poros kejahatan Iran. Mereka ingin menghancurkan kami, tetapi itu tidak akan terjadi, karena kami akan bersatu, dengan bantuan Tuhan, dan menang bersama-sama,” ujarnya.

Pada Rabu, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa dengan tegas mengecam serangan rudal Iran terhadap Israel dan mengeluarkan peringatan kepada Iran.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menyatakan, “Kami dengan tegas memperingatkan Iran atau sekutu-sekutunya untuk tidak melakukan tindakan terhadap Amerika Serikat atau melanjutkan tindakan lebih lanjut terhadap Israel.”

Pada hari yang sama, para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) menyatakan keprihatinan serius atas situasi di Timur Tengah. Dalam pernyataan mereka, mereka menyatakan bahwa solusi diplomatik masih mungkin dilakukan, dan konflik regional tidak menguntungkan siapa pun.

Sehari setelah serangan rudal Iran, Israel juga melancarkan serangan udara dan darat terhadap target Hizbullah di Lebanon.

Diperkirakan bahwa pasukan infanteri dan tank reguler Israel telah bergabung dalam operasi darat di Lebanon Selatan.

Militer Israel mengonfirmasi bahwa delapan tentara Israel tewas dalam pertempuran. Israel juga menekankan bahwa serangan darat Israel terutama ditujukan untuk menghancurkan terowongan perbatasan dan infrastruktur Hizbullah lainnya. Mereka tidak berencana melakukan operasi yang lebih luas di ibu kota Beirut atau kota-kota besar di Lebanon Selatan.

Namun, Israel tetap mengeluarkan perintah evakuasi baru untuk lebih dari 20 kota di sepanjang perbatasan selatan Lebanon, menginstruksikan warga untuk pindah ke utara Sungai Awali guna menghindari bahaya tembakan artileri. (Hui)